Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 36 - Bab 35 – Perjalanan Menuju Pertempuran Baru

Chapter 36 - Bab 35 – Perjalanan Menuju Pertempuran Baru

Setelah satu hari penuh perjalanan dengan pedang terbangnya, Yan Ling dan Li Qing akhirnya tiba di gua tempat mereka akan tinggal sementara waktu. Langit telah berubah gelap, dan hanya cahaya bulan yang menemani mereka saat mereka mendarat di mulut gua. Udara malam terasa dingin, tetapi Yan Ling tetap berjalan dengan tenang, sementara Li Qing mengikutinya dari belakang.

Begitu mereka masuk ke dalam gua, Yan Ling mengeluarkan tanaman spiritual yang telah mereka beli dari desa. Tanaman itu bersinar samar, memancarkan energi spiritual yang lembut. Dia menyerahkannya kepada Li Qing dengan ekspresi tenang. "Sempurnakan dulu tanaman ini, kau membutuhkan energi untuk meningkatkan kekuatanmu," katanya.

Li Qing menerima tanaman itu dengan senyum lembut. "Terima kasih, Senior," ujarnya tulus.

Yan Ling mengangguk tanpa berkata-kata lagi. Dia kemudian duduk bersila di sudut gua, memejamkan matanya, dan mulai berkultivasi. Energi spiritual di sekitarnya perlahan berputar, menyatu dengan tubuhnya. Dalam keadaan meditasi yang mendalam, kesadaran Yan Ling meresap ke dalam dunia spiritual, memperluas indranya ke sekeliling.

Namun, saat dia semakin tenggelam dalam kultivasinya, sesuatu yang mengganggu memasuki pikirannya. Dia bisa melihat dengan jelas, di luar sana, beberapa kelompok sekte sedang bergerak diam-diam di sekitar wilayah ini. Mereka menyembunyikan kehadiran mereka dengan baik, tetapi bagi Yan Ling, keberadaan mereka terasa seperti titik-titik gelap yang mengintai di kejauhan.

Yan Ling membuka matanya perlahan, matanya bersinar dengan kilatan tajam. "Mereka datang..." gumamnya dalam hati.

Tanpa membuang waktu, dia berdiri dan berjalan mendekati Li Qing yang masih memurnikan tanaman spiritualnya. Li Qing mendongak dengan sedikit kebingungan saat melihat ekspresi Yan Ling yang serius.

"Li Qing, aku harus pergi sebentar," kata Yan Ling dengan suara tenang tetapi tegas.

Li Qing mengernyit. "Pergi? Kenapa, Senior?"

Yan Ling menatapnya dalam, lalu berkata, "Beberapa sekte sedang mengintai kita. Mereka mengincar tanaman spiritual itu, dan mungkin lebih dari itu. Aku tidak bisa membiarkan mereka bertindak sesuka hati."

Li Qing terkejut, tetapi dengan cepat menggeleng. "Senior, jangan pergi. Itu terlalu berbahaya!"

Yan Ling tersenyum tipis, kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Li Qing dengan lembut. "Qing'er, aku tidak ingin orang lain melukaimu," ujarnya pelan.

Li Qing membeku. Wajahnya langsung memerah saat mendengar Yan Ling memanggilnya dengan nama penuh kasih seperti itu. Dia tidak pernah menyangka Yan Ling akan memanggilnya "Qing'er"—sebuah panggilan yang begitu intim dan penuh perhatian. Hatinya berdebar begitu cepat hingga dia merasa kehilangan kata-kata.

Yan Ling menarik tangannya kembali dan melanjutkan, "Aku berjanji akan kembali setelah beberapa hari."

Li Qing menggigit bibirnya, masih ragu. Namun, dia melihat tekad di mata Yan Ling, dan dia tahu bahwa tidak ada yang bisa mengubah keputusan pria itu.

Akhirnya, dengan berat hati, dia mengangguk. "Baiklah... Tapi berjanjilah, Senior, kau akan kembali dengan selamat."

Yan Ling tersenyum tipis. "Tentu saja."

Sebelum pergi, Yan Ling berjalan ke mulut gua dan mulai mengukir formasi perlindungan di tanah dengan jari-jarinya. Cahaya keemasan samar muncul, membentuk pola yang rumit di sekeliling gua. Formasi ini akan melindungi Li Qing dari bahaya selama dia pergi.

Setelah memastikan bahwa formasi sudah aktif, Yan Ling berdiri, menatap gua untuk terakhir kalinya, lalu melesat ke langit dengan pedang terbangnya. Angin malam berhembus kencang saat dia melaju dengan kecepatan tinggi, menuju para penyusup yang telah mengincarnya sejak lama.

Di dalam gua, Li Qing menggenggam erat tanaman spiritual di tangannya. Tatapannya penuh kekhawatiran saat dia melihat ke arah langit yang kini kosong.

"Senior... kembalilah dengan selamat," bisiknya pelan.

Sementara itu, di kejauhan, Yan Ling sudah mendekati wilayah tempat para sekte itu berkumpul. Dengan mata dinginnya, dia bersiap menghadapi mereka—tak ada yang akan diampuni jika mereka berniat jahat terhadapnya atau Li Qing.