Malam semakin larut ketika Yan Ling terus melesat di udara dengan pedang terbangnya. Angin dingin menerpa wajahnya, tetapi pikirannya tetap terfokus pada satu hal—sekumpulan sekte yang berencana mengambil Tanaman Spiritualnya. Namun, bukan itu yang paling membuatnya marah. Kata-kata yang terdengar dalam pikirannya sebelum ia pergi dari gua masih terngiang jelas.
"Bunuh saja gadis itu, dia tidak memiliki nilai."
Mata Yan Ling semakin gelap, sorotnya dipenuhi kebencian. Napasnya tetap stabil, tetapi aura kematian mulai melingkupinya. Bukan hanya karena mereka berusaha mengambil Tanaman Spiritual yang telah ia beli, melainkan karena niat mereka untuk membunuh Li Qing.
Tanpa suara, Yan Ling menghentikan pedangnya di atas sebuah hutan lebat. Dari ketinggian, matanya yang tajam menangkap pergerakan bayangan-bayangan gelap di bawahnya. Ada sekitar enam orang yang bergerak di antara pepohonan, masing-masing mengenakan jubah dengan simbol berbeda—tanda bahwa mereka berasal dari berbagai sekte. Mereka tampaknya adalah aliansi yang terbentuk hanya untuk satu tujuan: mencuri Tanaman Spiritual miliknya.
Yan Ling mengepalkan tangannya, dan aura kematian mulai meluap di sekelilingnya. Dengan satu lompatan, ia melesat turun.
Tanpa suara, ia mendarat di dahan pohon besar, mengamati kelompok itu dengan tenang. Salah satu dari mereka, seorang pria berwajah licik, berbicara, "Tanaman Spiritual itu pasti sudah disempurnakan oleh gadis itu. Jika kita membunuhnya sekarang, kita bisa mengambilnya langsung dari tubuhnya."
Yang lain tertawa rendah. "Dan jika pria yang bersamanya kembali?"
"Pria itu? Dia mungkin hanya seorang kultivator biasa yang kebetulan memiliki aura aneh. Lagipula, dia hanya di tahap Spiritual Awakening (Tingkat 3) Awal. Kita bisa mengalahkannya bersama-sama!"
Yan Ling tersenyum dingin. Begitukah cara mereka berpikir? Sungguh menggelikan.
Dalam sekejap, ia menghilang dari tempatnya berdiri.
Bayangan melintas di antara mereka. Sebelum salah satu dari mereka menyadarinya, suara teriakan menggema di dalam hutan. Salah seorang dari sekte itu terhuyung ke belakang, matanya membelalak saat darah muncrat dari dadanya. Ia terjatuh tanpa bisa berkata-kata.
Yang lainnya segera siaga. "Siapa itu?! Tunjukkan dirimu!"
Yan Ling melangkah keluar dari bayangan, cahaya bulan memperlihatkan siluetnya yang tegak dan penuh wibawa. Rambut panjangnya berkibar tertiup angin malam, dan matanya yang kelam memancarkan kebencian mendalam.
"Jadi kalian ingin membunuh Li Qing?" suaranya dingin dan mengandung tekanan mengerikan.
Para kultivator itu langsung waspada. Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan jubah hitam, menyipitkan matanya. "Jadi kau yang memiliki Tanaman Spiritual itu? Serahkan dengan sukarela, dan kami mungkin akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup."
Yan Ling tertawa kecil. "Hidup? Kalian berpikir kalian memiliki kekuatan untuk mengatur hidup dan matiku?"
Seketika, aura kematian meledak dari tubuhnya. Udara di sekeliling mereka berubah dingin, begitu menusuk hingga mereka bisa merasakan tulang mereka membeku. Tanah di bawah kaki mereka mulai menghitam, layaknya diserap oleh kehampaan.
"Sial! Ini bukan aura seorang kultivator biasa!" Salah satu dari mereka mundur dengan wajah pucat.
Namun, sudah terlambat. Yan Ling mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, bayangan gelap menyelimuti tubuh mereka. Suara erangan kesakitan terdengar saat mereka merasakan energi kehidupan mereka tersedot perlahan.
Pria tua yang tadi berbicara menggertakkan giginya. Dengan cepat, ia melepaskan teknik pertahanan dan mengarahkan gelombang energi ke arah Yan Ling. "Bunuh dia!"
Para kultivator lain segera bergerak, masing-masing mengeluarkan senjata dan teknik mereka.
Yan Ling tidak bergerak sedikit pun.
Tepat saat gelombang energi itu hampir menyentuhnya, tubuhnya berpendar dengan cahaya gelap. Dalam sekejap, ia menghilang, dan serangan itu mengenai tempat kosong.
"Hilang?!" Salah satu dari mereka berteriak panik.
Sebelum mereka bisa bereaksi, Yan Ling muncul di belakang mereka.
Darah memercik di udara. Dua orang langsung terjatuh dengan luka menganga di tubuh mereka. Yan Ling berdiri di antara mereka dengan tatapan dingin, pedangnya berlumuran darah.
Sisa anggota sekte itu membeku ketakutan. Mereka tidak menyangka bahwa pria ini tidak hanya kuat, tetapi juga kejam.
Yan Ling mengayunkan pedangnya, menghapus darah yang menodai bilahnya. "Aku tidak pernah membiarkan siapa pun yang berniat menyentuh Li Qing hidup."
Pria tua itu menggertakkan giginya dan mencoba mundur. Namun, Yan Ling hanya mengangkat satu jarinya.
Tiba-tiba, udara di sekitar pria tua itu mengeras. Ia terkejut saat merasakan tekanan luar biasa menghimpit tubuhnya. Suara tulangnya retak terdengar jelas. Ia mencoba melawan, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak.
Yan Ling melangkah mendekat, suaranya masih tenang namun berbahaya. "Kau ingin membunuhnya, bukan?"
"A-aku… a-aku hanya…" pria tua itu tidak bisa menyelesaikan kalimatnya sebelum Yan Ling menutup tangannya.
Suara tulang remuk menggema. Pria tua itu terjatuh dengan mata terbuka lebar, nyawanya lenyap seketika.
Tersisa satu orang lagi—seseorang yang sejak tadi hanya gemetar ketakutan di sudut. Yan Ling menatapnya, dan pria itu langsung bersimpuh.
"A-aku tidak tahu apa-apa! Aku hanya ikut-ikutan! Tolong biarkan aku pergi!"
Yan Ling mendekatinya perlahan.
Pria itu semakin panik, tubuhnya gemetar. "A-aku bersumpah tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi! Tolong, ampuni aku!"
Yan Ling berhenti sejenak, lalu berbicara. "Pergilah. Namun, jika aku melihatmu mencoba sesuatu yang bodoh lagi, kau akan mengalami nasib lebih buruk daripada kematian."
Tanpa menunggu lama, pria itu langsung bangkit dan melarikan diri dengan ketakutan.
Yan Ling menatap langit malam. Ia menghela napas pelan, kemudian kembali ke pedang terbangnya. Saat ia melesat kembali menuju gua, pikirannya dipenuhi dengan satu hal—Li Qing.
Ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya. Tidak akan pernah.