Tiga hari telah berlalu sejak Tetua Sekte Longquan mengumumkan para perwakilan yang akan dikirim ke Sekte Yuhuan. Para murid yang terpilih telah mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara fisik maupun mental. Bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah kesempatan untuk menguji kemampuan dan membuktikan bahwa Sekte Longquan tidak kalah dibandingkan dengan sekte besar lainnya. Namun, bagi satu orang, perjalanan ini memiliki makna yang jauh lebih dalam.
Yan Ling berdiri di gerbang utama Sekte Longquan, mengenakan jubah sekte yang berwarna biru tua dengan bordiran perak, melambangkan statusnya sebagai murid resmi. Pedang spiritualnya tersampir di punggungnya, dan tatapannya tajam penuh tekad. Hari ini adalah hari yang telah lama ia nantikan—hari di mana ia akan kembali ke Sekte Yuhuan, sekte yang telah menolaknya dan menghancurkan mimpinya di masa lalu.
Di sampingnya, para perwakilan lain berdiri dengan penuh semangat. Yu Wei, murid senior yang dikenal sebagai salah satu pendekar pedang terbaik di sekte, tampak bersemangat untuk menghadapi tantangan ini. Xia Fen, seorang kultivator berbakat yang menguasai teknik es, juga tampak tenang namun waspada. Dan tentu saja, Tetua Sekte Longquan, yang bernama Mo Tian, sosok yang dihormati oleh semua murid, memimpin perjalanan ini dengan aura kebijaksanaan dan ketegasan yang khas.
Mo Tian melirik murid-muridnya sebelum mengangguk. "Kita berangkat sekarang. Perjalanan ini akan memakan waktu dua hari, jadi bersiaplah menghadapi berbagai kemungkinan di jalan."
Yan Ling mengepalkan tangannya erat, kemudian mengangguk. "Baik, Senior."
Perjalanan ke Sekte Yuhuan
Mereka menaiki pedang terbang masing-masing, terbang melintasi pegunungan dan lembah, menembus awan yang mengambang di langit biru yang luas. Angin kencang menerpa wajah mereka saat mereka melaju dengan kecepatan tinggi. Sekte Yuhuan terletak di puncak Gunung Tianluo, salah satu gunung tertinggi di wilayah ini, terkenal dengan formasi spiritualnya yang kuat dan para kultivator elit yang bermukim di sana.
Sepanjang perjalanan, Yan Ling tetap diam. Dalam pikirannya, berbagai kenangan tentang masa lalunya di Sekte Yuhuan kembali muncul. Ia masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana para tetua sekte menolaknya karena dianggap lemah, bagaimana para murid mencemoohnya saat ia gagal dalam uji spiritual, dan bagaimana ia meninggalkan sekte itu dengan air mata di matanya.
Namun, itu adalah masa lalu. Sekarang, ia kembali bukan sebagai pemuda yang lemah dan tak berdaya. Ia telah berkembang. Ia telah menjadi lebih kuat.
Dua hari perjalanan berlalu dengan cepat, dan akhirnya, di kejauhan, mereka mulai melihat sekte yang telah lama menjadi bayangan dalam hidup Yan Ling.
Sekte Yuhuan berdiri megah di puncak Gunung Tianluo. Gerbang besarnya yang terbuat dari batu giok hitam menjulang tinggi, dihiasi dengan ukiran naga yang melambangkan kekuatan dan kejayaan sekte tersebut. Aura spiritual yang kuat mengalir di udara, menandakan betapa besar kekuatan yang dimiliki oleh para kultivator di dalamnya.
Ketika rombongan Sekte Longquan mendekat, para murid dan tetua Sekte Yuhuan telah bersiap menyambut mereka. Sekelompok murid berbaju merah dengan lambang Yuhuan di dada mereka berdiri berbaris dengan sikap angkuh. Di antara mereka, beberapa orang tampak terkejut saat melihat sosok Yan Ling di antara perwakilan Sekte Longquan.
Bisikan mulai terdengar di antara murid-murid Sekte Yuhuan.
"Bukankah itu… Yan Ling?"
"Ya, dia yang dulu gagal dalam uji spiritual dan ditolak oleh sekte kita!"
"Bagaimana bisa dia kembali ke sini? Apa dia sekarang bagian dari Sekte Longquan?"
Tatapan mengejek dan penuh kejutan terpancar dari wajah para murid Yuhuan. Bagi mereka, Yan Ling adalah seseorang yang seharusnya tidak pernah kembali ke tempat ini. Dia adalah murid gagal, seseorang yang tidak layak menginjakkan kaki di tanah suci Sekte Yuhuan.
Yan Ling bisa merasakan semua tatapan itu tertuju padanya, tetapi dia tidak gentar. Sebaliknya, dia hanya tersenyum tipis. Biarlah mereka mengingatku sebagai murid gagal. Mereka akan segera tahu siapa aku sebenarnya.
Di depan gerbang utama, seorang pria tua berjubah merah dengan janggut panjang berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Dia adalah Tetua Sekte Yuhuan, Bai Xu, salah satu pemimpin sekte yang terkenal dengan kekuatan dan ketegasannya. Bai Xu menyipitkan matanya saat melihat Tetua Mo Tian dan murid-muridnya mendekat.
"Mo Tian, lama tak berjumpa," katanya dengan nada penuh wibawa.
Tetua Mo Tian tersenyum tipis dan membalas dengan hormat. "Bai Xu, sudah lama sejak terakhir kali sekte kita bertemu dalam acara resmi. Kami menerima undanganmu dan datang untuk pertemuan ini."
Bai Xu mengangguk sebelum tatapannya jatuh pada Yan Ling. Alisnya sedikit berkerut, tetapi ia tidak mengatakan apa pun. Namun, salah satu murid senior Sekte Yuhuan, Liu Zhang, tidak bisa menahan dirinya untuk berbicara.
"Kenapa dia ada di sini?" Liu Zhang menunjuk Yan Ling dengan ekspresi penuh penghinaan. "Yan Ling adalah seorang murid yang pernah ditolak oleh sekte kita. Apakah Sekte Longquan sudah kehabisan murid berbakat sehingga harus membawa seseorang seperti dia?"
Beberapa murid Sekte Yuhuan tertawa mendengar perkataan Liu Zhang. Bagi mereka, Yan Ling masih sama seperti dulu—pemuda lemah yang tidak memiliki masa depan dalam dunia kultivasi.
Tetua Mo Tian tidak bereaksi, tetapi Yan Ling melangkah maju dan menatap Liu Zhang dengan tatapan dingin. Suasana di sekitar mereka menjadi hening. Yan Ling tidak tersulut emosi, tetapi senyum tipis di wajahnya membuat Liu Zhang sedikit tidak nyaman.
"Liu Zhang, sudah lama kita tidak bertemu," kata Yan Ling dengan suara yang tenang namun tajam. "Aku masih ingat saat kau tertawa dan berkata bahwa aku tidak akan pernah menjadi kultivator. Kau masih berpikir begitu?"
Liu Zhang terdiam sejenak. Ada sesuatu dalam sorot mata Yan Ling yang membuatnya merasa tidak nyaman—seperti sedang menatap seorang predator yang hanya menunggu waktu untuk menerkam mangsanya.
Tetua Bai Xu mengangkat tangan, memberi isyarat agar murid-muridnya diam. "Baiklah, tidak perlu memperpanjang masalah. Kalian semua adalah tamu kami. Masuklah ke dalam, kita akan membahas pertemuan ini secara resmi."
Tetua Mo Tian mengangguk. "Kami menghargai keramahan Sekte Yuhuan."
Saat mereka mulai melangkah memasuki sekte, Yan Ling tidak bisa menahan perasaan yang membara di dalam dirinya. Ini adalah langkah pertamanya untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa dia bukan lagi Yan Ling yang dulu.
Sekte Yuhuan akan segera mengetahui bahwa mereka telah membuat kesalahan besar dengan menolaknya.