Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 5 - Bab 5: Malam yang Menentukan

Chapter 5 - Bab 5: Malam yang Menentukan

Malam telah larut, bulan purnama menggantung tinggi di langit yang gelap, dan angin malam yang dingin berhembus melalui hutan yang mengelilingi Sekte Longquan. Sebagian besar anggota sekte sudah tertidur nyenyak di asrama mereka, namun di dalam gua yang terpencil, hanya ada satu sosok yang tetap terjaga. Itu adalah Yan Ling.

Gua itu berada jauh dari tempat tinggal para anggota sekte, jauh dari kebisingan dan keramaian, memberikan ketenangan yang dibutuhkan oleh seorang kultivator yang serius. Yan Ling duduk bersila di tengah gua yang luas, permukaan batu yang keras membuat tubuhnya sedikit terasa tidak nyaman, namun ia tak peduli. Semua itu tak ada artinya dibandingkan dengan tujuan yang ingin ia capai.

Di dalam gua, Yan Ling berkonsentrasi penuh pada kultivasinya. Pandangannya terfokus pada Qi dalam tubuhnya, berusaha menyusunnya dengan sempurna, menyeimbangkan dan mengendalikannya. Setiap nafas yang ia tarik mengalirkan energi, dan setiap kali ia menghembuskan nafas, Qi itu mengalir semakin lancar, menguatkan fondasi kultivasinya.

Tahun-tahun yang telah dilaluinya membentuk tekad yang kuat dalam dirinya. Sekte Longquan, meskipun tidak sebesar Sekte Yuhuan, masih memberikan pelatihan yang sangat berguna, dan Yan Ling tahu bahwa untuk membalas dendam pada Sekte Yuhuan, ia harus mencapai tingkat yang lebih tinggi. Ia harus terus maju, tanpa henti.

Namun, meskipun fokusnya tak tergoyahkan, ada sesuatu yang terasa berbeda malam ini. Seperti ada yang mengamatinya dari kejauhan. Tiba-tiba, dari kegelapan di luar gua, muncul sosok yang tenang, dengan aura yang kuat dan penuh kebijaksanaan. Itu adalah Tetua Sekte Longquan.

Tetua itu, meskipun sudah lanjut usia, memiliki gerakan yang lincah dan tak terduga. Aura ketenangan yang memancar dari tubuhnya cukup untuk membuat udara sekitar terasa berbeda. Ia mendekati gua tempat Yan Ling berkultivasi, dan aura kuat dari Tetua itu langsung terasa, mengganggu konsentrasi Yan Ling sejenak.

Dengan tenang, Tetua Sekte itu berbicara, suaranya berat dan penuh kewibawaan. "Anak muda, kau jangan terus memaksakan dirimu. Berkultivasi terlalu keras tanpa istirahat bisa merusak tubuhmu."

Yan Ling perlahan membuka matanya. Meskipun terkejut, ia tidak menunjukkan kegelisahan. Dengan cepat, ia berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dada sebagai tanda hormat. "Senior, saya hanya ingin meningkatkan kultivasi saya lebih cepat. Saya merasa masih jauh dari cukup."

Tetua itu memandang Yan Ling dengan tatapan penuh pemahaman, lalu mengangguk perlahan. "Aku mengerti tekadmu. Namun, kekuatan yang sesungguhnya datang dengan waktu dan kedewasaan. Jika kau terus memaksakan dirimu, yang terjadi hanya akan merusak fondasi yang sudah ada. Istirahatlah malam ini. Hanya dengan tubuh yang sehat, kau akan dapat mengembangkan kekuatan yang lebih besar."

Yan Ling terdiam sesaat. Meskipun hatinya masih penuh dengan semangat dan tekad yang tak tergoyahkan, ia tahu bahwa tidak ada gunanya menentang kata-kata seorang senior yang berpengalaman. Dengan sedikit berat hati, ia mengangguk dan berkata, "Saya mengerti, Senior."

Tetua Sekte Longquan memberikan senyuman tipis dan melangkah mundur, memberi ruang bagi Yan Ling untuk berjalan kembali menuju Sekte. Namun sebelum Yan Ling berbalik, ada satu pertanyaan yang terus menggelayuti pikirannya. Sesuatu yang ingin ia tanyakan kepada Tetua itu.

Dengan hati-hati, Yan Ling membuka mulutnya, "Senior, apakah Anda tahu tentang Sekte Yuhuan?"

Tetua itu berhenti sejenak, matanya yang tajam seakan menilai sesuatu. Ia mengangguk perlahan, menyiratkan bahwa ia memang mengetahui tentang Sekte Yuhuan, meskipun tidak banyak. "Sekte Yuhuan... Ya, aku tahu tentang mereka. Mereka adalah sekte yang sangat kuat, terkenal karena kemampuan mereka dalam mengendalikan Qi dan energi spiritual. Sekte itu memiliki pengaruh besar, bahkan banyak kultivator terkemuka yang berasal dari sana."

Yan Ling mendengarkan dengan seksama, namun ada sesuatu dalam hatinya yang terasa berbeda. Ia ingin tahu lebih, ingin tahu bagaimana sekte yang begitu besar bisa melukai dirinya dan membuangnya begitu saja.

Dengan suara yang sedikit lebih rendah, hampir terdengar seperti bisikan, Yan Ling melanjutkan, "Saya... Saya pernah dibuang oleh Sekte Yuhuan."

Tetua Sekte Longquan tampak terkejut sejenak. Matanya mengamati Yan Ling lebih seksama, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia menatap dengan tatapan yang lebih dalam, penuh penasaran. "Dibuang oleh Sekte Yuhuan?" Suaranya terdengar serius. "Cerita seperti itu jarang terdengar, anak muda. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Yan Ling menghela napas dalam-dalam. Kenangan tentang masa lalu, tentang ayahnya yang dibunuh oleh kultivator dari Sekte Yuhuan, kembali menghantui benaknya. "Ayah saya dibunuh oleh seorang kultivator dari Sekte Yuhuan. Mereka membunuhnya tanpa belas kasihan. Saya tidak punya pilihan lain selain untuk mencari keadilan. Namun, ketika saya mencoba untuk bergabung dengan mereka, mereka malah membuang saya. Saya tak tahu alasan mereka, tapi saya yakin ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini."

Tetua Sekte Longquan mendengarkan dengan seksama, dan walaupun ia tidak berkata apa-apa untuk beberapa saat, Yan Ling bisa merasakan ketenangan yang mendalam dari orang tua itu. "Sekte Yuhuan memang dikenal sangat kuat dan penuh intrik. Mereka tak akan pernah menunjukkan kelemahan. Namun, jika apa yang kamu katakan itu benar, maka tindakan mereka memang mencurigakan. Mereka mungkin melihat potensi yang besar dalam dirimu, dan itulah alasan mereka membuangmu."

Yan Ling menundukkan kepalanya, tidak ingin menunjukkan kelemahan di depan Tetua. Namun, hatinya penuh dengan amarah dan tekad yang membara. "Saya tidak peduli dengan alasan mereka. Saya hanya ingin menjadi lebih kuat, agar bisa kembali dan membalas dendam."

Tetua Sekte Longquan mengangguk dengan bijak, menilai kata-kata Yan Ling. "Dendam memang bisa menjadi bahan bakar yang kuat, anak muda. Tapi ingatlah, jangan sampai dendammu membutakanmu. Kekuatan yang sejati bukan hanya didapatkan dari kemarahan, tetapi juga dari kedamaian dan pengendalian diri."

Mendengar kata-kata itu, Yan Ling hanya terdiam. Ia tahu bahwa pada akhirnya, dia harus menjadi lebih dari sekadar seorang pemuda yang dipenuhi dengan amarah. Jika ia ingin mencapai tujuannya dan melawan Sekte Yuhuan, ia harus mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi.

Dengan langkah yang lebih tenang, Yan Ling mengikutinya kembali menuju Sekte Longquan, berjalan di bawah cahaya bulan yang tenang, menandakan bahwa malam ini bukanlah akhir dari perjalanannya, melainkan hanya sebuah jeda dalam perjalanan panjang yang masih harus ditempuh. "Saya akan kembali lebih kuat. Sekte Yuhuan, tunggulah."

Dengan tekad itu, langkah Yan Ling semakin mantap.