Chereads / Murim to Cultivation: The Ascension / Chapter 31 - Bab 32: Perbekalan untuk Perjalanan

Chapter 31 - Bab 32: Perbekalan untuk Perjalanan

Pagi itu, Jiang Chen bersiap untuk meninggalkan Baiyun Sect. Langit pagi yang cerah menyambut langkahnya, dan udara segar yang mengalir melalui lembah memberi rasa semangat yang baru. Namun, meskipun ia sudah siap secara fisik dan mental, ada satu hal yang masih belum ia duga: sebelum ia pergi, ada seseorang yang akan datang memberikan sesuatu yang sangat penting.

Ketika Jiang Chen melangkah keluar dari kediamannya, ia melihat seorang tetua Baiyun Sect mendekat dengan langkah tenang. Pria itu adalah Tetua Bai, seorang kultivator berusia lanjut yang dikenal bijaksana dan sangat dihormati dalam sekte. Tubuhnya yang ramping masih memancarkan aura yang luar biasa kuat meskipun usianya yang semakin menua.

Tetua Bai menghampiri Jiang Chen dengan senyuman tipis di wajahnya, membawa sebuah kantong kecil yang terbuat dari bahan halus. "Jiang Chen," katanya dengan suara dalam yang lembut, "Aku mendengar keputusanmu untuk pergi menjelajahi dunia luar. Sebagai seorang yang memiliki potensi besar, kau harus tahu bahwa dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada salahnya jika kau membawa sesuatu yang bisa membantumu dalam perjalanan."

Jiang Chen menundukkan kepala dengan hormat. "Terima kasih, Tetua Bai. Saya sangat menghargai perhatianmu."

Tetua Bai mengangguk, lalu membuka kantong yang dibawanya. "Di dalam kantong ini, kau akan menemukan beberapa benda yang akan membantumu selama perjalanan. Ada beberapa obat penyembuh, pil yang meningkatkan kekuatan Qi, dan juga beberapa peralatan bertahan hidup. Di dunia luar, tidak semuanya akan seindah yang tampak, dan memiliki persiapan yang baik bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati."

Jiang Chen menerima kantong itu dengan tangan terulur, merasakannya yang berat dan penuh dengan benda-benda yang tidak biasa. Ketika ia membuka kantong itu, ia melihat beberapa pil dengan aura yang sangat murni dan kuat, serta beberapa benda kecil yang tampaknya dirancang untuk bertahan dalam kondisi ekstrem.

Tetua Bai melanjutkan, "Aku juga menyelipkan beberapa bahan alkimia di dalamnya, yang bisa kau gunakan jika kau perlu. Jangan ragu untuk menggunakannya jika kau dalam bahaya. Jangan sia-siakan kesempatan untuk bertahan hidup, terutama ketika musuh yang tak terduga bisa muncul kapan saja."

Jiang Chen memandang Tetua Bai dengan penuh rasa terima kasih. "Saya akan menggunakannya dengan bijak, Tetua. Terima kasih atas segala perhatian dan kebaikan yang telah diberikan selama ini."

Tetua Bai tersenyum bijaksana, matanya yang tajam melihat jauh ke dalam diri Jiang Chen. "Ingat, Jiang Chen, meskipun perjalanan ini penting untuk pengembangan dirimu, jangan lupakan akarmu. Baiyun Sect adalah rumahmu, dan kami selalu ada jika kau membutuhkan bantuan. Dunia luar bisa sangat keras, tetapi jika kau tetap berpijak pada prinsip yang benar, tidak ada yang tidak bisa kau hadapi."

Jiang Chen merasa kata-kata itu begitu dalam, menyentuh hatinya. Meskipun ia telah memutuskan untuk pergi, Baiyun Sect tetap menjadi tempat yang memberinya banyak pelajaran dan kekuatan. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah melupakan sekte yang telah membesarkannya.

"Terima kasih, Tetua Bai. Saya akan ingat pesanmu. Saya akan kembali dengan lebih banyak pengalaman dan kekuatan."

Tetua Bai mengangguk sekali lagi, lalu berkata, "Berhati-hatilah, Jiang Chen. Dunia ini penuh dengan bahaya, dan bukan hanya musuh yang harus kau waspadai. Terkadang, musuh terbesar bisa datang dari dalam diri sendiri. Jangan pernah biarkan kekuatanmu mengaburkan pandanganmu."

Dengan itu, Tetua Bai memberi Jiang Chen sebuah jabat tangan hangat, sebelum melangkah mundur dan kembali ke dalam sekte.

Jiang Chen berdiri sejenak, memegang kantong berisi perbekalan yang diberikan oleh Tetua Bai. Perlahan-lahan, ia menutup matanya dan menghela napas panjang. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan yang tak terduga. Dunia luar akan menantinya dengan segala tantangan dan misterinya. Namun, dengan tekad yang kuat dan persiapan yang matang, ia yakin bahwa ia akan mampu menghadapinya.

Setelah menyiapkan perlengkapannya dan mengucapkan selamat tinggal pada beberapa murid yang ia kenal, Jiang Chen meninggalkan Baiyun Sect dengan langkah mantap. Dengan kantong perbekalan di tangan dan hatinya penuh dengan tekad, ia siap memasuki dunia luar yang penuh dengan bahaya dan peluang besar.

Namun, di dalam hatinya, ia tahu satu hal yang pasti: hanya dengan kekuatan, ia bisa memilih jalannya sendiri. Dan perjalanan ini akan menguji apakah ia bisa mencapainya.