Chereads / Murim to Cultivation: The Ascension / Chapter 37 - Bab 38: Ketegangan di Kota Guangling

Chapter 37 - Bab 38: Ketegangan di Kota Guangling

Jiang Chen duduk bersila di dalam kamarnya, membiarkan pikirannya menyerap semua informasi yang ia peroleh sepanjang hari. Kota Guangling jelas bukan tempat biasa. Persaingan antar faksi di sini tampaknya semakin memanas, dan kehadiran para ahli yang mencapai ranah Core Formation menunjukkan betapa tingginya tingkat kekuatan di kota ini.

Aku harus berhati-hati, tetapi juga harus mencari cara untuk memperoleh lebih banyak sumber daya.

Meski telah menerobos ke Core Formation tahap awal, ia sadar bahwa untuk menghadapi dunia luar, kekuatannya masih belum cukup. Jika ia ingin berkembang lebih jauh, ia harus mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak pil, teknik, atau bahkan sekutu yang dapat membantunya.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar penginapan. Jiang Chen membuka matanya dan segera berdiri, melangkah menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi.

Di jalanan, sekelompok pria bersenjata sedang berdiri mengelilingi seseorang. Di tengah-tengah mereka, seorang pria muda dengan pakaian mewah tampak tersudut, wajahnya pucat dan penuh ketakutan.

"Jangan buat ini sulit, Tuan Muda Han," kata salah satu pria berbaju hitam. "Ayahmu berhutang besar pada Klan Lei. Jika kau tidak membayarnya hari ini, maka kau yang akan kami bawa sebagai gantinya."

Pria muda itu, yang dipanggil Tuan Muda Han, menggigit bibirnya dengan frustrasi. "Aku sudah bilang, beri aku waktu! Aku bisa mendapatkan uangnya dalam beberapa hari!"

Pria berbaju hitam tertawa dingin. "Kami sudah cukup bersabar. Entah kau membayar sekarang, atau kau ikut dengan kami!"

Jiang Chen mengamati situasi itu tanpa buru-buru bertindak. Ini bukan urusannya, dan ikut campur tanpa alasan hanya akan membawa masalah yang tidak perlu. Namun, saat melihat ekspresi putus asa di wajah pemuda itu, ia merasa ada sesuatu yang aneh.

Tiba-tiba, Tuan Muda Han melirik ke arah penginapan, lalu berteriak, "Kakak! Tolong aku!"

Jiang Chen mengerutkan kening. Kakak? Aku bahkan tidak mengenalnya.

Para pria berbaju hitam langsung menoleh ke arah penginapan, menatap tajam ke arahnya. Salah satu dari mereka menyipitkan mata. "Siapa dia?"

Tuan Muda Han buru-buru berbicara, "Dia adalah seorang ahli yang baru tiba di kota! Jika kalian berani macam-macam denganku, dia tidak akan tinggal diam!"

Jiang Chen mendesah pelan. Jadi aku diseret ke dalam masalah ini?

Salah satu pria berbaju hitam melangkah maju, tatapannya penuh tekanan. "Kau kenal pemuda ini?"

Jiang Chen menatap Tuan Muda Han sekilas, lalu menjawab dengan tenang, "Tidak."

Tuan Muda Han langsung panik. "Kakak, jangan bilang begitu! Aku tahu kau adalah seorang ahli kuat! Mereka tidak akan berani menyentuhku jika kau membantuku!"

Jiang Chen tetap tenang. "Kenapa aku harus membantu seseorang yang bahkan tidak aku kenal?"

Wajah pemuda itu langsung memucat. "Aku… aku akan membayarmu!"

Para pria berbaju hitam tertawa. "Menarik. Jika kau tidak mengenalnya, maka minggirlah dan biarkan kami membawa bocah ini."

Jiang Chen menatap pria berbaju hitam yang berbicara itu. Ia bisa merasakan bahwa orang ini berada di Core Formation tahap awal, sama seperti dirinya.

Jika aku ingin tetap rendah hati di kota ini, aku tidak boleh bertindak gegabah. Namun, jika aku diam saja, aku mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu dari situasi ini.

Setelah berpikir sejenak, Jiang Chen akhirnya berbicara. "Berapa banyak hutang yang dia miliki?"

Pemimpin kelompok itu mengangkat alis. "Seratus koin emas."

Jiang Chen berpikir sejenak. Jumlah itu cukup besar, bahkan untuk seorang bangsawan kecil. Namun, jika pemuda ini benar-benar memiliki sesuatu yang berharga, mungkin ia bisa memanfaatkannya.

"Aku bisa melunasi hutangnya," kata Jiang Chen akhirnya.

Semua orang terkejut. Tuan Muda Han menatap Jiang Chen dengan penuh harapan, sementara para pria berbaju hitam menatapnya curiga.

"Tapi dengan satu syarat," lanjut Jiang Chen. "Aku ingin tahu apa yang kau tawarkan sebagai gantinya."

Tuan Muda Han langsung mengangguk dengan penuh semangat. "Aku memiliki peta menuju Hutan Seribu Racun! Di dalamnya terdapat banyak tanaman obat langka dan mungkin harta tersembunyi! Jika kau menyelamatkanku, aku akan memberikannya padamu!"

Jiang Chen merenung. Hutan Seribu Racun? Itu adalah tempat yang sering disebut dalam dunia kultivasi, terkenal karena bahaya dan kekayaannya. Jika peta ini asli, maka ini bisa menjadi investasi yang berharga.

Ia akhirnya mengangguk. "Baik. Aku akan melunasi hutangmu."

Para pria berbaju hitam saling bertukar pandang sebelum akhirnya pemimpin mereka berbicara, "Baiklah. Jika kau membayar sekarang, kami akan pergi."

Jiang Chen menyerahkan kantong koin emas, dan setelah menghitungnya, pria berbaju hitam itu tersenyum puas. "Kau membuat keputusan yang baik."

Setelah itu, mereka pergi tanpa banyak bicara.

Tuan Muda Han menghela napas lega dan menatap Jiang Chen dengan penuh rasa terima kasih. "Kakak, kau benar-benar menyelamatkanku! Aku, Han Li, tidak akan melupakan kebaikanmu!"

Jiang Chen tetap tenang. "Berikan peta itu."

Han Li buru-buru mengeluarkan gulungan kulit yang tampak kuno dan menyerahkannya. Jiang Chen membuka peta itu dan memeriksanya dengan cermat. Dari yang ia lihat, jalur yang ditunjukkan tampak detail dan tidak seperti pemalsuan.

Jika ini asli, maka aku bisa mendapatkan banyak keuntungan dari perjalanan ke sana.

Han Li tersenyum canggung. "Kakak, apakah aku boleh ikut denganmu?"

Jiang Chen menatapnya sebentar sebelum menjawab, "Itu tergantung seberapa berguna kau dalam perjalanan nanti."

Han Li langsung mengangguk dengan semangat. "Aku tidak akan mengecewakanmu!"

Jiang Chen menyimpan peta itu dan kembali ke penginapan. Malam ini, ia akan mempersiapkan segalanya untuk perjalanan ke Hutan Seribu Racun.

Petualangan baru akan segera dimulai.