Fajar perlahan menyingsing di ufuk timur, menyinari Kota Guangling dengan semburat cahaya keemasan. Jiang Chen berdiri di depan penginapan, ransel kecil di punggungnya, berisi beberapa pil, jimat pelindung, dan perbekalan secukupnya. Ia tak pernah suka membawa barang berlebihan. Baginya, beban yang terlalu banyak hanya akan memperlambat langkah.
Di sampingnya, Han Li terlihat sibuk memeriksa perlengkapannya. Meski pemuda itu tampak ceroboh dan agak cerewet, Jiang Chen bisa merasakan ada potensi tersembunyi dalam dirinya—entah itu kecerdikan atau sekadar keberuntungan yang sulit dijelaskan.
"Jiang Chen, aku yakin perjalanan ini akan menjadi petualangan besar!" kata Han Li dengan penuh semangat, meski ranselnya tampak hampir dua kali lebih besar dari tubuhnya sendiri.
Jiang Chen hanya mengangguk singkat. "Jaga energimu untuk nanti. Hutan Seribu Racun bukan tempat untuk orang yang ceroboh."
Mereka meninggalkan Kota Guangling, berjalan menyusuri jalan setapak yang mengarah ke wilayah timur, di mana hutan legendaris itu berada. Seiring perjalanan, lanskap berubah dari padang rumput terbuka menjadi hutan lebat dengan pepohonan tinggi menjulang, dedaunan rimbun menutupi sebagian besar cahaya matahari.
Beberapa hari perjalanan berjalan cukup lancar. Mereka menghadapi binatang buas, perampok jalanan kecil, dan tantangan alam yang biasa. Semua bisa diatasi dengan mudah berkat kekuatan Jiang Chen yang kini berada di Core Formation tahap awal.
Namun, suasana mulai berubah saat mereka semakin dekat dengan Hutan Seribu Racun. Udara terasa lebih berat, diselimuti kabut tipis beraroma tanah basah bercampur dengan bau samar tanaman beracun. Suara burung dan serangga perlahan menghilang, digantikan oleh keheningan mencekam yang membuat Han Li beberapa kali menelan ludah dengan gugup.
"Jiang Chen… kau yakin kita harus masuk ke sana?" tanya Han Li, suaranya nyaris berbisik.
Jiang Chen menatap ke depan, matanya menyipit saat melihat batas hutan yang dipenuhi pepohonan aneh dengan akar menjalar seperti cakar raksasa. "Kau yang bilang ada harta karun di dalam. Apa kau takut sekarang?"
Han Li tertawa gugup. "Bukan takut… hanya… ya, sedikit khawatir."
Jiang Chen melangkah tanpa ragu, meninggalkan Han Li yang terpaksa mengikutinya.
Begitu mereka melangkah masuk ke Hutan Seribu Racun, atmosfernya langsung berubah drastis. Tanaman merambat bergerak pelan seperti ular, bunga berwarna cerah mekar dengan aroma menggoda yang bisa memabukkan jika dihirup terlalu lama. Jiang Chen segera mengaktifkan Qi-nya untuk membentuk lapisan pelindung tipis di sekeliling tubuh, melindungi dirinya dari racun halus di udara.
Tak butuh waktu lama sebelum mereka menghadapi bahaya pertama. Seekor Serpent Venom Scale, ular raksasa dengan sisik berkilauan seperti logam hitam, tiba-tiba menyergap dari balik semak-semak. Matanya merah menyala, lidah bercabang menjulur dengan suara mendesis tajam.
Han Li menjerit dan hampir terjatuh ke belakang. Namun, Jiang Chen bergerak cepat. Dengan satu langkah ringan, ia menghindari serangan ular itu, lalu menghantam kepalanya dengan telapak tangan yang dipenuhi Qi murni. Ledakan energi membuat kepala ular itu terpelanting keras ke tanah, mati seketika.
Han Li terengah-engah. "Kau… kau membunuhnya dalam satu serangan! Itu luar biasa!"
Jiang Chen tidak menjawab, hanya memeriksa tubuh ular tersebut. Ia menemukan kantong racun berharga di balik tengkoraknya—bahan langka untuk meramu pil. Dengan cekatan, ia mengambilnya dan menyimpannya di dalam tas.
Mereka melanjutkan perjalanan lebih dalam, menghadapi tantangan demi tantangan—jebakan alami, makhluk buas, hingga racun tak kasat mata yang menguji ketahanan fisik dan mental mereka.
Setelah beberapa jam, mereka tiba di sebuah area terbuka di dalam hutan. Di tengahnya terdapat sebuah runtuhan kuno—pilar-pilar batu setengah runtuh dengan simbol-simbol aneh yang terpahat di permukaannya.
Han Li menunjuk ke depan dengan penuh antusias. "Itu dia! Tempat yang ada di peta!"
Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, suara tawa dingin terdengar dari balik pepohonan.
"Kukira siapa yang cukup bodoh masuk ke sini lebih dulu. Ternyata kalian berdua."
Jiang Chen berbalik dengan cepat. Beberapa sosok muncul dari balik bayang-bayang, mengenakan jubah hitam dengan simbol Klan Lei di dada mereka. Di antara mereka, seorang pria berwajah tajam dengan tatapan penuh arogansi melangkah maju.
"Lei Ming," gumam Han Li dengan wajah pucat. "Dia… dia adalah salah satu tetua muda Klan Lei!"
Lei Ming menatap Jiang Chen dengan senyum licik. "Terima kasih sudah memandu kami ke tempat ini. Sekarang, serahkan peta dan semua yang kalian miliki, atau aku akan mengambilnya dari tubuh kalian."
Jiang Chen menghela napas pelan. Sepertinya perjalanan ini akan lebih menarik daripada yang kuduga.
Dengan tatapan tenang, ia maju selangkah. "Kalau kau pikir bisa mengambilnya dengan mudah, kenapa tidak mencoba sendiri?"
Tatapan Lei Ming berubah tajam. "Dengan senang hati."
Pertempuran pun dimulai. Aura Qi yang kuat bertabrakan di tengah Hutan Seribu Racun, mengguncang tanah dan pepohonan di sekitarnya. Suara dentuman keras dan teriakan menggema di tengah keheningan hutan, menandai awal dari pertarungan yang akan mengubah nasib Jiang Chen dan Han Li.