Jiang Chen berdiri di depan gedung utama Baiyun Sect, tempat para tetua berkumpul untuk mengurus segala urusan penting sekte. Hari ini, ia merasa ada sebuah langkah besar yang harus ia ambil. Setelah beberapa lama berkultivasi dan terlibat dalam intrik yang semakin dalam di dalam Baiyun Sect, ia tahu bahwa waktunya telah tiba untuk menjelajahi dunia yang lebih luas. Untuk itu, ia harus meminta izin para tetua, meskipun ia tahu ini bukan permohonan yang mudah.
Dengan langkah mantap, ia melangkah masuk ke dalam ruangan besar tempat para tetua duduk dalam formasi melingkar. Suasana di dalam ruangan itu terasa hening dan berat, dengan aura kekuatan yang sangat jelas terasa di udara. Para tetua, masing-masing dengan jubah panjang yang menunjukkan status mereka, memandang Jiang Chen dengan mata tajam.
Di ujung ruangan, Kepala Tetua Baiyun Sect, seorang pria tua dengan wajah penuh kerutan namun memiliki aura yang sangat kuat, menatap Jiang Chen dengan penuh perhatian. "Jiang Chen," ucapnya dengan suara berat, "ada urusan apa yang membawamu ke sini hari ini?"
Jiang Chen menundukkan kepalanya dengan hormat sebelum berbicara. "Saya datang untuk meminta izin, Tetua. Saya ingin keluar dari Baiyun Sect dan menjelajahi dunia luar."
Suasana di ruangan itu menjadi sepi sejenak, dan para tetua saling bertukar pandang. Keputusan ini jelas bukan perkara mudah, terutama bagi seorang murid yang baru saja mencapai tahap Foundation menengah.
Kepala Tetua mengamati Jiang Chen dengan seksama, lalu bertanya, "Mengapa kau ingin pergi, Jiang Chen? Bukankah di Baiyun Sect, ada banyak hal yang bisa kau pelajari? Di luar sana, dunia penuh dengan bahaya dan ketidakpastian. Apa yang mendorongmu untuk meninggalkan tempat yang aman ini?"
Jiang Chen mengangkat kepala, matanya penuh tekad. "Saya percaya, Tetua, bahwa untuk benar-benar memahami diri saya sendiri dan kekuatan saya, saya harus menjelajahi dunia ini. Baiyun Sect telah memberikan banyak pelajaran, namun dunia luar menyimpan banyak misteri yang belum saya temui. Saya ingin menguji batasan saya, mengasah kekuatan saya lebih jauh, dan belajar dari pengalaman yang lebih luas."
Seorang tetua lain, seorang wanita paruh baya dengan wajah tenang, memandang Jiang Chen dan berkata, "Namun, kau harus tahu bahwa dunia luar tidak sebaik yang tampak di permukaan. Ada banyak musuh yang bisa mengincar seseorang dengan kekuatan besar seperti dirimu. Kami khawatir, jika kau pergi, kau akan terjebak dalam perang atau intrik yang lebih besar dari yang kau bayangkan."
Jiang Chen mengangguk. "Saya tahu akan ada risiko. Namun, jika saya tetap tinggal di sini, saya merasa akan terjebak dalam rutinitas yang tidak membawa saya ke mana-mana. Saya ingin tumbuh, dan itu hanya bisa terjadi jika saya menghadapi tantangan yang nyata. Saya juga percaya, dengan kekuatan yang saya miliki, saya bisa bertahan."
Kepala Tetua merenung sejenak, tangannya terlipat di depan dada. "Keputusanmu untuk pergi bukanlah hal yang bisa dianggap ringan. Tetapi jika itu yang kau inginkan, kami tidak bisa menahannya. Namun, ketahuilah bahwa Baiyun Sect selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan, termasuk dirimu."
Tetua lainnya menambahkan, "Namun, sebelum kau pergi, kami ingin kau mengumpulkan informasi tentang dunia luar, baik itu sekte-sekte lain, perubahan yang terjadi di luar sana, dan hal-hal yang bisa memberi manfaat bagi Baiyun Sect. Kami mengandalkanmu untuk membawa kembali pengetahuan yang akan berguna bagi kita semua."
Jiang Chen menundukkan kepala. "Saya akan melakukan yang terbaik, Tetua. Saya berjanji akan membawa kembali informasi yang dapat membantu Baiyun Sect."
Kepala Tetua tersenyum tipis. "Baiklah. Jika itu keputusanmu, pergilah dengan hati-hati. Ingat, dunia ini tidak hanya penuh dengan tantangan, tetapi juga peluang. Manfaatkan kesempatan yang ada."
Dengan izin para tetua, Jiang Chen merasa ringan. Keputusannya untuk meninggalkan Baiyun Sect bukan berarti meninggalkan segala hal yang telah ia pelajari, melainkan sebagai langkah awal untuk berkembang lebih jauh. Dunia luar adalah lahan yang luas, penuh dengan potensi yang belum digali.
Jiang Chen membungkuk sekali lagi, lalu berbalik meninggalkan ruang itu, merasakan aliran Qi dalam tubuhnya semakin kuat. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan perjalanan panjang yang akan mengubah hidupnya.
Malam itu, setelah mendapatkan izin dari para tetua, Jiang Chen kembali ke kediamannya. Ia mempersiapkan perlengkapan dan memutuskan untuk berangkat keesokan harinya. Pikirannya dipenuhi dengan antisipasi dan kegembiraan, tetapi juga sedikit rasa takut. Dunia yang luas menunggu untuk dijelajahi, tetapi apa yang akan ia temui di luar sana? Banyak hal yang belum ia pahami—dan lebih banyak bahaya yang harus dihadapi.
Namun, yang pasti, Jiang Chen tahu bahwa perjalanan ini adalah bagian dari takdirnya. Dunia luar akan menjadi medan ujiannya. Ia harus siap menghadapi tantangan yang lebih besar.
Dengan tekad yang bulat, Jiang Chen meninggalkan Baiyun Sect pada pagi hari berikutnya, memulai petualangan yang akan membawanya jauh dari tempat yang telah ia kenal. Dunia yang luas kini terbentang di hadapannya, penuh dengan misteri yang menanti untuk dipecahkan.