Chereads / Murim to Cultivation: The Ascension / Chapter 29 - Bab 30: Langkah Kecil yang Membawa Perubahan

Chapter 29 - Bab 30: Langkah Kecil yang Membawa Perubahan

Jiang Chen berdiri di hadapan cermin yang ada di kediamannya, memandangi dirinya dengan tatapan tajam. Matanya kini bersinar lebih cerah, dan aura di sekitarnya terasa lebih kuat. Kekuatan yang baru saja ia capai melalui latihan dan terobosan di ranah Foundation tahap menengah memberinya kepercayaan diri yang lebih besar. Namun, rasa cemas itu tetap ada, seperti bayangan yang selalu mengikutinya.

Meskipun ia telah melangkah lebih jauh dalam kultivasi, ia tahu bahwa langkah ini belumlah cukup untuk memastikan keberlanjutan hidupnya di Baiyun Sect. Setiap kenaikan dalam level kultivasi bukan hanya membawa kekuatan yang lebih besar, tetapi juga menarik perhatian musuh yang lebih kuat.

Jiang Chen berjalan keluar dari kediamannya, melangkah perlahan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon tinggi. Udara segar pagi itu terasa menenangkan, tetapi hatinya tetap terisi oleh berbagai pikiran yang bergelora.

Setelah beberapa langkah, ia sampai di sebuah taman kecil di tengah sekte. Di sana, ia melihat beberapa murid lain yang sedang berlatih, bergerak dengan lincah dan penuh semangat. Tidak sedikit dari mereka yang menatapnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu—mungkin karena reputasinya yang semakin tersebar setelah kekalahannya atas Liu Feng. Meski mereka tidak mengungkapkan niatnya secara terbuka, Jiang Chen bisa merasakan adanya ketegangan di udara.

Tiba-tiba, sebuah suara yang familiar terdengar dari belakang. "Kamu tampaknya lebih kuat dari sebelumnya."

Jiang Chen berbalik dan melihat Lin Yue yang sedang berjalan mendekat. Wanita itu terlihat tidak terpengaruh oleh situasi di sekitar mereka. Wajahnya tetap tenang, tetapi ada sesuatu di matanya yang membuat Jiang Chen merasa bahwa dia lebih tahu tentang situasi yang sedang berkembang daripada yang ia ungkapkan.

"Apa yang kamu inginkan, Lin Yue?" tanya Jiang Chen dengan nada yang sedikit lebih serius.

Lin Yue tersenyum tipis. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu siap menghadapi apa yang akan datang. Keputusan yang kamu buat beberapa waktu lalu—untuk tidak terlibat dalam permainan kekuasaan—mungkin akan datang dengan harga yang lebih tinggi daripada yang kamu bayangkan."

Jiang Chen merasa hatinya sedikit berdebar mendengar kata-kata itu. "Aku sudah memilih jalan ini, dan aku tahu risikonya."

"Namun, kamu harus tahu," lanjut Lin Yue dengan nada lebih dalam, "bahwa tidak ada yang benar-benar bisa menghindar dari permainan ini. Semua orang yang ada di Baiyun Sect, baik yang tampak bersahabat maupun tidak, memiliki tujuan mereka masing-masing. Tidak semua dari mereka bersedia membiarkan orang lain mengambil alih kendali."

Jiang Chen terdiam, meresapi kata-kata itu. Di dalam dirinya, ia merasakan sebuah perubahan—sesuatu yang lebih besar daripada hanya sekadar kultivasi. Dalam dunia seperti ini, tak ada yang bisa benar-benar mengendalikan takdir mereka dengan kekuatan semata. Persaingan, intrik, dan strategi—semua ini menjadi bagian dari permainan yang harus dimainkan.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Jiang Chen akhirnya, menatap Lin Yue dengan tekad yang lebih kuat. "Apakah aku harus bergabung dengan salah satu faksi untuk bertahan hidup?"

Lin Yue menatapnya sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak akan memberimu jawaban yang pasti. Keputusan itu ada di tanganmu. Namun, kamu harus berhati-hati. Keputusan yang salah bisa menghancurkan segalanya. Dalam Baiyun Sect, bahkan satu langkah yang salah bisa berakhir dengan kehancuran."

Jiang Chen mengangguk perlahan, menyadari bahwa dalam dunia ini, tidak ada jalan yang aman. Semua pilihan yang ia buat akan memiliki konsekuensi besar—baik untuk dirinya maupun bagi orang-orang di sekitarnya.

"Terima kasih atas peringatanmu," kata Jiang Chen, menatap Lin Yue dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan berhati-hati."

Lin Yue tersenyum tipis. "Ingat, Jiang Chen, kekuatan bukan hanya tentang seberapa kuat kamu dalam bertarung. Itu juga tentang seberapa bijak kamu dalam membuat keputusan."

Dengan itu, Lin Yue berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Jiang Chen yang kini merasa lebih siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Namun, meskipun tekadnya semakin bulat, ia tahu bahwa dunia ini jauh lebih kompleks daripada yang ia bayangkan.

Keputusan yang akan datang akan menjadi penentu jalan hidupnya—dan mungkin, jalan hidup Baiyun Sect itu sendiri.

Jiang Chen menatap ke depan, matanya penuh dengan determinasi. "Aku akan menjadi lebih kuat. Dan aku akan memilih jalanku sendiri."

Dengan langkah mantap, ia melanjutkan perjalanannya. Dunia ini mungkin penuh dengan ancaman dan intrik, tetapi bagi Jiang Chen, hanya satu hal yang pasti: ia tidak akan pernah mundur.