Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Jiang Chen semakin mendalami dunia kultivasi yang kompleks ini. Meski ia telah mencapai Foundation Establishment Tahap Menengah, jalan yang harus ia tempuh tak semudah yang ia bayangkan. Setiap saat, ia merasakan adanya kekuatan yang mengintai, siap untuk menghancurkan siapa pun yang tidak cukup kuat.
Namun, latihan yang dilakukan Jiang Chen semakin membuahkan hasil. Qi dalam tubuhnya semakin halus, mengalir lebih lancar, dan kini ia dapat merasakan energi alam dengan lebih jelas. Kepekaannya terhadap aliran Qi semakin meningkat, dan tubuhnya pun terasa lebih kuat dan gesit. Namun, seiring dengan kekuatan yang meningkat, bayang-bayang kegelapan di Baiyun Sect juga semakin nyata.
Suatu pagi yang tenang, ketika Jiang Chen sedang berlatih di halaman, sebuah suara dingin terdengar dari belakang.
"Apa yang kau lakukan di sini, Jiang Chen?"
Jiang Chen menoleh, dan mendapati seorang pria muda berpakaian putih berdiri di ambang pintu. Pria itu memiliki tatapan tajam, seolah-olah sedang menilai segala sesuatu dengan penuh kehati-hatian. Nama pria ini adalah Liu Feng, salah satu murid senior di Baiyun Sect yang terkenal dengan keahliannya dalam seni bela diri dan kultivasi. Liu Feng adalah murid dari salah satu kepala faksi di Baiyun Sect, dan karena itu, posisinya sangat dihormati oleh banyak orang.
Jiang Chen menatapnya dengan tenang. "Aku sedang berlatih. Ada apa?"
Liu Feng mendekat, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Aku mendengar bahwa kamu telah mencapai Foundation Establishment Tahap Menengah. Keberhasilanmu cukup mengesankan, Jiang Chen. Namun, aku rasa kita perlu menguji kekuatanmu."
Jiang Chen mengangkat alis. "Menguji kekuatanku?"
Liu Feng tersenyum tipis. "Ya, meskipun kita berada di sekte yang sama, kekuatanmu masih perlu dibuktikan. Baiyun Sect bukan tempat untuk orang yang tidak bisa mempertahankan diri. Ayo, beri aku alasan untuk tidak meremehkanmu."
Jiang Chen tidak terkejut dengan sikap Liu Feng. Ia sudah menduga bahwa setelah kemajuan yang pesat dalam kultivasinya, akan ada yang mencoba mengujinya. Baiyun Sect penuh dengan persaingan, dan semua orang ingin memastikan bahwa mereka yang lebih lemah tidak mengancam posisi mereka.
"Baiklah, aku tidak keberatan," jawab Jiang Chen, matanya berbinar tajam. "Tapi ingat, jika kita bertarung, aku tidak akan menahan diri."
Liu Feng tertawa kecil, tampaknya terhibur dengan tantangan itu. "Jangan khawatir. Aku juga tidak akan menahan diri."
Tanpa berkata lebih banyak, Liu Feng melangkah maju. Dalam sekejap, ia mengaktifkan Qi-nya, dan tubuhnya seolah berubah menjadi lebih tajam, bagaikan pedang yang siap melukai. Jiang Chen merasakan tekanan yang datang dari tubuh Liu Feng, tetapi ia tidak mundur. Justru, ia merasa semakin terstimulasi untuk bertarung.
Pertarungan antara keduanya segera dimulai. Liu Feng meluncurkan serangan pertama, mengarahkan jurus pedang Qi ke arah Jiang Chen dengan kecepatan yang luar biasa. Namun, Jiang Chen telah siap. Dengan gerakan yang cepat, ia menghindari serangan itu, lalu membalas dengan serangan Qi-nya sendiri.
Keduanya bertarung dengan sangat cepat, gerakan mereka hampir tidak terlihat oleh mata biasa. Setiap serangan dan gerakan Qi yang mereka lepaskan memiliki kekuatan yang luar biasa, menghancurkan udara di sekitar mereka.
Jiang Chen menyadari bahwa meskipun Liu Feng lebih berpengalaman dan mungkin lebih kuat, ia juga memiliki kekurangan—keterbatasan dalam beradaptasi dengan pertempuran yang lebih bebas. Jiang Chen menggunakan kecepatan dan fleksibilitasnya untuk mengeksploitasi celah-celah kecil dalam pertahanan Liu Feng. Dalam beberapa menit, serangan Jiang Chen semakin dekat ke tubuh Liu Feng, membuat pria itu mulai terdesak.
Liu Feng, yang sebelumnya meremehkan Jiang Chen, akhirnya mengubah taktiknya. Dengan satu gerakan cepat, ia melepaskan serangan Qi yang jauh lebih kuat, berusaha menekan Jiang Chen ke sudut.
Namun, Jiang Chen merespon dengan kecepatan luar biasa, menggunakan kekuatan Qi yang baru ia temukan dalam dirinya untuk membalikkan arah serangan itu. Tubuhnya bergerak dengan kelincahan yang mengagumkan, menghindari serangan Liu Feng dan membalas dengan serangan Qi yang lebih kuat.
Serangan mereka saling berbenturan, menciptakan ledakan energi yang membuat tanah di sekitar mereka berguncang. Namun, meskipun keduanya sama-sama kuat, Jiang Chen merasakan bahwa ia memiliki keunggulan dalam hal kelincahan dan kemampuan untuk merasakan Qi yang lebih halus.
Akhirnya, setelah beberapa pertukaran serangan, Liu Feng mundur, bernapas berat. Wajahnya tampak serius, dan meskipun ia tidak kalah, ia jelas merasa dihormati oleh kemampuan Jiang Chen.
"Kau memang bukan lawan yang mudah, Jiang Chen," kata Liu Feng dengan nada yang lebih rendah. "Kekuatanmu tidak bisa dianggap remeh."
Jiang Chen mengangguk, menahan napasnya agar tetap tenang. "Aku hanya berlatih dengan keras."
Liu Feng mengamati Jiang Chen sejenak, lalu tersenyum tipis. "Baiklah. Aku rasa kita bisa berkolaborasi lebih baik daripada bersaing. Ingat, Baiyun Sect tidak hanya tentang bertarung untuk posisi. Namun, jika suatu saat nanti kamu merasa ingin menguji dirimu lagi, aku akan selalu siap."
Dengan itu, Liu Feng berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Jiang Chen yang masih merenungkan pertarungan mereka. Meskipun ia berhasil bertahan dan menunjukkan kemampuannya, Jiang Chen tahu bahwa ini hanyalah awal dari banyak pertarungan yang akan datang. Dunia ini tidak pernah mudah, dan kekuatan yang ia miliki akan diuji lebih keras lagi.
Namun, di dalam hatinya, Jiang Chen semakin yakin bahwa dengan setiap langkah, ia semakin dekat pada jalan yang bisa membawanya mengendalikan nasibnya sendiri.