Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 29 - Bab 28: Memasuki Istana Kegelapan

Chapter 29 - Bab 28: Memasuki Istana Kegelapan

Gerbang hitam yang menjulang tinggi itu terbuka perlahan, mengeluarkan suara berderit yang bergema di seluruh lembah. Dari dalamnya, aura kegelapan yang menyesakkan mengalir keluar, seolah ingin menelan siapa pun yang berani melangkah ke dalamnya.

Shen Wei berdiri di depan gerbang dengan tenang, matanya yang tajam menatap ke dalam kegelapan tanpa sedikit pun keraguan. Mei Er, Lin Xia, Yu Lan, dan Chen Guang berdiri di belakangnya, menunggu instruksi.

"Setelah kita masuk, jangan ceroboh," kata Shen Wei dengan suara tegas. "Istana Kegelapan bukan hanya tempat tinggal musuh kita, tetapi juga labirin penuh jebakan dan makhluk kegelapan yang tak terhitung jumlahnya."

Murid-muridnya mengangguk, siap menghadapi apa pun yang ada di dalamnya.

Tanpa ragu, Shen Wei melangkah ke dalam. Begitu mereka masuk, gerbang hitam itu tertutup dengan keras di belakang mereka, seakan memutuskan jalan untuk mundur.

Mereka menemukan diri mereka di dalam lorong batu yang panjang, dinding-dindingnya ditutupi dengan ukiran kuno yang berisi mantra-mantra gelap. Api hitam menyala di obor yang tertanam di dinding, memberikan penerangan yang redup.

Chen Guang menelan ludah. "Tempat ini terasa seperti neraka…"

Shen Wei mengangguk. "Ini bukan tempat biasa. Tempat ini dipenuhi dengan energi negatif. Jangan biarkan emosi kalian terganggu, atau tempat ini akan mulai menguasai pikiran kalian."

Saat mereka berjalan lebih dalam, suara bisikan mulai terdengar di sekeliling mereka.

"Kenapa kau di sini…?"

"Kau akan mati… Pergilah sebelum terlambat…"

"Tidak ada yang bisa keluar dari sini hidup-hidup…"

Lin Xia menggertakkan giginya. "Sial, suara ini benar-benar mengganggu!"

Yu Lan meletakkan tangannya di dadanya, mencoba mengendalikan perasaannya.

Mei Er menoleh ke arah Shen Wei. "Senior, bagaimana cara menghilangkan suara ini?"

Shen Wei tetap berjalan dengan tenang. "Jangan dengarkan mereka. Ini hanya ilusi yang diciptakan oleh energi gelap di sini. Jika kalian goyah, suara ini akan menjadi lebih kuat."

Tiba-tiba, dari bayangan di dinding, makhluk-makhluk hitam dengan mata merah mulai muncul satu per satu.

"Makhluk bayangan!" seru Chen Guang sambil mencabut pedangnya.

Tanpa ragu, makhluk-makhluk itu menyerang mereka dengan kecepatan tinggi.

Shen Wei mengayunkan Pedang Surgawi, melepaskan gelombang cahaya yang langsung menghancurkan beberapa makhluk bayangan. Mei Er mengaktifkan teknik esnya, membekukan beberapa musuh sebelum menghancurkannya.

Lin Xia dan Yu Lan bekerja sama untuk menyerang dengan cepat, sementara Chen Guang bertarung dengan gaya bertarungnya yang mengandalkan kekuatan fisik.

Namun, semakin banyak mereka membunuh, semakin banyak makhluk bayangan yang muncul.

"Kita tidak bisa terus bertarung seperti ini," kata Mei Er. "Mereka akan terus muncul tanpa henti!"

Shen Wei memperhatikan dinding-dinding di sekitar mereka. Lalu, dia menyadari sesuatu. "Ini bukan hanya labirin biasa. Ini adalah formasi ilusi!"

Dia segera membentuk segel dengan tangannya dan mengarahkan telapak tangannya ke dinding. Dalam sekejap, cahaya emas menyebar ke seluruh lorong, mengusir energi gelap yang menyelimuti mereka.

Makhluk bayangan yang tersisa berteriak sebelum meleleh menjadi kegelapan.

Lorong itu bergetar, dan dinding-dindingnya mulai berubah. Sekarang, mereka bisa melihat sebuah pintu raksasa di ujung jalan.

Chen Guang menghela napas. "Jadi kita sebenarnya hanya terjebak dalam ilusi?"

Shen Wei mengangguk. "Benar. Ini adalah ujian pertama yang disiapkan oleh Istana Kegelapan."

Mei Er menatap pintu besar itu dengan waspada. "Kalau begitu… apa yang menunggu kita di balik pintu itu?"

Shen Wei tidak menjawab. Dia hanya berjalan maju dan mendorong pintu itu dengan tenang.

Begitu pintu terbuka, mereka menemukan diri mereka berada di sebuah aula luas yang penuh dengan pilar-pilar hitam berukiran naga.

Di tengah aula itu, ada sebuah takhta yang terbuat dari tulang dan kristal hitam.

Di atasnya, duduk seorang pria dengan jubah ungu gelap, mata berwarna merah darah, dan aura yang sangat menindas.

Di sampingnya, berdiri dua orang yang mengenakan baju besi hitam.

"Selamat datang di Istana Kegelapan," kata pria itu dengan suara dalam yang menggema di seluruh aula.

Mei Er menatapnya dengan ketakutan. "Dia… siapa?"

Shen Wei menatap pria itu dengan tajam. "Kau pasti pemimpin dari Istana Kegelapan."

Pria itu tersenyum dingin. "Benar. Aku dikenal sebagai Mo Xuan, Raja Kegelapan."

Chen Guang mengepalkan tinjunya. "Jadi kau dalang dari semua kekacauan ini?"

Mo Xuan tertawa pelan. "Kekacauan? Aku hanya melakukan apa yang seharusnya terjadi. Dunia ini terlalu lama berada di bawah kendali para kultivator suci yang membosankan. Aku ingin membawanya kembali ke keseimbangan—kegelapan dan kekuatan sejati."

Shen Wei mengangkat pedangnya. "Aku tidak tertarik dengan ceramahmu. Aku datang untuk mengakhiri kegelapan ini."

Mo Xuan menyeringai. "Berani sekali. Tapi kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?"

Dia menjentikkan jarinya, dan dua orang di sampingnya melangkah maju.

"Izinkan aku memperkenalkan pengawal pribadiku—Jiang Kui dan Luo Yan. Mereka akan menjadi lawanmu sebelum kau bisa menyentuhku."

Jiang Kui, pria bertubuh besar dengan kapak raksasa, menatap Shen Wei dengan tatapan haus darah.

Luo Yan, wanita dengan rambut panjang dan mata tajam, menghunuskan pedang panjangnya.

"Bersiaplah," kata Jiang Kui. "Kami akan membuat kalian menyesal telah datang ke sini."

Shen Wei menatap murid-muridnya. "Kalian tahu apa yang harus dilakukan."

Mei Er, Lin Xia, Yu Lan, dan Chen Guang mengambil posisi bertarung.

"Ayo kita selesaikan ini," kata Mei Er dengan penuh semangat.

Mo Xuan tersenyum dingin. "Semoga kalian bertahan lebih lama dari yang kuduga."

Pertempuran di dalam Istana Kegelapan pun dimulai.