Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 21 - Bab 20: Perjalanan Menuju Istana Hitam

Chapter 21 - Bab 20: Perjalanan Menuju Istana Hitam

Shen Wei berdiri di puncak tebing yang tinggi, memandangi cakrawala gelap yang terbentang di hadapannya. Angin dingin berhembus, menggoyangkan jubah hitamnya yang berkilauan dengan energi ilahi. Di kejauhan, berdiri sebuah istana raksasa yang dikelilingi kabut hitam pekat—Istana Hitam, markas dari Mo Tian dan sekte kegelapan yang telah lama meresahkan dunia kultivasi.

Matanya menyipit. "Saatnya mengakhiri semua ini."

Dengan satu langkah, tubuhnya menghilang seperti angin dan melesat menuju istana yang dipenuhi aura jahat itu.

Untuk mencapai Istana Hitam, Shen Wei harus melewati Lembah Kematian, tempat di mana para kultivator biasa akan langsung kehilangan nyawa begitu memasuki wilayahnya. Kabut hitam yang memenuhi lembah itu bukanlah kabut biasa—itu adalah racun jiwa yang bisa menggerogoti kesadaran dan merusak tubuh dari dalam.

Shen Wei melayang di udara, mengamati lembah di bawahnya.

"Hmph. Racun ini bahkan tidak bisa menembus kulitku."

Namun, saat ia bersiap untuk melewatinya, sebuah suara bergema dari dalam kabut.

"Siapa yang berani melewati wilayah ini tanpa izin?"

Tiba-tiba, dari dalam kabut muncul sosok-sosok berjubah hitam dengan mata merah menyala. Mereka adalah Penjaga Lembah Kematian, para kultivator yang telah menyerahkan tubuh dan jiwa mereka kepada Mo Tian demi kekuatan abadi.

Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan kulit abu-abu dan rambut putih panjang, melangkah maju. "Hentikan langkahmu, atau kau tidak akan keluar dari sini hidup-hidup."

Shen Wei menatap mereka tanpa ekspresi.

"Aku tidak punya waktu untuk bermain-main."

Dalam sekejap, ia mengangkat satu jarinya. Sebuah gelombang energi ilahi meledak dari tubuhnya, menghancurkan kabut hitam dan membuat tanah di bawah mereka retak.

"A-apa?!" Salah satu penjaga terkejut, tetapi sebelum mereka bisa bereaksi, Shen Wei sudah mengayunkan tangannya ke udara.

Pedang Surgawi di punggungnya bergerak dengan sendirinya, melepaskan tebasan cahaya emas yang menyapu bersih para penjaga itu dalam satu serangan.

Tidak ada jeritan. Tidak ada perlawanan. Hanya kehancuran instan.

Shen Wei melanjutkan langkahnya tanpa melihat ke belakang.

Setelah melewati Lembah Kematian, Shen Wei akhirnya tiba di depan Gerbang Istana Hitam. Gerbang raksasa itu terbuat dari logam hitam yang dipenuhi ukiran simbol kuno. Aura kejahatan yang dipancarkan begitu pekat hingga bahkan tanah di sekitar gerbang tampak tandus dan mati.

Dua patung raksasa berbentuk iblis berdiri di kedua sisi gerbang, matanya menyala merah saat mendeteksi keberadaan Shen Wei.

"Siapa yang berani datang ke sini?!"

Dari dalam istana, sekelompok kultivator jahat berlari keluar, masing-masing mengenakan jubah hitam dengan lambang naga gelap. Mereka semua adalah murid-murid Mo Tian, para ahli yang telah mengorbankan jiwa mereka demi kekuatan.

Salah satu dari mereka, seorang pria berambut merah dengan bekas luka di wajahnya, melangkah maju. "Kau… siapa kau?"

Shen Wei melangkah mendekat, membiarkan cahaya dari bulan menyinari wajahnya yang masih tertutup topeng.

"Aku datang untuk mengakhiri Mo Tian."

Para kultivator itu tertawa.

"Hahaha! Kau pikir bisa masuk ke Istana Hitam dan menantang Guru kami begitu saja?"

Pria berambut merah itu menghunus pedangnya, yang langsung dikelilingi oleh api hitam. "Kalau kau ingin mati, biar aku yang mengirimmu ke neraka!"

Ia berlari ke arah Shen Wei dengan kecepatan tinggi, mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh.

Namun, sebelum pedangnya bisa menyentuh Shen Wei…

TIBA-TIBA—

Sebuah kekuatan tak terlihat menghentikan gerakannya di udara.

"A-apa?!"

Shen Wei hanya mengangkat satu jari, dan dalam sekejap, tubuh pria itu melayang di udara, tercekik oleh kekuatan yang tak terlihat.

Mata Shen Wei bersinar keemasan saat ia berbicara dengan suara dingin. "Aku tidak punya waktu untuk melawan semut seperti kalian."

Dengan satu gerakan, ia menggenggam udara…

—CRACK!

Pria berambut merah itu langsung remuk, tubuhnya meledak menjadi kabut hitam yang langsung menghilang.

Keheningan menyelimuti tempat itu.

Para murid Mo Tian yang tersisa menatap Shen Wei dengan ketakutan. Mereka baru saja melihat seseorang yang bisa membunuh salah satu komandan mereka tanpa menyentuhnya sama sekali.

"Ini… ini mustahil…" salah satu dari mereka bergumam.

Shen Wei menatap mereka dengan tajam. "Pergi. Atau mati."

Tanpa berpikir dua kali, mereka semua langsung berbalik dan kabur masuk ke dalam istana.

Shen Wei mengayunkan tangannya. Dengan satu serangan ringan, Gerbang Istana Hitam hancur berkeping-keping.

Di dalam, ia bisa merasakan aura kuat dari Mo Tian.

Ia melangkah masuk ke dalam istana tanpa rasa takut sedikit pun.

Di dalam aula utama Istana Hitam, seorang pria bertubuh besar dengan jubah hitam duduk di atas takhta yang terbuat dari tulang-tulang kultivator yang telah ia bunuh.

Mata merahnya menatap lurus ke arah pintu masuk.

"Akhirnya kau datang, Shen Wei."

Suara beratnya menggema di seluruh ruangan.

Shen Wei berjalan masuk dengan tenang, langkahnya mantap.

Ia menatap pria yang selama ini menjadi dalang dari berbagai kekacauan di dunia kultivasi.

Mo Tian menyeringai. "Aku sudah menunggumu."

Shen Wei berhenti beberapa meter darinya.

Ia menatap Mo Tian tanpa ekspresi. "Hari ini, kau akan mati."

Mo Tian tertawa keras. "Hahaha! Kau pikir semudah itu membunuhku?"

Aura hitam mulai membanjiri aula. Lantai bergetar, dinding-dinding retak, dan udara menjadi semakin berat.

Shen Wei menghunus Pedang Surgawi yang bersinar keemasan.

"Kita lihat saja siapa yang akan bertahan."

Pertempuran terakhir pun dimulai.