Saat Shen Wei melayang turun ke dalam Lembah Jiwa Terlarang, kabut hitam menyelimuti tubuhnya, membawa hawa dingin yang menusuk hingga ke tulangnya. Energi di tempat ini sangat berbeda dari yang pernah ia rasakan sebelumnya—gelap, pekat, dan penuh dengan penderitaan.
Begitu kakinya menyentuh tanah, ia merasakan sesuatu yang aneh. Tanah di sini tidak seperti tanah biasa, melainkan seperti abu yang lembut, seolah-olah tempat ini adalah kuburan bagi ribuan jiwa yang telah musnah.
Shen Wei menatap sekeliling. Lembah ini penuh dengan reruntuhan kuno, bangunan-bangunan batu yang telah lama ditinggalkan, dan suara-suara bisikan samar yang terdengar di kejauhan.
Tempat ini bukan sekadar lembah biasa… pikirnya. Ini adalah penjara bagi jiwa-jiwa yang telah dikutuk.
Shen Wei mengambil gulungan yang diberikan oleh pria misterius itu. Ketika ia membukanya, tulisan di dalamnya mulai bersinar dengan cahaya redup, menunjukkan peta yang sebelumnya tidak terlihat.
Peta itu menunjukkan jalur tersembunyi yang mengarah ke pusat lembah. Di sanalah, menurut informasi dalam gulungan itu, sisa-sisa dari sekte yang membuangnya sedang membangun kekuatan kembali.
Shen Wei menyipitkan mata. "Jadi mereka bersembunyi di sini… Menarik."
Tanpa ragu, ia mulai berjalan mengikuti jalur yang ditunjukkan oleh peta itu. Semakin dalam ia melangkah, semakin berat udara di sekitarnya terasa. Aura kematian yang mengelilinginya seakan mencoba menariknya ke dalam kegelapan yang tak berujung.
Namun, Shen Wei tetap tenang. Ia telah menghabiskan 500 tahun berkultivasi, mencapai tingkat keilahian absolut. Tempat ini tidak akan mampu menggoyahkan jiwanya.
Namun, tidak lama kemudian, sesuatu menghentikan langkahnya.
Di depannya, jalan yang ia lalui tiba-tiba tertutup oleh kabut pekat yang bergerak seperti makhluk hidup. Dari dalam kabut itu, muncul sosok-sosok bayangan dengan mata merah menyala.
Mereka bukan roh biasa.
Jiwa-jiwa terkutuk…
Shen Wei menghunus Pedang Surgawi, yang langsung bersinar dengan cahaya keemasan. Roh-roh itu mulai bergerak, meluncur ke arahnya dengan kecepatan yang mengerikan.
Namun, sebelum mereka bisa menyentuhnya, Shen Wei mengayunkan pedangnya.
"Cahaya Ilahi Pemurnian."
Dalam sekejap, energi ilahi melesat keluar, membakar roh-roh itu hingga musnah dalam jeritan kesakitan. Kabut hitam yang menyelimuti jalan pun langsung menghilang, membuka jalur yang sebelumnya tertutup.
Shen Wei menyarungkan pedangnya dan melanjutkan perjalanan tanpa berkata apa-apa.
Setelah berjalan beberapa mil, Shen Wei akhirnya tiba di sebuah gerbang batu raksasa yang dipenuhi ukiran kuno. Energi gelap mengalir keluar dari celah-celahnya, menciptakan tekanan yang bahkan bisa membuat kultivator biasa pingsan.
Di depan gerbang itu, berdiri seorang pria berjubah hitam dengan wajah yang tertutup oleh kain. Matanya bersinar merah di bawah kegelapan tudungnya.
"Kau bukan bagian dari kami," kata pria itu dengan suara yang dalam dan berat. "Apa yang kau cari di sini?"
Shen Wei menatapnya tanpa ekspresi. "Aku mencari sekte yang bersembunyi di tempat ini."
Pria itu menyeringai. "Lalu kau datang untuk mati."
Dalam sekejap, pria itu mengangkat tangannya, dan dari tanah muncul tangan-tangan hitam yang mencoba meraih tubuh Shen Wei.
Namun, sebelum mereka bisa menyentuhnya, Shen Wei menghilang dalam sekejap mata dan muncul kembali di belakang pria itu.
"Mau mencoba lagi?" tanyanya dingin.
Pria itu terkejut, tetapi ia segera memutar tubuhnya dan menyerang dengan kekuatan yang lebih besar. Namun, Shen Wei tetap menghindari semua serangannya dengan mudah.
Akhirnya, pria itu berhenti dan menatapnya dengan penuh ketakutan. "Kau… kau bukan manusia biasa…"
Shen Wei tidak menjawab. Ia hanya mengangkat tangannya dan menyentuh kepala pria itu. Dalam sekejap, energi ilahi menyelimuti tubuhnya, dan pria itu menjerit sebelum tubuhnya menghilang dalam cahaya putih yang menyilaukan.
Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman, Shen Wei melangkah maju dan mendorong gerbang batu itu.
Saat gerbang itu terbuka, pemandangan di baliknya membuatnya terdiam.
Di balik gerbang itu, tersembunyi sebuah kota kuno yang tertutup kabut tebal. Bangunan-bangunan batu menjulang tinggi, tetapi semuanya dipenuhi dengan simbol-simbol gelap.
Di tengah kota, berdiri sebuah istana hitam yang memancarkan aura kegelapan yang luar biasa.
Shen Wei bisa merasakan kekuatan yang sangat besar di dalam istana itu.
Sekte yang membuangku… mereka benar-benar telah kembali.
Tanpa ragu, ia melangkah maju.
Petualangannya di Lembah Jiwa Terlarang baru saja dimulai.