Shen Wei melesat melalui hutan lebat, meninggalkan sektenya dan murid-muridnya di belakang. Angin malam berhembus kencang, menggoyangkan dedaunan, tetapi Shen Wei bergerak tanpa suara, seolah-olah ia adalah bagian dari bayangan. Pedang Surgawi yang terselip di pinggangnya bergetar pelan, seakan merasakan gelombang energi yang mulai bergejolak di dalam tubuh pemiliknya.
Ia menggenggam erat gulungan yang diberikan oleh pria misterius itu. Informasi yang tertulis di dalamnya masih terngiang-ngiang di benaknya.
> "Sekte yang membuangmu tidak sepenuhnya hancur. Sisa-sisa mereka bersembunyi di balik bayangan, merencanakan kebangkitan yang lebih besar. Dan bukan hanya mereka… ada kekuatan yang lebih tua dan lebih gelap yang terlibat dalam peristiwa ini."
Shen Wei berhenti di tepi sungai kecil, duduk di atas batu, dan membuka gulungan itu. Tulisan di dalamnya kuno, tetapi dengan kultivasinya yang tinggi, ia bisa memahami setiap kata.
> Lokasi tersembunyi: Lembah Jiwa Terlarang.
Di sanalah mereka bersembunyi, mengumpulkan kekuatan.
Mata Shen Wei menyipit. Lembah Jiwa Terlarang? Itu adalah tempat yang pernah disebut dalam legenda, sebuah wilayah yang dikatakan menyerap energi spiritual dan menjebak jiwa-jiwa yang masuk ke dalamnya. Tidak ada yang pernah kembali dari sana.
Tetapi bagi Shen Wei, itu bukanlah alasan untuk mundur.
Setelah memastikan arah yang benar, Shen Wei kembali melanjutkan perjalanan. Ia bergerak melintasi pegunungan yang sunyi, melewati lembah-lembah berkabut dan hutan-hutan tua yang dipenuhi makhluk roh.
Saat malam semakin larut, ia tiba di sebuah desa kecil yang tampaknya ditinggalkan. Rumah-rumah kayu tampak usang dan penuh lumut, sementara angin yang berhembus membawa aroma kematian yang samar.
Shen Wei melangkah masuk ke desa itu dengan waspada.
Terlalu sepi… ini bukan desa biasa.
Tiba-tiba, dari dalam bayangan, muncul suara gemerisik. Seorang lelaki tua dengan jubah compang-camping melangkah keluar dari balik reruntuhan rumah.
"Kau bukan penduduk sini," kata lelaki tua itu dengan suara serak. "Apa yang membawamu ke tempat terkutuk ini?"
Shen Wei tetap tenang. "Aku mencari jalan menuju Lembah Jiwa Terlarang."
Lelaki tua itu menatapnya dengan tajam. "Jika kau mencari kematian, pergilah ke sana. Tetapi jika kau ingin tetap hidup, aku sarankan kau berbalik sekarang."
Shen Wei tidak menjawab. Ia bisa merasakan bahwa lelaki tua ini bukanlah manusia biasa. Energinya aneh, bercampur dengan sesuatu yang tidak wajar.
"Apa yang terjadi dengan desa ini?" tanya Shen Wei.
Lelaki tua itu menghela napas berat sebelum akhirnya berkata, "Dahulu, ini adalah desa para kultivator. Tetapi beberapa dekade yang lalu, kekuatan gelap dari Lembah Jiwa Terlarang mulai merambat ke sini. Jiwa-jiwa orang yang mati di lembah itu tidak bisa pergi ke alam baka… mereka terperangkap di antara dunia ini dan dunia selanjutnya."
Shen Wei mengangkat alisnya. "Jadi, mereka masih ada di sini?"
Lelaki tua itu mengangguk perlahan. "Mereka ada di mana-mana, menunggu untuk menyeret siapa pun yang berani mendekat."
Tiba-tiba, udara di sekitar mereka berubah. Suhu turun drastis, dan kabut tebal mulai menyelimuti desa. Dari dalam kabut, suara bisikan-bisikan lirih terdengar.
Shen Wei segera merasakan aura kematian yang pekat.
Tentu saja, ini bukan sekadar desa kosong… ini adalah kuburan bagi roh-roh yang tersesat.
Dalam sekejap, bayangan-bayangan mulai bermunculan di sekelilingnya. Sosok-sosok transparan dengan mata kosong dan wajah menyiksa merayap keluar dari rumah-rumah tua, tangan mereka menjulur dengan gerakan kaku.
Lelaki tua itu mundur ketakutan. "Mereka datang…"
Namun, Shen Wei tetap berdiri tegak, tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut. Ia mengangkat tangannya, melepaskan sedikit energi spiritual dari tubuhnya. Cahaya keemasan menyebar dari telapak tangannya, memancarkan kekuatan ilahi yang langsung membakar kabut hitam di sekitarnya.
Roh-roh itu menjerit kesakitan, tetapi mereka tidak mundur. Sebaliknya, mereka menyerbu dengan lebih ganas.
Jika mereka tidak bisa dikalahkan dengan energi biasa…
Shen Wei menghunus Pedang Surgawi, dan dalam satu tebasan, energi ilahi menyapu seluruh area. Roh-roh yang tersentuh cahaya itu langsung menghilang dalam kilatan cahaya keemasan.
Namun, semakin banyak roh yang bermunculan. Seolah-olah tempat ini adalah portal tanpa akhir untuk jiwa-jiwa yang terperangkap.
Shen Wei menghela napas. Aku tidak bisa terus di sini.
Dengan satu lompatan cepat, ia melesat keluar dari desa itu, meninggalkan roh-roh yang terus berkumpul. Namun, sebelum ia pergi terlalu jauh, ia menoleh ke belakang.
Lelaki tua itu masih berdiri di tengah desa, menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca.
"Kau bukan manusia biasa…" gumam lelaki tua itu.
Shen Wei tidak menjawab. Ia hanya mengangguk sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya ia tiba di depan sebuah tebing besar yang menjulang tinggi. Di bawahnya, ada sebuah lembah yang dipenuhi kabut hitam pekat.
Lembah Jiwa Terlarang…
Shen Wei berdiri di tepi tebing, merasakan aura gelap yang membanjiri lembah itu. Tidak seperti sekte-sekte jahat yang pernah ia hancurkan, kekuatan di sini terasa lebih kuno dan lebih berbahaya.
Gulungan yang masih ia genggam mulai bergetar, seolah merespon energi dari lembah itu.
Shen Wei menarik napas dalam. Ia sudah berada di titik tanpa jalan kembali.
Tanpa ragu, ia melompat turun ke dalam lembah, membiarkan dirinya tenggelam dalam kegelapan yang menunggu di bawah.
Perjalanannya baru saja dimulai.