Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 14 - Bab 13: Godaan dan Ancaman Baru

Chapter 14 - Bab 13: Godaan dan Ancaman Baru

Matahari pagi bersinar lembut, memandikan pegunungan dengan cahayanya yang hangat. Embun masih menggantung di dedaunan ketika Shen Wei memimpin murid-muridnya ke lapangan latihan di hutan kecil dekat markas mereka. Mei Er berjalan di sampingnya, tetapi tidak seperti biasanya, ia hanya menundukkan kepala sambil bermain dengan ujung rambutnya, wajahnya memerah tanpa bisa disembunyikan.

Shen Wei, yang selalu peka terhadap perasaan orang di sekitarnya, memperhatikan perubahan ini. Sambil tetap berjalan, ia melirik Mei Er dengan sudut matanya. "Mei Er," panggilnya dengan nada lembut.

Mei Er tersentak kecil, menoleh cepat dengan tatapan gugup. "I-iya, Senior?"

Shen Wei tersenyum tipis di balik topengnya. "Kau terlihat cantik sekali hari ini."

Kata-kata itu seperti petir yang menyambar di siang bolong bagi Mei Er. Wajahnya yang sudah memerah semakin merah, seperti buah apel matang. Ia tergagap, mencoba mengatakan sesuatu, tetapi tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.

Lin Xia, yang berjalan tidak jauh di belakang mereka, menyadari situasi itu dan menahan tawa. "Senior, kau benar-benar tahu cara membuat Mei Er malu," katanya dengan nada menggoda.

Yu Lan menambahkan sambil tersenyum jahil, "Aku rasa Mei Er tidak akan bisa fokus latihan hari ini."

Mei Er hanya bisa menunduk lebih dalam, malu karena semua perhatian tertuju padanya. Sementara itu, Chen Guang mencoba mengalihkan perhatian mereka. "Ayo, kita fokus pada latihan saja. Senior pasti sudah menyiapkan sesuatu yang menantang hari ini."

Shen Wei tertawa kecil. "Benar, Chen Guang. Hari ini, pelatihan kalian akan sedikit berbeda. Aku ingin melihat sejauh mana kemampuan kalian berkembang."

Setelah sampai di lapangan latihan, Shen Wei memberi mereka arahan. Ia mengatur latihan untuk melatih kekuatan fisik, teknik serangan, dan penguasaan energi spiritual. Lin Xia dan Yu Lan berlatih serangan jarak jauh menggunakan teknik elemen mereka, sementara Chen Guang fokus pada pertarungan fisik menggunakan pedang besar. Mei Er, meskipun masih merasa malu, tetap menunjukkan dedikasinya, berlatih dengan fokus penuh.

Shen Wei mengawasi mereka dengan cermat, memberi saran di sana-sini. Ia merasa bangga melihat kemajuan yang telah mereka buat dalam waktu singkat. Namun, ia juga tahu bahwa jalan mereka masih panjang.

Beberapa jam berlalu, dan latihan berjalan lancar. Namun, tiba-tiba Shen Wei merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aura asing mendekat dari arah belakangnya. Ia tidak bergerak, tetap berdiri di tempat sambil memejamkan mata, merasakan kehadiran itu semakin dekat.

Dan benar saja, dari balik pepohonan, seorang pria muncul dengan pedang terhunus. Pria itu melompat, pedangnya mengarah tepat ke punggung Shen Wei. Namun, sebelum pedang itu bisa menyentuh Shen Wei, kekuatan tak terlihat memantulkan serangan itu, membuat pria tersebut terhempas mundur.

Murid-murid Shen Wei segera menghentikan latihan mereka, memandang ke arah pria yang menyerang guru mereka. Wajahnya dingin, matanya memancarkan kebencian. Ia adalah Ling Tian, seorang murid senior dari Sekte Bayangan Malam, sekte yang dikenal dengan teknik pembunuh bayangan mereka.

"Shen Wei," kata Ling Tian dengan suara dingin. "Akhirnya aku menemukanmu. Kau telah menghancurkan sekte-sekte besar, dan kini giliranmu untuk menerima balasan."

Shen Wei perlahan berbalik, menatap Ling Tian dengan tenang. "Aku tidak tertarik dengan permainan dendam kecil ini," katanya. "Tapi jika kau mengganggu murid-muridku, aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan mudah."

Ling Tian tersenyum sinis. "Aku tidak takut padamu, bahkan dengan semua kekuatan yang kau miliki."

Shen Wei mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada murid-muridnya. "Ini kesempatan kalian untuk membuktikan hasil latihan kalian. Serang dia bersama-sama."

Murid-murid Shen Wei langsung bergerak tanpa ragu. Lin Xia dan Yu Lan menyerang dari kejauhan dengan serangan energi mereka, sementara Chen Guang menyerang dari depan dengan pedangnya. Mei Er, meskipun masih sedikit gugup, ikut menyerang dengan teknik ilusi yang ia kuasai.

Ling Tian, meskipun kuat, tidak siap menghadapi serangan gabungan dari empat murid yang telah dilatih oleh Shen Wei. Ia mulai kewalahan, harus bertahan dari serangan bertubi-tubi yang datang dari berbagai arah.

"Apa ini?!" geram Ling Tian, mencoba menyerang balik tetapi selalu gagal.

Melihat Ling Tian mulai kehabisan tenaga, Shen Wei melangkah maju. Dengan satu gerakan tangannya, ia memanipulasi energi spiritual di sekitarnya, menciptakan tekanan besar yang membuat Ling Tian terjatuh ke tanah.

"Cukup," kata Shen Wei dengan suara dingin. "Kau tidak pantas menjadi lawanku. Tapi aku akan membiarkanmu pergi kali ini. Sampaikan kepada sektemu, jika mereka berani menggangguku atau murid-muridku lagi, aku tidak akan segan-segan menghancurkan mereka."

Ling Tian, meskipun terluka, bangkit dengan susah payah. Ia menatap Shen Wei dengan penuh kebencian. "Aku akan kembali," katanya sebelum melarikan diri ke dalam hutan.

Setelah Ling Tian pergi, Shen Wei memandang murid-muridnya. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang baik. Tapi masih banyak yang harus kalian pelajari."

Chen Guang mengangguk. "Kami akan berlatih lebih keras, Senior."

Lin Xia dan Yu Lan juga mengangguk, sementara Mei Er tetap berdiri diam, masih memikirkan kata-kata Shen Wei di pagi hari.

Shen Wei mendekati Mei Er, menatapnya dengan lembut. "Mei Er, kau juga melakukannya dengan baik. Tapi kau harus lebih percaya diri."

Mei Er mengangguk pelan, wajahnya kembali memerah. "Terima kasih, Senior."

Hari itu, murid-murid Shen Wei belajar pelajaran berharga: bahwa kekuatan mereka akan diuji tidak hanya dalam latihan, tetapi juga dalam menghadapi ancaman nyata. Namun, dengan bimbingan Shen Wei, mereka yakin bahwa mereka bisa mengatasi apa pun yang datang.

Dan bagi Shen Wei, meskipun ia tetap tenang di luar, ia merasa bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai. Ancaman seperti Ling Tian hanyalah permulaan dari apa yang akan mereka hadapi di masa depan.