Chereads / Gods Reincarnation: Eternal Cultivator / Chapter 11 - Bab 10: Awal Baru, Akhir dari Volume 1

Chapter 11 - Bab 10: Awal Baru, Akhir dari Volume 1

Sinar mentari pagi menyinari desa kecil tempat Sekte Naga Putih berdiri. Setelah pertarungan sengit dengan Sekte Bunga Beracun, kedamaian kembali menyelimuti desa itu. Namun, di hati Mei Er, ada perasaan berbeda. Setiap kali ia mengingat pelukan hangat dari Shen Wei, hatinya berdebar. Perasaan itu terasa aneh namun nyaman, seperti menemukan sesuatu yang telah lama hilang.

Pagi itu, di aula utama sekte, Mei Er memutuskan sesuatu yang penting. Bersama murid-muridnya, Lin Xia, Yu Lan, dan Chen Guang, ia mengutarakan niatnya.

"Kita tidak bisa terus seperti ini," kata Mei Er, tatapannya penuh tekad. "Shen Wei, senior yang telah menyelamatkan kita, memiliki kekuatan yang jauh melampaui apa yang bisa kita bayangkan. Jika kita ingin melindungi sekte ini dan menjadi lebih kuat, kita harus belajar darinya."

Chen Guang, yang selama ini diam-diam mengagumi Shen Wei, langsung berdiri. "Ketua Mei, aku setuju! Senior Shen Wei adalah orang yang sangat hebat. Jika dia mau mengajari kita, aku yakin kita akan jauh lebih kuat."

Lin Xia dan Yu Lan saling berpandangan sebelum mengangguk bersamaan. "Kami juga setuju, Ketua," kata Lin Xia.

Mei Er tersenyum, merasa yakin dengan keputusannya. "Baiklah, kita akan pergi mencari senior Shen Wei."

Mei Er memimpin murid-muridnya mendaki gunung, menyusuri jalan setapak yang berkelok-kelok. Perjalanan itu tidak mudah, terutama karena mereka tidak tahu pasti di mana Shen Wei berada.

Di sepanjang perjalanan, mereka berempat menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah serangan dari sekelompok binatang buas yang menjaga sebuah lembah. Namun, dengan kerja sama dan kemampuan mereka, mereka berhasil melewati semua rintangan.

Chen Guang, yang awalnya sering bertindak ceroboh, mulai menunjukkan peningkatan setelah pertarungan mereka melawan binatang buas. Lin Xia dan Yu Lan juga saling mendukung satu sama lain, sementara Mei Er terus memimpin dengan penuh percaya diri.

Meski lelah, mereka tidak menyerah. Niat mereka untuk menemukan Shen Wei semakin kuat seiring dengan perjalanan itu.

Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di sebuah dataran tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang. Di tengah dataran itu, mereka melihat sosok Shen Wei yang duduk bersila di atas batu besar, memancarkan aura ilahi yang membuat seluruh tempat terasa penuh kedamaian.

Mei Er menghentikan langkahnya, menatap Shen Wei dengan perasaan campur aduk. Ia merasa gugup, tapi juga penuh harapan.

"Senior Shen Wei," panggilnya lembut.

Shen Wei membuka matanya perlahan. Tatapan tajam namun lembut itu segera tertuju pada mereka. Ia memandang mereka satu per satu, melihat kesungguhan di wajah Mei Er dan murid-muridnya.

Mei Er melangkah maju, membungkuk hormat. "Senior, kami datang untuk memohon sesuatu."

Shen Wei mengangguk ringan. "Apa yang ingin kau katakan, Mei Er?" tanyanya dengan suara yang lembut namun penuh wibawa.

Mei Er menghela napas, lalu berkata, "Senior, aku dan murid-muridku ingin menjadi muridmu. Kami ingin belajar darimu, agar kami bisa menjadi lebih kuat dan melindungi sekte kami."

Shen Wei terdiam sejenak, menatap Mei Er dengan mata yang seolah bisa menembus jiwa. Ia melihat ketulusan dalam kata-katanya, serta tekad yang kuat di mata murid-muridnya.

"Kenapa kalian ingin menjadi muridku?" tanya Shen Wei.

Chen Guang, yang biasanya pendiam di hadapan Shen Wei, maju dan berkata dengan penuh semangat, "Tuan, aku ingin belajar darimu karena aku ingin melindungi orang-orang yang penting bagiku, seperti yang kau lakukan untuk Sekte Naga Putih. Aku ingin menjadi lebih kuat!"

Lin Xia dan Yu Lan mengangguk, menambahkan, "Kami juga ingin menjadi lebih kuat, Tuan. Kau adalah seseorang yang kami hormati dan kagumi."

Shen Wei akhirnya memandang Mei Er, yang masih menunduk hormat. "Dan kau, Mei Er? Apa alasanmu?"

Mei Er mengangkat kepalanya dan menatap Shen Wei dengan penuh keyakinan. "Senior, aku ingin melindungi sekteku dan dunia ini. Aku percaya hanya dengan bimbinganmu, kami bisa mencapai tujuan itu."

Shen Wei menghela napas, lalu tersenyum tipis di balik topengnya. "Baiklah, aku akan menerima kalian sebagai muridku."

Mendengar kata-kata itu, Mei Er dan murid-muridnya bersorak kegirangan. Lin Xia dan Yu Lan bahkan saling berpelukan, sementara Chen Guang melompat-lompat dengan penuh semangat.

Shen Wei berdiri dari tempatnya, menghunus Pedang Surgawi yang memancarkan cahaya emas. Ia menatap mereka dengan serius.

"Mulai sekarang, kalian adalah murid-muridku. Tapi ingat, menjadi muridku bukanlah hal yang mudah. Aku tidak akan mentolerir kemalasan atau kelemahan. Jika kalian ingin menjadi kuat, kalian harus siap menghadapi tantangan besar."

Mei Er dan murid-muridnya mengangguk bersamaan. "Kami siap, Tuan!" jawab mereka dengan penuh semangat.

Shen Wei mengarahkan Pedang Surgawi ke arah mereka, dan cahaya lembut menyelimuti tubuh mereka. Dalam sekejap, mereka merasakan energi spiritual yang hangat mengalir ke tubuh mereka, memperkuat inti spiritual mereka.

"Mulai besok, kita akan memulai pelatihan," kata Shen Wei. "Tapi untuk hari ini, istirahatlah. Perjalanan kalian panjang, dan kalian akan membutuhkan kekuatan penuh untuk apa yang akan datang."

Mei Er tersenyum lembut, merasa lega sekaligus bahagia. "Terima kasih, Senior. Kami tidak akan mengecewakanmu."

Di bawah langit senja yang indah, Shen Wei memandang murid-murid barunya dengan perasaan campur aduk. Ia tahu jalan yang mereka pilih tidak akan mudah, tetapi ia percaya pada potensi mereka.

Dengan hadirnya murid-murid ini, Shen Wei merasakan babak baru dalam kehidupannya sebagai kultivator ilahi telah dimulai. Masa lalu yang penuh luka kini terasa sedikit lebih ringan, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa tidak lagi sendirian.

Namun, di balik ketenangan itu, bayangan ancaman besar dari dunia spiritual masih terus mengintai. Shen Wei tahu bahwa perjalanannya dan para muridnya baru saja dimulai.