Sinar matahari pagi memancar melalui celah-celah pegunungan, menerangi jalan setapak yang membawa Shen Wei kembali ke tempat yang pernah menjadi sumber penderitaannya. Sekte Langit Abadi, yang dulunya menganggapnya sebagai ancaman dan membuangnya tanpa belas kasihan, kini menjadi tujuan akhir dari dendam yang ia simpan selama lima ratus tahun.
Di puncak gunung tempat sekte itu berdiri megah, Shen Wei berdiri mengenakan jubah hitam pekat dengan topeng perak yang menutupi wajahnya. Angin dingin berhembus, mengibarkan ujung-ujung jubahnya, dan Pedang Surgawi bersinar di punggungnya, memancarkan aura ilahi yang menakutkan.
Shen Wei menatap gerbang besar yang dihiasi simbol Sekte Langit Abadi, sebuah lambang kebanggaan bagi mereka. Namun bagi Shen Wei, lambang itu hanyalah pengingat dari pengkhianatan mereka. Dengan suara tenang tapi penuh ancaman, ia berbicara pada dirinya sendiri, "Jadi ini sekte yang dulu membuangku? Hari ini aku akan meratakan semua anggotanya."
Dua penjaga di gerbang besar itu langsung merasakan kehadiran Shen Wei. Mereka adalah murid tingkat menengah, tapi aura yang mereka rasakan dari pria bertopeng ini membuat mereka gemetar.
"Siapa kau? Berani-beraninya datang ke Sekte Langit Abadi tanpa izin?" salah satu penjaga mencoba berkata tegas, meskipun suaranya terdengar gemetar.
Shen Wei tidak menjawab. Sebaliknya, ia mengangkat satu tangannya dan melayangkan serangan kecil dengan ujung jarinya. Dalam sekejap, gelombang energi meluncur dan menghancurkan gerbang besar itu menjadi puing-puing. Kedua penjaga terlempar sejauh beberapa meter, tak sadarkan diri di tanah.
Keributan itu menarik perhatian para murid sekte. Puluhan murid segera berkumpul di halaman utama, berusaha melihat siapa yang berani menghancurkan gerbang sekte mereka.
"Siapa kau?!" salah satu tetua sekte muncul, mengenakan jubah panjang dengan simbol keagungan mereka. Wajahnya menunjukkan kemarahan dan kesombongan, tapi ketika ia merasakan aura Shen Wei, wajahnya berubah pucat.
Shen Wei melangkah maju, tatapannya dingin dari balik topeng. "Aku adalah seseorang yang kalian buang seperti sampah lima ratus tahun lalu," katanya dengan suara rendah yang bergema seperti petir. "Tapi sekarang, aku kembali sebagai sesuatu yang tak dapat kalian lawan."
Para tetua dan murid sekte langsung bersiap menghadapi ancaman ini. Mereka tidak mengenali Shen Wei, tetapi mereka tahu bahwa pria bertopeng ini bukanlah orang biasa.
Tetua yang paling kuat, seorang pria tua dengan rambut putih yang disebut Elder Tian, maju dan mengangkat tongkat spiritualnya. "Kami tidak tahu siapa kau, tapi berani menghina Sekte Langit Abadi berarti kau mencari kematian!" serunya.
Elder Tian menyerang dengan teknik spiritualnya, melepaskan gelombang energi yang cukup kuat untuk menghancurkan gunung kecil. Tapi Shen Wei hanya berdiri di tempatnya, tak bergerak sedikit pun. Dengan satu ayunan ringan dari Pedang Surgawi, gelombang energi itu terbelah menjadi dua dan menghilang tanpa bekas.
"Lemah," kata Shen Wei dengan dingin.
Shen Wei mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, langit di atas sekte itu berubah. Awan gelap berkumpul, dan kilat menyambar dari segala arah. Sebuah tekanan luar biasa melanda seluruh sekte, membuat semua orang berlutut tanpa mampu melawan.
Para murid mulai panik, dan beberapa dari mereka mencoba melarikan diri. Namun, Shen Wei tidak membiarkan satu pun dari mereka pergi. Dengan satu gerakan tangan, dia menciptakan penghalang energi besar yang mengelilingi sekte itu.
"Kalian semua akan membayar atas apa yang telah kalian lakukan," katanya.
Elder Tian dan para tetua lainnya kini berdiri di depan Shen Wei, mencoba menyelamatkan martabat sekte mereka. Salah satu dari mereka mencoba bernegosiasi.
"Tuan, jika kami pernah melukai Anda, kami mohon maaf. Kami pasti bisa menemukan cara untuk menyelesaikan ini secara damai," katanya dengan suara bergetar.
Shen Wei menatapnya dengan dingin. "Permohonan maaf kalian tidak akan mengembalikan lima ratus tahun yang kalian ambil dariku. Kalian tidak memahami rasa sakit yang aku alami, penghinaan yang aku terima. Sekarang, waktunya kalian merasakan akibatnya."
Para tetua itu mencoba menyerangnya bersama-sama, menggabungkan kekuatan mereka dalam satu serangan besar. Tapi Shen Wei tidak terpengaruh. Dengan satu serangan Pedang Surgawi, energi gabungan mereka terpecah, dan semua tetua itu terlempar ke tanah, terluka parah.
Shen Wei berdiri di atas tubuh-tubuh yang tak berdaya itu, mengarahkan Pedang Surgawi ke arah mereka. Namun, meskipun dendamnya membara, ia tidak membunuh mereka langsung.
"Matimu terlalu mudah," katanya. "Kalian akan hidup, tapi kalian akan kehilangan semua yang kalian miliki. Kalian akan melihat sekte ini runtuh, dan kalian akan hidup dalam penyesalan seumur hidup kalian."
Dengan satu serangan besar, Shen Wei menghancurkan aula utama sekte itu, simbol keagungan mereka. Bangunan megah itu runtuh menjadi puing-puing, menyisakan kehancuran total.
Shen Wei kemudian membalikkan tubuhnya, bersiap untuk pergi. Sebelum melangkah, ia mengucapkan kata-kata terakhirnya. "Ingat ini. Aku adalah bukti dari kesalahan kalian. Dan jika kalian mencoba membangkitkan sekte ini lagi, aku akan kembali untuk menghapusnya dari dunia ini."
Setelah meninggalkan Sekte Langit Abadi dalam kehancuran, Shen Wei melanjutkan perjalanannya. Meskipun dendamnya telah terbalaskan, ia tahu bahwa perjalanannya belum selesai. Dunia spiritual masih luas, dan ada banyak hal yang belum ia temukan.
Namun, dalam hatinya, bayangan Mei Er tetap ada. Ia teringat pada perempuan muda yang ia temui di desa kecil itu, seseorang yang memiliki potensi besar meskipun ia sendiri belum menyadarinya.
"Mungkin suatu hari, takdir akan mempertemukan kita kembali," gumam Shen Wei sambil memandangi Pedang Surgawi yang bersinar di tangannya.
Dengan langkah yang mantap, Shen Wei menghilang ke dalam kabut pegunungan, meninggalkan jejaknya sebagai legenda yang baru saja dimulai.