Arena besar itu bergemuruh dengan teriakan dan dentingan pedang spiritual. Pertarungan antara kedua akademi elite, Huaxia dan Tianyun, semakin memuncak. Semua murid memberikan yang terbaik, saling berlomba untuk mengalahkan monster hologram dan mendapatkan poin sebanyak mungkin.
Di sisi arena, Wang Liu berdiri dengan tenang, meskipun suasana semakin panas. Yue, Xing, dan Ming terus bertarung dengan semangat, menghancurkan monster hologram yang muncul tanpa henti.
"Wang Liu, kita hanya perlu bertahan sedikit lagi!" seru Yue sambil mengayunkan pedang rohnya, Cahaya Bintang, yang memancarkan kilauan indah setiap kali bergerak.
Wang Liu mengangguk, memandang ke arah papan poin. Akademi Huaxia memimpin dengan 230 poin, sementara Akademi Tianyun tertinggal dengan 140 poin.
Waktu di arena terus berjalan, tinggal 13 detik tersisa. Zhou Fang dari Akademi Tianyun tampak putus asa, memimpin timnya untuk menyerang monster terakhir di dekat mereka.
"Cepat! Kita harus mengejar poin mereka!" teriak Zhou Fang dengan nada panik.
Namun, Wang Liu tidak menunjukkan tanda-tanda panik. Dia memanggil Jian Shen, pedang spiritualnya, dan meluncurkannya ke udara. Dengan gerakan tangannya, lima pedang tambahan muncul, berputar mengelilingi tubuhnya. Dalam satu serangan cepat, dia menghancurkan empat monster besar sekaligus, memastikan kemenangan Akademi Huaxia.
Bel tanda berakhirnya pertandingan berbunyi keras, mengakhiri pertarungan yang melelahkan. Master Zhang berdiri di tengah arena, mengumumkan dengan suara lantang, "Pertandingan berakhir! Pemenangnya adalah Akademi Huaxia!"
Sorak-sorai memenuhi arena. Yue, Xing, dan Ming melompat kegirangan, saling berpelukan merayakan kemenangan mereka. Wang Liu tersenyum tipis, merasa lega meskipun pikirannya tetap waspada.
Di dunia lain, Dewi Mei Hua dan Dewa Tian Huang memperhatikan semua yang terjadi melalui portal besar yang memantulkan peristiwa di arena. Mei Hua tersenyum dingin, tatapan matanya penuh dengan kebencian.
"Wang Liu... Dia semakin kuat. Tapi semua ini tidak akan berarti apa-apa. Sebentar lagi, kita akan turun ke dunia mereka dan menguasai segalanya," kata Mei Hua.
Tian Huang berdiri di sampingnya, memancarkan aura yang mengerikan. "Yue adalah kunci. Jika kita bisa membunuhnya, Wang Liu akan kehilangan keseimbangan emosinya. Setelah itu, menghancurkan dunia ini hanya soal waktu."
Mei Hua mengangkat tangannya, menciptakan formasi sihir di udara. Dari formasi itu, puluhan iblis raksasa muncul, tubuh mereka gelap seperti bayangan, dan mata mereka merah menyala.
"Pergilah ke dunia mereka. Sebarkan kekacauan," perintah Mei Hua.
Puluhan iblis itu menghilang dalam sekejap, menuju dunia manusia.
Saat murid-murid Akademi Huaxia merayakan kemenangan mereka di arena, Wang Liu tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres. Suatu energi gelap merayap di sekelilingnya, membuat udara terasa berat dan menyesakkan.
"Wang Liu, ada apa?" tanya Yue, melihat ekspresi serius di wajahnya.
"Energi ini... tidak biasa. Ada sesuatu yang datang," jawab Wang Liu dengan nada khawatir.
Tiba-tiba, portal besar muncul di tengah arena, memancarkan aura gelap yang menakutkan. Dari portal itu, satu per satu, iblis raksasa muncul, mengisi arena dengan tubuh besar mereka dan raungan yang memekakkan telinga.
Para murid yang awalnya bersorak-sorai kini berteriak ketakutan. Mereka berlari ke segala arah, mencoba menyelamatkan diri. Namun, tim elite Akademi Huaxia tidak mundur.
"Xing, Ming, Yue, bersiaplah! Kita harus melindungi yang lain!" seru Wang Liu sambil memanggil Jian Shen.
Xing dan Ming mengangguk, masing-masing memanggil pedang roh mereka. Yue berdiri di sisi Wang Liu, matanya bersinar penuh tekad.
"Ayo tunjukkan pada mereka siapa kita," kata Yue.
Pertarungan sengit pun dimulai. Iblis-iblis raksasa menyerang tanpa ampun, menggunakan cakar besar mereka untuk menghancurkan segala sesuatu di jalannya. Wang Liu dan timnya bergerak cepat, menghindari serangan itu sambil melancarkan serangan balik.
Wang Liu menciptakan lima pedang spiritual, yang berputar di sekelilingnya seperti perisai. Dengan gerakan tangannya, pedang-pedang itu meluncur ke arah salah satu iblis, menembus tubuhnya dan membuatnya hancur berkeping-keping.
Yue menggunakan Cahaya Bintang untuk menyerang iblis lain, memotong salah satu tangannya sebelum menusuk jantungnya. Xing dan Ming bekerja sama, menciptakan gelombang energi yang menghancurkan kawanan iblis kecil.
Namun, jumlah iblis itu terlalu banyak. Setiap kali satu iblis dikalahkan, dua lagi muncul dari portal. Wang Liu mulai merasa situasi ini semakin berbahaya.
"Portal itu harus dihancurkan! Selama portal itu terbuka, mereka akan terus datang!" kata Wang Liu.
"Bagaimana kita menghancurkannya?" tanya Xing sambil menghindari serangan iblis.
"Aku yang akan melakukannya," jawab Wang Liu dengan tegas.
Wang Liu melompat ke udara, mengarahkan Jian Shen langsung ke portal. Dengan seluruh energinya, dia menciptakan lingkaran sihir besar di sekeliling pedangnya.
"Teknik Pedang Langit: Pemisahan Dimensi!" serunya.
Pedangnya meluncur ke arah portal, menciptakan ledakan besar yang mengguncang seluruh arena. Cahaya terang menyelimuti tempat itu, dan suara jeritan iblis terdengar saat mereka hancur bersamaan dengan portal itu.
Ketika cahaya menghilang, iblis-iblis itu telah lenyap, dan portalnya tertutup. Arena kini dipenuhi oleh puing-puing dan murid-murid yang gemetar ketakutan.
Namun, Wang Liu tidak merasa lega. Dia tahu ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar.
"Ini pasti ulah Dewi Mei Hua," gumamnya pelan.
Yue mendekatinya, menatapnya dengan cemas. "Wang Liu, apa yang sebenarnya sedang terjadi?"
Wang Liu menghela napas. "Dunia ini sedang berada dalam bahaya besar, Yue. Dan kita harus bersiap menghadapi yang akan datang."