Di dimensi lain, Mei Hua, sang Dewi Bunga dan Racun, berdiri di tengah taman abadi yang penuh dengan tanaman mematikan. Kelopak bunga merah darah bermekaran di sekelilingnya, memancarkan racun spiritual yang bahkan dapat membunuh jiwa sekalipun. Dengan tatapan dingin, ia menatap permukaan air di depannya, yang memproyeksikan gambaran dunia manusia.
Di sebelahnya berdiri Dewa Tian Huang, seorang pria tinggi dengan tubuh kekar yang dipenuhi tato bercahaya, setiap garisnya memancarkan energi destruktif. Ia menyaksikan dengan diam, memperhatikan rencana Mei Hua yang mulai terbentuk.
"Jadi, kau benar-benar akan memulai seranganmu sekarang?" tanya Tian Huang, nadanya terdengar ragu.
Mei Hua tersenyum tipis, memetik setangkai bunga ungu yang memancarkan asap hijau mematikan. "Ya, aku sudah memutuskan. Yue adalah kunci untuk membuka jalan ke kehancuran dunia manusia. Jika dia jatuh, maka seluruh sistem pelindung spiritual dunia ini akan runtuh."
Tian Huang menyilangkan tangannya. "Tapi kau tidak akan turun langsung, bukan? Kau pasti punya rencana lain."
Mei Hua mengangguk, melemparkan bunga ungu itu ke tanah. Dari bunga tersebut, muncul portal besar yang memancarkan energi kegelapan. "Aku akan mengirimkan puluhan iblis raksasa terlebih dahulu. Mereka akan memporak-porandakan pertahanan manusia dan melemahkan Wang Liu. Setelah itu, aku akan turun sendiri untuk menyelesaikan tugas ini."
Tian Huang hanya mengangguk pelan, memperhatikan portal yang perlahan terbuka lebih lebar. Dari dalamnya, makhluk-makhluk besar dengan tubuh hitam pekat, mata merah menyala, dan taring tajam mulai bermunculan. Mereka adalah Iblis Raksasa Langit Hitam, pasukan destruktif yang setia kepada Mei Hua.
"Pergilah," perintah Mei Hua. "Hancurkan segalanya. Tapi jangan sentuh Yue. Dia hanya untukku."
Puluhan iblis raksasa itu melangkah masuk ke portal, menuju dunia manusia.
Di dunia manusia, malam itu tampak damai. Wang Liu sedang duduk di teras rumahnya, meminum teh hangat bersama Jian Shen. Namun, ketenangan itu segera hancur oleh suara gemuruh yang mengguncang bumi.
"Guru!" Jian Shen berdiri dengan waspada. "Energi ini… ini bukan sesuatu yang biasa. Ada sesuatu yang besar mendekat!"
Wang Liu menatap ke arah cakrawala. Di kejauhan, ia melihat puluhan sosok besar yang melangkah menuju kota. Tubuh mereka hitam pekat, dengan mata merah menyala yang memancarkan niat jahat.
"Itu… iblis raksasa," kata Wang Liu dengan nada tenang, meski matanya menunjukkan kewaspadaan.
"Guru, mereka terlalu banyak! Kita harus menghentikan mereka sebelum mereka mencapai kota!" Jian Shen tampak cemas.
Wang Liu mengangguk. "Benar. Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuh siapapun di sini."
Dengan tenang, Wang Liu berdiri dan mengangkat tangannya. Aura Jin Guang yang keemasan mulai menyelimuti tubuhnya, memancar dengan kekuatan yang luar biasa. Jian Shen melihat itu dan tahu bahwa gurunya sedang mempersiapkan sesuatu yang besar.
Di tengah hutan di pinggiran kota, Wang Liu dan Jian Shen menghadang pasukan iblis raksasa yang mendekat. Wang Liu, meski hanya menggunakan 0,001% dari kekuatannya, berhasil menciptakan gelombang energi yang membuat tanah bergetar dan memaksa beberapa iblis raksasa mundur.
Namun, jumlah mereka terlalu banyak. Beberapa di antara iblis itu mulai menyerang dengan energi gelap, menghancurkan pohon-pohon besar di sekitar mereka. Jian Shen segera maju, menghunus pedang spiritualnya untuk melindungi Wang Liu.
"Guru, mereka tidak berhenti! Kita harus menghancurkan portal tempat mereka keluar!" seru Jian Shen sambil melawan.
Wang Liu memandang ke arah portal yang masih terbuka di langit. "Benar. Tapi sebelum itu, aku harus memancing seseorang keluar."
Dengan satu gerakan tangan, Wang Liu menciptakan lingkaran besar energi di udara. Dari lingkaran itu, muncul simbol-simbol kuno yang memancarkan cahaya terang. Dalam sekejap, ia melepaskan serangan besar yang menghancurkan sebagian besar iblis di sekitarnya.
Sisa iblis yang masih hidup tampak ragu untuk maju, tetapi sebelum mereka bisa mundur, suara tawa lembut yang menyeramkan terdengar dari atas.
"Bagus sekali, Wang Liu. Kau memang sehebat yang diceritakan," kata sebuah suara feminin.
Wang Liu menoleh ke atas, melihat sosok anggun dengan gaun merah panjang melayang di udara. Itu adalah Dewi Mei Hua, yang akhirnya menampakkan dirinya di dunia manusia.
Mei Hua melayang turun dengan anggun, diikuti oleh kelopak bunga beracun yang mengapung di sekitarnya. Racun spiritual mulai menyelimuti area itu, membuat Jian Shen dan Wang Liu harus meningkatkan energi perlindungan mereka.
"Jadi, kau yang mengirim iblis-iblis ini," kata Wang Liu dengan nada datar.
Mei Hua tersenyum tipis. "Tentu saja. Mereka hanyalah pembuka jalan. Kau tidak akan mengira aku akan datang tanpa sedikit permainan, kan?"
"Kenapa kau mengincar Yue?" tanya Wang Liu langsung, matanya menatap tajam ke arah Mei Hua.
"Ah, Yue. Gadis kecil yang lemah itu adalah kunci dari semua ini. Dengan dia, aku bisa membuka gerbang ke dunia baru, dunia yang akan menjadi milik para iblis. Dan kau, Wang Liu, tidak akan bisa menghentikanku," jawab Mei Hua dengan senyum licik.
Wang Liu tetap tenang, meski auranya perlahan semakin kuat. "Kau salah. Aku akan melindungi dunia ini, apapun yang terjadi."
Mei Hua tertawa kecil. "Kita lihat saja, Wang Liu. Ini baru awal. Jangan terlalu percaya diri."
Dengan satu gerakan tangannya, Mei Hua menciptakan gelombang racun besar yang menyerang Wang Liu. Namun, Wang Liu berhasil menahannya dengan perisai energi Jin Guang.
"Jika ini adalah kekuatanmu, maka aku tidak terlalu terkesan," kata Wang Liu dengan nada tenang.
Mei Hua tersenyum penuh tantangan. "Aku belum menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya, Wang Liu. Tapi aku akan membiarkanmu bersiap. Kita akan bertemu lagi… dan kali berikutnya, kau tidak akan seberuntung ini."
Dengan satu gerakan, Mei Hua menghilang, meninggalkan Wang Liu dan Jian Shen di tengah hutan yang hancur.
Kembali ke rumah, Wang Liu merenungkan kejadian itu. Ia tahu bahwa Mei Hua adalah ancaman yang serius, dan ini baru awal dari perang besar yang akan datang.
"Guru, apa rencanamu sekarang?" tanya Jian Shen.
Wang Liu menatap langit malam yang dipenuhi bintang. "Aku akan melatih Yue dan yang lainnya. Kita harus bersiap untuk perang ini. Mei Hua tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan segalanya."
Di kejauhan, awan gelap mulai berkumpul, menandakan bahwa perang besar telah dimulai.