Keesokan harinya, Wang Liu berjalan memasuki sekolah dengan langkah tenang, meskipun pikirannya masih dipenuhi oleh kejadian malam sebelumnya. Jian Shen, yang selalu bersamanya, tidak berkata apa-apa tetapi tetap memperhatikan dengan seksama. Saat Wang Liu tiba di lorong kelas elite, Yue, Xing, dan Ming sudah menunggunya dengan wajah penuh antusias.
"Wang Liu! Apa yang terjadi semalam? Kau terlihat... berbeda," tanya Yue dengan nada ingin tahu.
Ming menambahkan, "Kau pasti menyembunyikan sesuatu. Aura spiritualmu terasa semakin kuat!"
Wang Liu hanya tersenyum tipis. "Aku hanya menjalani sedikit latihan tambahan. Tidak ada yang istimewa."
Xing melipat tangannya. "Kau selalu meremehkan kemampuanmu sendiri."
Sebelum percakapan berlanjut, suara langkah berat Master Zhang menggema di lorong. Dengan ekspresi serius, ia memanggil mereka.
"Kalian berempat, ikut aku. Ada sesuatu yang harus kalian lihat."
Mereka mengikuti Master Zhang melewati lorong-lorong sekolah yang jarang dilalui. Tujuannya adalah sebuah pintu logam besar yang tertutup rapat, tersembunyi di sudut sekolah. Pintu itu dihiasi simbol-simbol kuno yang bersinar samar, memancarkan aura misterius.
"Ini adalah pintu menuju rahasia terbesar sekolah Huaxia," kata Master Zhang. "Tempat ini hanya diketahui oleh sedikit orang, dan hanya mereka yang memiliki kekuatan spiritual tinggi yang dapat masuk."
Master Zhang melafalkan mantra, dan pintu itu terbuka perlahan, mengeluarkan suara berat. Di baliknya, terdapat tangga spiral yang turun ke bawah, menuju kegelapan yang hanya diterangi oleh cahaya obor di dinding.
"Apa yang ada di bawah sana, Master?" tanya Yue dengan nada penuh kewaspadaan.
"Jawaban atas banyak pertanyaan. Dan, mungkin, tantangan terbesar kalian," jawab Master Zhang tanpa menoleh.
Setelah beberapa menit menuruni tangga, mereka tiba di sebuah ruangan besar berbentuk kubah. Dinding-dindingnya dipenuhi kristal bercahaya yang memancarkan warna-warna indah. Di tengah ruangan, sebuah altar batu berdiri dengan kokoh, dan di atasnya terdapat sebuah buku kuno yang memancarkan aura spiritual yang sangat kuat.
"Ini adalah Ling Qi Jin, kitab kuno yang berisi semua rahasia tentang dunia spiritual," jelas Master Zhang. "Namun, membaca kitab ini bukanlah tugas mudah. Hanya mereka yang memiliki jiwa spiritual paling murni yang dapat membukanya."
Xing maju lebih dulu, mencoba menyentuh buku itu. Namun, saat tangannya mendekat, ia terpental mundur oleh energi tak terlihat.
"Aku tidak bisa mendekatinya!" katanya dengan nada frustrasi.
Ming mencoba berikutnya, tetapi ia juga gagal. Cahaya dari buku itu semakin terang, seolah menolak kehadirannya. Yue mencoba mendekati buku itu, dan meskipun ia bisa menyentuhnya, ia tidak dapat membukanya.
Akhirnya, giliran Wang Liu. Ia melangkah maju tanpa ragu, tatapannya tetap tenang. Saat ia menyentuh buku itu, cahaya keemasan memenuhi ruangan. Buku itu terbuka dengan sendirinya, dan halaman-halamannya mulai berputar, menampilkan tulisan kuno yang perlahan berubah menjadi huruf-huruf yang dapat ia pahami.
Master Zhang tersenyum kecil. "Seperti yang kuduga, Wang Liu. Kau adalah satu-satunya yang bisa membaca Ling Qi Jin."
Wang Liu membaca dengan seksama. Ling Qi Jin menyebutkan sebuah ritual kuno yang dapat memperkuat pelindung dunia spiritual. Ritual itu membutuhkan penggabungan kekuatan dari semua elemen utama: angin, air, api, tanah, dan cahaya.
"Ritual ini tidak hanya akan memperkuat pelindung dunia spiritual," kata Wang Liu, membaca dengan keras. "Tetapi juga akan membuka jalan untuk menyegel ancaman yang lebih besar di masa depan."
Yue, Xing, dan Ming mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Lalu bagaimana kita menemukan elemen-elemen itu?" tanya Yue.
Wang Liu menutup buku itu perlahan, menatap teman-temannya. "Kita tidak perlu mencarinya."
Ming mengerutkan kening. "Maksudmu apa?"
Wang Liu menarik napas panjang. "Aku sudah memiliki kekuatan untuk mengendalikan semua elemen itu sejak aku lahir. Tapi aku menyembunyikannya karena tidak ingin menarik perhatian."
Semua orang terkejut mendengar pengakuan itu. Bahkan Master Zhang, yang biasanya tenang, tampak kaget.
"Kau... sudah bisa mengendalikan semua elemen?" tanya Yue.
Wang Liu mengangguk. "Ya. Tapi aku belum pernah menggunakan kekuatanku sepenuhnya. Ling Qi Jin memberitahuku bahwa kekuatan ini memang ada untuk melindungi dunia, dan sekarang waktunya telah tiba untuk menggunakannya."
Master Zhang menjelaskan bahwa meskipun Wang Liu memiliki kemampuan untuk mengendalikan elemen-elemen itu, ritual ini membutuhkan persiapan yang matang. Tempat pelaksanaan ritual juga harus berada di lokasi khusus, yaitu Gunung Tianming, yang dipercaya sebagai pusat spiritual dunia.
"Perjalanan ke Gunung Tianming tidak akan mudah," kata Master Zhang. "Kalian akan menghadapi banyak rintangan di sepanjang jalan, termasuk roh-roh penjaga yang akan menguji kalian."
Wang Liu menatap teman-temannya. "Kalau begitu, kita harus bersiap. Dunia ini bergantung pada kita."
Yue, Xing, dan Ming mengangguk, meskipun mereka masih tampak terkejut dengan pengakuan Wang Liu.
Malam itu, Wang Liu kembali ke rumah dengan pikiran penuh. Jian Shen, yang selalu berada di sisinya, berkata pelan, "Guru, mengapa kau baru mengungkapkan kekuatanmu sekarang?"
Wang Liu tersenyum tipis. "Karena aku tahu waktunya belum tepat. Tapi sekarang, dunia membutuhkan kita lebih dari sebelumnya. Kita tidak boleh mundur."
Jian Shen mengangguk. "Kalau begitu, aku akan selalu di sisimu, Guru. Apa pun yang terjadi."
Wang Liu menatap ke langit malam. Bintang-bintang bersinar terang, seolah memberi harapan untuk tantangan besar yang menunggu mereka di Gunung Tianming.