Chereads / The Birth of a God / Chapter 23 - Bab 22: Ujian Nyata di Tengah Malam

Chapter 23 - Bab 22: Ujian Nyata di Tengah Malam

Malam itu, setelah menunjukkan kekuatan luar biasa dengan memanggil Naga Emas, Wang Liu tertidur dengan tenang. Namun, alam semesta sepertinya tidak mengizinkannya untuk menikmati kedamaian terlalu lama. Suara ketukan keras di pintu membangunkan Wang Liu dari tidurnya. Jian Shen, yang tidak pernah tidur, langsung berdiri dengan waspada.

"Guru, seseorang ada di luar," kata Jian Shen dengan nada serius.

Wang Liu segera bangkit, mengenakan jubah tipisnya, dan berjalan menuju pintu depan. Di depan pintu berdiri seorang pria berpakaian hitam dengan aura yang sangat kuat. Wajahnya dingin, dan mata merahnya menatap tajam ke arah Wang Liu.

"Siapa kau?" tanya Wang Liu dengan tenang, meskipun ia tahu pria ini bukan orang biasa.

Pria itu tidak menjawab, tetapi melepaskan sebuah gulungan tua dari sakunya dan menyerahkannya kepada Wang Liu. Saat gulungan itu dibuka, Wang Liu membaca tulisan kuno yang mengundang dia untuk menghadiri pertemuan rahasia malam itu di tengah hutan gelap, jauh dari kota.

"Guru, ini jebakan," kata Jian Shen.

Wang Liu mengangguk. "Aku tahu. Tapi kita tidak bisa mengabaikan ini. Jika seseorang sengaja memanggilku, pasti ada alasan besar di baliknya."

Setelah memberitahu orang tuanya untuk tidak khawatir, Wang Liu dan Jian Shen bersiap berangkat ke lokasi yang disebutkan di gulungan itu. Malam semakin larut, dan hanya sinar bulan yang menerangi perjalanan mereka ke hutan gelap di pinggiran kota.

Saat mereka tiba, suasana di tempat itu begitu mencekam. Pohon-pohon besar menjulang tinggi seperti raksasa yang diam. Udara dingin menyelimutinya, dan suara burung hantu terdengar dari kejauhan.

Di tengah hutan, Wang Liu melihat lingkaran besar dengan simbol kuno bercahaya di tanah. Beberapa orang berjubah hitam berdiri mengelilingi lingkaran itu. Salah satu dari mereka, seorang pria dengan jubah merah, melangkah maju.

"Selamat datang, Wang Liu," katanya dengan suara serak. "Kami telah menunggumu."

Pria berjubah merah itu menjelaskan bahwa mereka adalah bagian dari sekte kuno yang menjaga keseimbangan dunia spiritual. Mereka telah lama mengamati Wang Liu dan percaya bahwa ia adalah "Yang Terpilih," seseorang yang ditakdirkan untuk melindungi dunia dari ancaman roh kegelapan.

"Tapi sebelum kami mengakui bahwa kau memang layak, kau harus menjalani ujian kami," katanya.

Wang Liu mengerutkan kening. "Ujian apa?"

"Ujian untuk menghadapi Roh Kegelapan yang telah bangkit di tempat ini. Jika kau gagal, roh itu akan menghancurkan kota ini. Tapi jika kau berhasil, kami akan mempercayakan keseimbangan dunia kepadamu."

Jian Shen melangkah maju. "Guru tidak membutuhkan ujian ini untuk membuktikan dirinya!"

Wang Liu meletakkan tangannya di bahu Jian Shen. "Tidak apa-apa, Jian Shen. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan kekuatanku, bukan hanya kepada mereka, tetapi juga kepada diriku sendiri."

Pria berjubah merah itu mulai melafalkan mantra kuno. Dari dalam lingkaran bercahaya, muncul sosok besar dan menakutkan. Tubuhnya berwarna hitam pekat, dengan mata merah menyala seperti bara api. Itu adalah Roh Kegelapan yang sangat kuat, memancarkan aura jahat yang membuat pohon-pohon di sekitarnya layu.

Wang Liu segera memusatkan energinya. Aura Jin Guang-nya bersinar terang, menciptakan perlindungan di sekitarnya dan Jian Shen.

"Jian Shen, aku akan menghadapi ini sendiri. Jangan campur tangan kecuali aku memanggilmu," kata Wang Liu dengan tenang.

Roh Kegelapan menyerang dengan kekuatan dahsyat, menghancurkan tanah di sekitarnya. Wang Liu menghindar dengan lincah, lalu membalas dengan serangan energi spiritualnya. Cahaya keemasan yang ia pancarkan membuat roh itu mundur sejenak, tetapi roh itu tampaknya semakin marah.

"Guru, kekuatannya sangat besar! Kau harus berhati-hati!" seru Jian Shen.

Wang Liu mengangguk. Ia tahu ini bukan lawan biasa. Dengan tenang, ia mengangkat kedua tangannya ke udara, menciptakan lingkaran energi bercahaya. Dari lingkaran itu, muncul berbagai simbol kuno yang mengelilingi tubuhnya.

"Roh Kegelapan, aku akan menyegelnya sekarang!" kata Wang Liu dengan suara penuh wibawa.

Roh itu mencoba melawan, tetapi Wang Liu sudah mempersiapkan serangan terakhirnya. Dengan satu gerakan cepat, ia mengarahkan lingkaran energi itu ke arah roh tersebut. Cahaya keemasan memenuhi tempat itu, dan suara jeritan roh itu terdengar sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.

Ketika semuanya selesai, pria berjubah merah itu maju dan membungkuk kepada Wang Liu. "Kau telah membuktikan dirimu, Wang Liu. Mulai sekarang, kau adalah pelindung dunia spiritual. Kami akan selalu mendukungmu dari bayangan."

Wang Liu mengangguk pelan. "Aku tidak melakukannya untuk pengakuan. Aku hanya ingin melindungi dunia ini dan orang-orang yang aku sayangi."

Pria itu tersenyum tipis. "Itulah yang membuatmu layak."

Wang Liu dan Jian Shen kembali ke rumah saat fajar mulai menyingsing. Mereka berdua tampak lelah tetapi puas.

"Guru, kau benar-benar luar biasa," kata Jian Shen dengan nada kagum.

Wang Liu tersenyum kecil. "Kita masih punya jalan panjang, Jian Shen. Ini baru awal dari segalanya."