Pagi itu, sinar matahari masuk melalui jendela kamar Wang Liu. Ia membuka matanya perlahan, meregangkan tubuh, dan menatap langit biru di luar. Setelah bersiap-siap, Wang Liu turun ke ruang makan, di mana kedua orang tuanya sudah menunggunya dengan sarapan yang hangat.
"Pagi, Liu," sapa ibunya sambil meletakkan semangkuk bubur di atas meja.
"Pagi, Bu. Pagi, Ayah," jawab Wang Liu sambil duduk.
Ayahnya menyesap teh hangatnya, kemudian bertanya, "Hari ini apa rencanamu, Liu? Kelas elite pasti semakin menantang."
Wang Liu mengangguk sambil mengunyah roti. "Hari ini kami akan mulai latihan pertama. Aku dengar latihan ini akan menguji kekuatan spiritual kami."
Ibunya tampak khawatir, tetapi tetap tersenyum. "Hati-hati, Liu. Jangan terlalu memaksakan diri."
"Aku akan baik-baik saja, Bu. Jangan khawatir," balas Wang Liu dengan tenang.
Setelah sarapan selesai, Wang Liu berpamitan dan berjalan ke sekolah seperti biasa. Dalam perjalanan, ia singgah di toko kecil favoritnya untuk membeli susu. Wang Liu menikmati susu itu sambil berjalan santai, menikmati udara pagi yang sejuk.
---
Ketika sampai di Akademi Huaxia, suasana tampak lebih ramai dari biasanya. Semua siswa kelas elite berkumpul di aula besar, di mana Master Zhang berdiri di atas podium, siap memberikan pengarahan.
"Selamat pagi, siswa-siswi kelas elite," Master Zhang membuka pidatonya dengan suara lantang. "Hari ini, kita akan memulai latihan pertama kalian sebagai bagian dari kelas elite. Latihan ini dirancang untuk menguji kemampuan spiritual, mental, dan strategi kalian."
Suara bisik-bisik mulai terdengar di antara siswa. Sebagian tampak gugup, sementara yang lain terlihat bersemangat. Wang Liu tetap tenang, berdiri di antara Yue, Ming, dan Xing.
"Latihan ini akan berlangsung di area latihan khusus di belakang akademi," lanjut Master Zhang. "Di sana, kalian akan menghadapi simulasi monster spiritual. Setiap siswa harus bertarung secara individu, dan hasilnya akan menentukan peringkat kalian di kelas elite."
"Simulasi monster spiritual?" bisik Yue kepada Wang Liu.
"Sepertinya ini akan menarik," jawab Wang Liu sambil tersenyum tipis.
Setelah pengarahan selesai, para siswa dibawa ke area latihan yang terletak di hutan buatan di belakang akademi. Tempat itu dikelilingi pagar energi, dan di dalamnya terdapat hologram yang memproyeksikan monster spiritual dengan berbagai ukuran dan tingkat kekuatan.
Master Zhang berdiri di depan gerbang latihan dan memanggil nama-nama siswa satu per satu.
"Siswa pertama, Zhang Wei," kata Master Zhang.
Seorang siswa maju dengan gugup dan memasuki area latihan. Hologram monster berwujud serigala raksasa muncul di hadapannya. Zhang Wei mencoba melawan dengan kekuatan spiritualnya, tetapi setelah beberapa menit, ia gagal mengalahkan monster itu dan dikeluarkan dari area latihan.
"Siswa kedua, Liu Fang," panggil Master Zhang.
Liu Fang, seorang siswa perempuan, maju dengan percaya diri. Ia berhasil mengalahkan monster tingkat rendah, tetapi dengan usaha yang cukup keras.
Satu per satu, siswa maju dan menunjukkan kemampuan mereka. Sebagian besar berhasil melawan monster tingkat rendah, tetapi beberapa gagal.
Ketika giliran Yue tiba, sorak-sorai terdengar dari para siswa lain. Yue maju dengan tenang, dan hologram monster berbentuk harimau muncul di hadapannya. Dengan kekuatan spiritualnya yang mencapai 500 Qi Rendah, Yue berhasil mengalahkan monster itu dengan serangan angin yang kuat.
"Poin 4.800," kata Master Zhang, mencatat hasilnya.
Yue keluar dari area latihan dengan senyum lega dan kembali ke kelompoknya.
"Keren sekali, Yue!" kata Xing sambil menepuk bahunya.
Yue tersenyum. "Terima kasih. Tapi aku yakin Wang Liu akan melakukan yang lebih hebat."
Giliran demi giliran berlalu, dan akhirnya nama Wang Liu dipanggil.
"Siswa berikutnya, Wang Liu," kata Master Zhang.
Semua siswa mulai berbisik-bisik.
"Apakah dia benar-benar sehebat yang diberitakan?"
"Aku penasaran apa yang akan dia lakukan."
Wang Liu melangkah maju dengan tenang. Ia memasuki area latihan, dan hologram monster terbesar sejauh ini muncul di hadapannya. Monster itu berbentuk naga kecil dengan sisik hitam, tampak ganas dan menakutkan.
Wang Liu memandang monster itu dengan tenang. Ia mengulurkan tangannya, dan aura Jin Guang mulai menyelimuti tubuhnya. Semua siswa terkejut melihat cahaya emas yang terpancar dari tubuh Wang Liu.
"Dia benar-benar mengeluarkan aura Jin Guang!" seseorang berseru.
Wang Liu tidak mengeluarkan serangan besar. Ia hanya mengangkat tangannya, dan dengan satu gerakan sederhana, monster itu hancur menjadi serpihan holografik.
Semua siswa terdiam. Bahkan Master Zhang terlihat terkejut.
"Poin maksimum," kata Master Zhang akhirnya. "999.999.999."
Ruangan itu seketika dipenuhi suara tepuk tangan dan sorakan. Semua siswa tidak bisa menyembunyikan kekaguman mereka.
"Luar biasa, Wang Liu!" kata Yue dengan penuh semangat ketika Wang Liu kembali ke kelompok mereka.
"Bagaimana kau bisa melakukannya dengan begitu mudah?" tanya Xing, masih tidak percaya.
Wang Liu hanya tersenyum tipis. "Aku hanya menggunakan sedikit kekuatanku."
Setelah semua siswa selesai menjalani latihan, Master Zhang memberikan evaluasi singkat dan memuji usaha semua siswa. Namun, jelas bahwa Wang Liu adalah bintang utama hari itu.
---
Ketika latihan selesai dan siswa-siswa mulai meninggalkan area latihan, Wang Liu berjalan bersama Yue, Ming, dan Xing.
"Wang Liu, apa kau benar-benar manusia?" canda Ming sambil tertawa kecil.
"Kau seperti dewa yang menyamar jadi manusia," tambah Xing.
Wang Liu hanya menggeleng sambil tersenyum. "Aku hanya berusaha yang terbaik."
Namun, di dalam hatinya, Wang Liu tahu bahwa kekuatannya yang sebenarnya masih tersegel. Ia hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuannya untuk menjaga rahasianya tetap aman.
Hari itu berakhir dengan Wang Liu kembali menjadi sorotan di akademi. Namun, ia tetap rendah hati dan fokus pada tujuannya untuk belajar dan mengasah dirinya lebih jauh. Ia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan tantangan yang lebih besar pasti akan datang.