Chereads / The Birth of a God / Chapter 5 - Bab 3: Ujian Masuk Kelas Elite

Chapter 5 - Bab 3: Ujian Masuk Kelas Elite

Hari itu, aula besar Akademi Huaxia China dipenuhi dengan energi yang berbeda. Setelah selesai dengan pengecekan kekuatan spiritual, giliran ujian masuk kelas elite dimulai. Semua siswa baru berkumpul, menatap takjub hologram besar yang berdiri di tengah aula. Hologram itu adalah alat uji yang tidak hanya bisa menilai kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan spiritual seorang siswa.

Di sekeliling aula, terdengar bisik-bisik penuh antusias.

"Aku dengar hanya mereka yang memiliki kekuatan spiritual di atas 200 yang bisa masuk kelas elite," kata salah satu siswa.

"Ya, tapi memukul hologram itu tidak semudah kelihatannya. Hologram itu memiliki pertahanan spiritual juga," tambah yang lain.

Para guru berdiri di barisan depan, mengawasi jalannya ujian. Kepala Akademi, seorang pria paruh baya dengan jubah putih panjang, melangkah maju untuk memberikan arahan.

"Selamat datang di Akademi Huaxia. Hari ini, kalian akan diuji untuk menentukan siapa yang layak masuk ke kelas elite. Hanya mereka yang memiliki kekuatan spiritual dan kemampuan luar biasa yang akan diterima," ucapnya dengan suara tegas. "Ujian ini sederhana: pukul hologram di depan kalian. Semakin tinggi poin yang kalian dapatkan, semakin besar peluang kalian masuk kelas elite. Ingat, hanya mereka yang memiliki spiritual di atas 200 yang dapat bertahan."

Mendengar itu, beberapa siswa tampak percaya diri, sementara yang lain mulai gugup. Wang Liu, seperti biasanya, tetap tenang. Ia berdiri di barisan belakang, memperhatikan hologram itu dengan tatapan santai.

Siswa pertama maju. Seorang pemuda dengan tubuh besar dan kekuatan yang tampaknya cukup menjanjikan. Ia mengepalkan tinjunya, melangkah dengan percaya diri ke depan hologram. Namun, ketika ia melayangkan pukulan, hologram itu tidak bergeming. Bahkan, aura spiritual hologram itu memantul balik, membuat pemuda itu terdorong ke belakang.

"Nilai: 0!" suara mekanis dari hologram itu terdengar.

Siswa-siswa lain mulai berbisik. "Dia bahkan tidak bisa menggores hologram itu! Sepertinya tidak semudah kelihatannya."

Siswa demi siswa maju, beberapa berhasil mendapatkan poin, tetapi banyak juga yang gagal total. Aura hologram itu terlalu kuat untuk mereka yang kekuatan spiritualnya masih lemah.

Giliran kesembilan tiba. Nama Yue dipanggil, dan seluruh aula langsung bergemuruh dengan sorak-sorai.

"Yue! Yue! Yue!"

Dengan senyuman percaya diri, Yue melangkah maju. Gadis itu memusatkan kekuatan spiritualnya, tubuhnya bersinar dengan cahaya biru lembut. Ia mengepalkan tangan, lalu melayangkan pukulan kuat ke hologram. Suara dentuman keras memenuhi ruangan, diikuti dengan cahaya yang berkedip dari hologram.

"Nilai: 4800!"

Aula dipenuhi dengan suara tepuk tangan dan sorakan. Yue membungkuk kecil, lalu kembali ke tempatnya.

"Seperti yang kuduga dari Yue! Dia memang luar biasa."

"Dia pasti masuk kelas elite!"

Namun, suasana berubah ketika nama Wang Liu dipanggil. Semua kepala menoleh ke arahnya, dan aula mendadak dipenuhi tawa.

"Itu anak dengan Qi 40, kan? Apa dia bercanda mau ikut ujian ini?"

"Aku bahkan ragu dia bisa menyentuh hologram itu."

Wang Liu mengabaikan tawa dan ejekan itu. Dengan langkah tenang, ia maju ke depan hologram. Suasana aula menjadi hening, semua murid penasaran ingin melihat apa yang akan terjadi.

Wang Liu berdiri di depan hologram, mengamatinya sejenak. Namun, ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan memukul. Sebaliknya, ia menutup matanya. Dalam beberapa detik, aura keemasan mulai menyelimuti tubuhnya. Cahaya itu semakin terang, memancarkan tekanan spiritual yang luar biasa hingga semua siswa di aula merasakannya.

"Apa itu…?!" bisik salah satu siswa dengan suara gemetar.

"Aura Jin Guang!" seru salah satu guru di barisan depan.

Aura Wang Liu terus memancar, membuat seluruh aula dipenuhi cahaya emas yang menyilaukan. Wang Liu membuka matanya perlahan, lalu mengangkat tangannya. Ia tidak memukul hologram itu, melainkan hanya menyentilnya dengan ujung jarinya.

Tawa kecil mulai terdengar dari beberapa siswa. "Apa dia bercanda? Hanya menyentil hologram?"

Namun, dalam sekejap, hologram itu mulai bergetar hebat. Retakan kecil muncul di permukaannya, diikuti dengan suara keras seperti kaca yang pecah. Dalam hitungan detik, hologram itu hancur berkeping-keping, meninggalkan debu dan pecahan di lantai.

Semua orang terdiam. Suasana aula berubah menjadi keheningan total. Layar besar di atas aula mulai menunjukkan angka yang terus meningkat, hingga akhirnya berhenti di angka: 9999999999!

"Apa…? Itu bahkan tidak masuk akal!" teriak salah satu siswa.

"Hologram itu hancur! Apa ini berarti… dia mendapatkan nilai maksimal?"

Para guru yang berdiri di depan terkejut, beberapa bahkan terlihat bingung. Kepala Akademi menatap Wang Liu dengan tatapan tajam, lalu mengangguk pelan.

"Nilai sempurna. Wang Liu, selamat, kau resmi masuk kelas elite," ucapnya.

Sorakan mulai terdengar, tetapi kali ini bukan untuk mengejek. Semua siswa tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Wang Liu hanya berdiri di tempatnya, wajahnya tetap tenang seperti biasa.

Ketika ia kembali ke tempat duduknya, Yue mendekatinya. "Wang Liu, itu… luar biasa. Apa sebenarnya kekuatanmu?" tanyanya dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Wang Liu tersenyum kecil. "Aku hanya beruntung," jawabnya singkat, lalu melanjutkan langkahnya.

Di sudut aula, beberapa murid senior yang diam-diam mengawasi ujian itu saling bertukar pandang.

"Anak itu… dia menyembunyikan sesuatu," bisik salah satu dari mereka.

"Ya. Nilai seperti itu tidak mungkin dicapai oleh siapa pun di usianya. Kita harus menyelidikinya," jawab yang lain.

Namun, bagi Wang Liu, semua ini hanyalah langkah kecil dalam perjalanannya. Ia tahu, kekuatan sebenarnya yang dimilikinya masih jauh lebih besar dari apa yang baru saja ia tunjukkan. Dan di akademi ini, ia akan memastikan bahwa kekuatannya tetap menjadi rahasia—untuk saat ini.