Renn menatap layar transparan di depannya yang masih menampilkan peningkatan level dan kemampuan baru yang dia peroleh setelah mengalahkan Shadow Fang. Namun, rasa puas itu hanya bertahan sebentar. Astra segera berbicara, suaranya terdengar tegas namun tetap lembut.
"Renn, meskipun kau sudah mencapai level 6, jalanmu masih panjang. Kau butuh lebih banyak pengalaman dan sumber daya untuk meningkatkan kemampuanmu."
Renn mengangguk, membersihkan pisaunya dari darah monster yang baru saja dia kalahkan. "Aku tahu. Tapi sumber daya apa yang kau maksud?"
"Duit, Renn. Uang. Dunia ini tidak hanya berjalan dengan kekuatan, tapi juga ekonomi. Kau membutuhkan peralatan yang lebih baik, persediaan, dan mungkin pelatihan. Cara tercepat untuk mendapatkannya adalah dengan bergabung ke guild."
Renn mendesah. Dia pernah mendengar tentang guild di dunia ini—organisasi yang memberikan misi kepada para petualang dengan imbalan uang dan barang berharga. "Guild, ya? Itu berarti aku harus berurusan dengan banyak orang."
"Benar. Dan itu akan menjadi tantangan baru bagimu, mengingat sifat pendiammu. Tapi ini langkah yang perlu diambil jika kau ingin berkembang lebih cepat."
---
Hari berikutnya, Renn berjalan menuju pusat kota Windfell, di mana gedung guild berdiri megah. Bangunan itu terbuat dari batu hitam yang kokoh, dengan bendera besar bergambar pedang dan perisai berkibar di atasnya.
Ember, seperti biasa, duduk di bahunya, sesekali menggerakkan telinga seolah mengawasi segala sesuatu di sekitarnya.
"Baiklah, Ember. Kita akan masuk dan mencoba mendaftar," kata Renn, lebih kepada dirinya sendiri.
Saat dia masuk, suasana di dalam guild langsung menyambutnya dengan kebisingan. Meja-meja kayu dipenuhi oleh petualang dari berbagai usia dan ras—manusia, elf, dwarf, bahkan beberapa beastfolk. Beberapa tertawa keras, yang lain sibuk membaca peta atau mengasah senjata mereka.
Di sudut ruangan, papan misi besar berdiri, dipenuhi dengan gulungan kertas yang berisi berbagai tugas.
Renn melangkah ke meja resepsionis, di mana seorang wanita muda dengan rambut cokelat pendek dan senyum profesional berdiri.
"Selamat datang di Guild Windfell. Apa yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan ramah.
Renn menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Aku ingin mendaftar sebagai petualang."
Wanita itu mengangguk, mengambil selembar formulir dari bawah meja. "Tentu. Silakan isi formulir ini. Kami hanya membutuhkan informasi dasar—nama, usia, dan pengalaman bertarungmu."
Renn mengambil pena yang disediakan dan mulai menulis. Dia ragu-ragu sejenak sebelum mengisi bagian pengalaman bertarung, akhirnya menulis: Dasar.
Setelah selesai, dia menyerahkan formulir itu kembali. Wanita itu membacanya sekilas sebelum berkata, "Baiklah, Renn Valis. Untuk mendaftar secara resmi, kau harus melalui tes kecil. Jangan khawatir, ini hanya untuk memastikan bahwa kau bisa bertahan di luar sana."
"Tentu," jawab Renn singkat.
---
Tes itu berlangsung di arena kecil di belakang guild. Renn diminta untuk melawan golem latihan—makhluk buatan yang dirancang untuk menguji kemampuan fisik dan magis seseorang.
"Ini hanya simulasi," kata seorang instruktur, pria besar dengan bekas luka di wajahnya. "Tunjukkan apa yang kau bisa, dan jangan takut untuk menggunakan semua kemampuanmu."
Golem itu berdiri di tengah arena, tubuhnya terbuat dari batu kasar dengan mata yang bersinar biru. Ketika Renn masuk ke arena, golem itu langsung bergerak, mengayunkan lengannya dengan kekuatan besar.
Renn menghindar dengan lincah, lalu memanggil Bayangan Perisai untuk menahan serangan berikutnya. Ember, yang berada di luar arena, mengeluarkan suara kecil seolah mendukung tuannya.
"Gunakan celah serangannya," suara Astra terdengar di kepalanya. "Serang sendi-sendi di tubuhnya. Itu titik lemahnya."
Renn mengikuti saran itu, mengarahkan pisaunya ke sambungan di bahu golem. Pisau itu menghantam dengan presisi, membuat golem tersentak mundur.
Setelah beberapa serangan lagi, golem itu akhirnya runtuh, tubuhnya menjadi tumpukan batu.
Instruktur mengangguk puas. "Bagus. Kau lulus."
---
Setelah tes selesai, Renn kembali ke dalam guild, di mana dia diberi lencana petualang dengan namanya terukir di atasnya.
"Selamat, Renn Valis. Kau sekarang adalah petualang peringkat F. Kau bisa mengambil misi dari papan di sana. Untuk pemula, kami sarankan mengambil misi peringkat rendah dulu," kata wanita di meja resepsionis.
Renn berjalan ke papan misi, matanya menelusuri gulungan-gulungan yang dipasang di sana. Astra tiba-tiba berbicara lagi.
"Ambil misi yang memberi pengalaman bertarung. Kau butuh lebih dari sekadar uang saat ini."
Renn mengangguk, mengambil gulungan yang tampaknya sederhana: Memburu sekawanan goblin yang mengganggu desa terdekat.
Dia membawa gulungan itu kembali ke meja resepsionis. Wanita itu memeriksa misinya dan berkata, "Misi ini cocok untukmu. Hati-hati, goblin mungkin lemah, tapi mereka bisa berbahaya dalam kelompok besar."
"Terima kasih," kata Renn, lalu keluar dari guild dengan Ember di sisinya.
---
Saat berjalan menuju lokasi misi, Renn merasa lebih percaya diri. Dengan Astra yang kini lebih hidup dan siap membantunya kapan saja, serta dukungan dari Ember, dia merasa bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar.
Namun, di balik semua itu, Renn tahu bahwa setiap langkah yang dia ambil membawa risiko. Dunia ini penuh dengan ancaman yang tidak terduga, dan dia harus siap menghadapi apa pun yang datang.
"Ayo, Ember," katanya, menggenggam pisaunya lebih erat. "Ini baru permulaan."
Ember mengeluarkan suara kecil, seolah mengiyakan, dan bersama-sama, mereka melangkah menuju tantangan berikutnya.