Angin dingin menyapu wajah Renn saat dia berdiri di padang Dimensi Waktu, tubuhnya bergetar penuh energi. Di sekelilingnya, jejak pertarungan melawan monster terakhir—Seekor Behemoth Golem—masih terlihat jelas. Tubuh raksasa golem itu telah hancur menjadi debu kristal, menghilang sepenuhnya setelah Renn mengeluarkan seluruh kemampuannya.
"Selamat, Renn," suara Astra terdengar lembut, tapi ada nada bangga yang jelas. "Kau akhirnya mencapai level 20."
Renn menjatuhkan diri ke tanah, terengah-engah. "Aku berhasil… tapi rasanya seperti hampir mati," katanya, setengah bercanda.
"Itulah prosesnya. Namun, sekarang kau telah membuktikan dirimu layak menjadi tuanku," lanjut Astra. Suaranya terdengar berbeda kali ini, lebih kuat, seperti seseorang yang berbicara dari hati. "Aku resmi mengakui kau sebagai pemilikku. Sebagai hadiah, aku akan membuka kemampuan dan fitur baru untuk membantumu dalam perjalanan ini."
Sebuah cahaya putih tiba-tiba menyelimuti tubuh Renn. Dia menutup matanya saat energi hangat mengalir ke dalam dirinya. Dalam beberapa detik, cahaya itu menghilang, dan dia merasakan kekuatan baru yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
"Hadiah pertama: Mata Spiritual," kata Astra. "Dengan ini, kau dapat mengendalikan benda-benda kecil seperti pisau, serpihan, atau bahkan partikel tajam di sekitarmu. Mata ini juga memungkinkanmu untuk melihat kelemahan musuh secara instan."
Renn menyentuh matanya, merasakan sesuatu yang berbeda. Dia mencoba memfokuskan pikirannya pada sebuah batu kecil di tanah. Dalam sekejap, batu itu melayang di udara, berputar-putar di sekitarnya.
"Ini… luar biasa!" Renn terkejut.
"Hadiah kedua: Papan Selancar Dimensi," lanjut Astra. "Papan ini tidak hanya membantumu bergerak dengan kecepatan tinggi, hingga 2000 kilometer per jam, tapi juga dapat berubah menjadi serpihan tajam sebanyak lima juta unit. Kau bisa mengendalikan serpihan ini menggunakan Mata Spiritualmu, membuat mereka menjadi senjata atau pertahanan sesuai kebutuhan."
Tiba-tiba, di depannya muncul sebuah papan selancar berkilauan dengan warna emas dan perak. Desainnya ramping dan elegan, memancarkan aura kekuatan.
Renn menaiki papan itu dengan hati-hati. Saat dia mengarahkan pikirannya, papan itu mulai melayang di udara. Dia mencoba mengendalikannya, dan dalam hitungan detik, papan itu melesat dengan kecepatan luar biasa.
"Astra! Ini cepat sekali!" Renn hampir kehilangan keseimbangan.
"Kecepatan maksimalnya tergantung pada kendalimu. Ini adalah alat yang bisa menjadi sangat mematikan atau sangat membantu, tergantung pada seberapa baik kau menguasainya."
Renn berhenti di udara, mengatur napasnya. Dia turun dari papan dan mencoba mengubahnya menjadi serpihan seperti yang Astra katakan. Papan itu segera pecah menjadi ratusan ribu serpihan kecil yang melayang di sekitarnya.
Dengan fokus pada satu titik, dia mengarahkan serpihan-serpihan itu untuk membentuk dinding tajam di depannya. Serpihan itu berkilauan, seperti jutaan pisau kecil yang siap melindungi atau menyerang.
"Aku bisa membayangkan betapa kuatnya ini dalam pertarungan," gumam Renn kagum.
"Tapi ingat, Renn," Astra memperingatkan. "Semua ini hanya alat. Yang menentukan seberapa efektifnya adalah dirimu sendiri. Jangan lengah hanya karena kau memiliki kekuatan baru."
Renn mengangguk. Dia tahu betul bahwa kekuatan besar datang dengan tanggung jawab besar. Dia harus memanfaatkan hadiah ini sebaik mungkin, terutama untuk tujuan utamanya: menemukan ayahnya dan membantu keluarganya keluar dari penderitaan.
Saat dia kembali ke kamarnya di Windfell, dia sudah memiliki rencana baru. Dengan kemampuan baru ini, dia yakin langkah selanjutnya adalah mencari misi yang lebih menantang, mengumpulkan lebih banyak informasi tentang keberadaan ayahnya, dan memastikan keluarganya tetap aman.
Di luar jendela, bintang-bintang bersinar terang, seolah-olah ikut merayakan pencapaiannya. Tapi di dalam hatinya, Renn tahu ini baru permulaan dari perjalanan yang lebih besar.
---