Chereads / The Redeemer's System / Chapter 27 - Bab 23-4 : Konflik Abadi dengan Iblis

Chapter 27 - Bab 23-4 : Konflik Abadi dengan Iblis

Saat Renn berjalan menuju Pegunungan Askr, dia tidak bisa menahan rasa penasaran tentang dunia ini. Selain kekuatan individu dan kerajaan besar, dia juga mendengar bisikan tentang konflik lama antara manusia dan iblis.

"Astra," Renn memanggil sistem di pikirannya. "Aku ingin tahu, apakah di dunia ini manusia dan iblis saling bermusuhan? Dan... apakah ada Raja Iblis di dunia ini?"

Astra terdiam sejenak sebelum menjawab, "Ya, Tuan. Dunia ini telah lama terlibat dalam perang yang tidak berkesudahan dengan ras iblis. Sejarahnya begitu panjang sehingga bahkan para cendekiawan di zaman ini tidak bisa memastikan kapan konflik ini dimulai. Namun, yang pasti, kebencian antara manusia dan iblis sudah tertanam sejak zaman kuno."

"Zaman kuno? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Renn, semakin tertarik.

"Menurut catatan kuno, perang besar pertama antara manusia dan iblis terjadi di 'Zaman Kegelapan', sebuah era di mana iblis hampir menguasai seluruh dunia. Raja Iblis pertama, yang dikenal sebagai 'Netharok, Sang Penguasa Kegelapan', memimpin pasukannya untuk menghancurkan manusia dan merebut dunia ini. Namun, para pahlawan manusia, dengan bantuan sihir kuno dan kekuatan spiritual, berhasil mengalahkannya setelah perang panjang selama ratusan tahun."

Renn terdiam, mencoba membayangkan betapa dahsyatnya perang itu. "Lalu, setelah Raja Iblis pertama dikalahkan, apakah semuanya berakhir?"

"Sayangnya, tidak, Tuan," Astra melanjutkan. "Meskipun Netharok dikalahkan, ras iblis tidak sepenuhnya musnah. Mereka terus bersembunyi, membangun kekuatan mereka di dunia bawah. Dan setiap beberapa ratus tahun, seorang Raja Iblis baru akan muncul, memimpin ras iblis untuk melawan manusia kembali. Hingga saat ini, konflik ini belum pernah benar-benar selesai."

"Apa ada Raja Iblis saat ini?" Renn bertanya, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu.

"Ya, Tuan. Raja Iblis saat ini dikenal sebagai 'Zeroth, Sang Penjaga Abyss'. Ia adalah salah satu Raja Iblis terkuat dalam sejarah, dengan kemampuan untuk mengendalikan kegelapan absolut dan menciptakan pasukan iblis yang tidak pernah habis. Namun, hingga saat ini, ia belum menunjukkan dirinya secara langsung di medan perang. Para ahli percaya bahwa ia sedang mempersiapkan sesuatu yang besar."

Renn menghela napas panjang. Dunia ini ternyata jauh lebih kompleks dan berbahaya daripada yang dia bayangkan. "Jadi, manusia terus berperang dengan iblis sejak zaman kuno hingga sekarang?"

"Benar, Tuan. Namun, konflik ini tidak selalu terjadi secara terang-terangan. Ada masa-masa damai, tetapi itu hanya sementara. Iblis selalu mencoba kembali, baik melalui peperangan langsung maupun infiltrasi ke dalam masyarakat manusia. Banyak kerajaan yang diam-diam memperkuat pasukan mereka untuk menghadapi ancaman ini."

"Bagaimana dengan Windfall? Apakah kerajaan ini juga terlibat dalam perang melawan iblis?"

"Tentu saja, Tuan. Windfall adalah salah satu kerajaan yang memiliki sejarah panjang dalam melawan iblis. Bahkan, salah satu dari 20 individu peringkat S di kerajaan ini adalah 'Eldric the Lightbearer', seorang paladin legendaris yang dikenal karena jasanya dalam menahan serangan besar-besaran dari iblis beberapa dekade lalu."

Renn mengangguk pelan. Informasi ini memberinya gambaran yang lebih jelas tentang dunia ini dan tantangan yang mungkin harus dia hadapi di masa depan.

"Lalu, Astra," Renn berkata, menatap langit yang mulai gelap. "Jika aku cukup kuat, apakah aku juga harus melawan Raja Iblis?"

"Tuan, itu tergantung pada pilihanmu. Namun, jika kau ingin melindungi dunia ini dan orang-orang yang kau cintai, kau mungkin tidak punya pilihan lain. Raja Iblis dan ras iblis adalah ancaman besar bagi semua makhluk hidup. Bahkan jika kau mencoba menghindarinya, perang ini pada akhirnya akan menyentuhmu."

Renn mengepalkan tangannya. "Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan terus menjadi lebih kuat. Aku akan menghadapi apa pun yang menghalangi jalanku, termasuk Raja Iblis."

"Keputusan yang bijak, Tuan. Aku akan selalu mendukungmu," kata Astra dengan nada penuh keyakinan.

Malam itu, Renn beristirahat di bawah pohon besar di tepi jalan, matanya menatap bintang-bintang di langit. Di balik ketenangan malam itu, dia tahu bahwa dunia ini menyimpan kegelapan yang lebih besar daripada yang bisa dia bayangkan.

Namun, dia tidak takut. Dengan kekuatan yang terus berkembang dan bantuan Astra, dia yakin bisa menghadapi apa pun yang ada di depannya, termasuk perang abadi melawan iblis.

---