Renn melangkah dengan hati-hati di jalan setapak menuju Windfell. Udara pagi yang dingin membuat napasnya terlihat seperti kabut tipis. Tas kecil di punggungnya terasa ringan, tetapi beban di hatinya jauh lebih berat.
"Sistem," bisiknya dalam hati, "berapa jauh jarak ke Windfell dari sini?"
"Perjalanan menuju Windfell memakan waktu sekitar tiga hari berjalan kaki dengan kecepatan rata-rata. Namun, perjalanan ini akan melewati area hutan lebat dan perbukitan yang berbahaya."
"Jadi, kemungkinan besar aku akan bertemu makhluk magis lagi," gumam Renn.
"Benar. Namun, ini juga menjadi peluang untuk memperkuat kemampuan Anda."
Renn tersenyum tipis. "Kau selalu melihat sisi positif, ya?"
"Sebagai sistem pendukung, itu adalah tugas utama saya."
---
Hari pertama perjalanan Renn berjalan cukup lancar. Meski beberapa kali dia harus berhenti untuk beristirahat, tidak ada bahaya besar yang menghadangnya. Namun, di sore hari, saat dia mulai mendekati hutan lebat, dia mendengar suara gemerisik di semak-semak.
Renn berhenti dan mengaktifkan kemampuan bayangannya untuk menyelimuti tubuhnya, membuatnya sulit terlihat di antara pepohonan.
"Sistem, ada apa di sana?"
"Deteksi energi magis: Tingkat rendah. Makhluk ini tidak terlalu berbahaya, tetapi tetap berhati-hatilah."
Beberapa saat kemudian, seekor makhluk kecil keluar dari semak-semak. Itu adalah seekor rubah magis dengan bulu keemasan yang bersinar samar di bawah sinar matahari.
"Rubah Emas?" Renn terkejut. "Bukankah makhluk ini sangat langka?"
"Benar. Rubah Emas memiliki kemampuan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman di sekitarnya. Namun, energi magisnya juga sering menjadi incaran pemburu."
Renn memperhatikan makhluk itu dengan hati-hati. Rubah itu tampak waspada, tetapi tidak menyerang. Sebaliknya, ia hanya memandang Renn dengan mata yang cerdas, seolah mencoba menilai apakah dia berbahaya atau tidak.
"Tenang, aku tidak akan menyakitimu," kata Renn dengan suara pelan.
Rubah itu tampak ragu sejenak, lalu mendekat perlahan. Renn membuka telapak tangannya, menunjukkan bahwa dia tidak membawa senjata. Setelah beberapa saat, rubah itu mendekat dan mengendus tangannya.
"Kenapa dia mendekat seperti ini?" Renn bertanya pada sistem.
"Makhluk ini tampaknya merasa aman di dekat Anda. Mungkin karena energi magis Anda stabil dan tidak mengancam."
Renn tersenyum kecil. "Jadi, kau mau jadi temanku?"
Rubah itu tidak menjawab, tetapi ia tetap berada di dekat Renn, mengikuti langkahnya saat dia melanjutkan perjalanan.
---
Malam itu, Renn berhenti di tepi sungai kecil untuk beristirahat. Dia membuat api unggun kecil dan memanggang daging yang dia bawa dari rumah. Rubah Emas itu duduk di dekatnya, matanya bersinar dalam kegelapan.
"Apa kau lapar?" tanya Renn sambil melemparkan sepotong kecil daging ke arah rubah.
Makhluk itu menangkapnya dengan cekatan dan mulai mengunyah. Renn merasa aneh, tetapi juga lega memiliki teman di perjalanan ini, meskipun hanya seekor rubah.
Namun, saat malam semakin larut, sistem tiba-tiba memberikan peringatan.
"Deteksi energi magis mendekat: Tingkat menengah. Makhluk berbahaya akan tiba dalam waktu kurang dari lima menit."
Renn langsung berdiri, matanya menyapu area sekitar.
"Apa itu?"
"Makhluk ini adalah 'Serigala Bayangan Besar', versi lebih kuat dari serigala bayangan biasa yang Anda lawan sebelumnya. Bahaya: Tinggi."
Renn mengepalkan tangannya. "Jadi, aku harus bertarung lagi, ya?"
"Atau Anda bisa melarikan diri. Namun, makhluk ini sangat cepat. Jika Anda memilih bertarung, gunakan strategi untuk memanfaatkan lingkungan sekitar."
Renn mengamati sekelilingnya. Sungai kecil di dekatnya mungkin bisa digunakan untuk memperlambat gerakan serigala itu.
Beberapa saat kemudian, makhluk itu muncul dari balik pepohonan. Tubuhnya jauh lebih besar dari serigala biasa, dengan mata merah menyala dan bulu hitam pekat yang tampak menyatu dengan kegelapan malam.
Renn menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan dirinya untuk pertarungan.
"Baiklah, ayo kita lakukan ini."
---
Serigala Bayangan Besar melompat ke arah Renn dengan kecepatan luar biasa. Renn menggunakan 'Lonjakan Cepat' untuk menghindar, tetapi makhluk itu langsung berbalik dan menyerangnya lagi.
Dia mencoba menyerang dengan bola api, tetapi seperti yang dia duga, makhluk itu memiliki resistansi tinggi terhadap elemen api.
"Sistem, apa kelemahannya?"
"Makhluk ini lemah terhadap elemen cahaya. Namun, pengguna saat ini tidak memiliki kemampuan elemen tersebut."
Renn menggeram. Dia harus mencari cara lain. Dia melirik sungai di dekatnya dan mendapatkan ide.
Dia memancing serigala itu untuk mengejarnya ke tepi sungai. Begitu makhluk itu mendekat, Renn menggunakan bayangannya untuk menciptakan jebakan di tanah, membuat serigala itu kehilangan keseimbangan dan jatuh ke air.
Air sungai membuat gerakan makhluk itu melambat, memberi Renn kesempatan untuk menyerang. Dia mengumpulkan semua energi magisnya dan menciptakan bola api yang lebih besar, lalu melemparkannya langsung ke kepala makhluk itu.
Serangan itu berhasil. Serigala itu melolong kesakitan sebelum akhirnya terjatuh dan tidak bergerak lagi.
Renn terengah-engah, tubuhnya basah oleh keringat. Tapi dia berhasil.
"Selamat, Anda telah mengalahkan Serigala Bayangan Besar. Energi magis yang tersisa dapat diserap untuk meningkatkan kemampuan Anda."
Renn menyentuh tubuh makhluk itu, membiarkan sistem menyerap energi magisnya. Dia merasa tubuhnya lebih kuat, dan kemampuan bayangannya menjadi lebih tajam.
Rubah Emas itu mendekat, mengendus tubuh serigala yang mati. Lalu, tanpa diduga, ia melingkarkan tubuhnya di dekat Renn, seolah ingin melindunginya.
Renn tersenyum kecil. "Terima kasih sudah menemani."
Malam itu, di bawah langit berbintang, Renn merasa bahwa dia semakin dekat dengan tujuannya. Tapi dia juga tahu, perjalanan ini baru saja dimulai.
---