Chereads / The Redeemer's System / Chapter 7 - Bab 7: Jejak yang Hilang

Chapter 7 - Bab 7: Jejak yang Hilang

Keesokan harinya, Renn bangun lebih awal dari biasanya. Pagi itu terasa berbeda. Udara dingin di dalam gubuk mengingatkannya pada kenyataan hidup mereka yang masih jauh dari kata nyaman. Meski begitu, Renn merasa sedikit lega melihat ibunya tampak lebih baik. Demamnya sudah turun, dan dia bahkan bisa duduk dengan bantuan Layla.

Namun, sesuatu mengganjal di pikiran Renn. Tentang ayahnya. Tentang apa yang terjadi pada pria itu yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga mereka.

"Ibu," kata Renn pelan sambil mendekat.

Ibunya menoleh dengan senyum lemah. "Ada apa, Renn?"

"Aku ingin tahu lebih banyak tentang ayah. Apa yang sebenarnya terjadi saat dia pergi?"

Wajah ibunya berubah murung, tapi dia tidak menghindari pertanyaan itu. Layla, yang sedang merapikan sisa perapian, ikut menoleh dengan perhatian penuh.

"Ayahmu…" Ibunya menarik napas panjang. "Dia pria yang kuat, Renn. Dia mencintai kita, dan dia akan melakukan apa saja untuk memastikan kita hidup dengan baik. Saat kau lahir, keadaan kita semakin sulit. Makanan hampir tidak ada, dan kami harus mengorbankan banyak hal hanya untuk bertahan."

Dia berhenti sejenak, seolah mengingat sesuatu yang menyakitkan.

"Dia memutuskan untuk pergi ke kota besar. Katanya, dia mendengar ada pekerjaan di sana, sesuatu yang bisa menghasilkan cukup uang untuk membawa kita keluar dari kemiskinan ini. Dia bilang itu hanya sementara… tapi dia tidak pernah kembali."

Layla menunduk, wajahnya muram. "Kami mencoba mencarinya, Renn. Tapi tanpa uang dan tanpa informasi, kami tidak bisa berbuat banyak."

Renn merasakan dadanya sesak. Ayah mereka pergi untuk menyelamatkan keluarga, tetapi malah menghilang tanpa jejak.

"Apakah dia pernah bilang akan pergi ke mana tepatnya?" tanya Renn.

Ibunya mengangguk pelan. "Dia menyebut nama sebuah kota… Windfell."

---

Nama itu terus terngiang di kepala Renn sepanjang hari. Windfell. Sebuah kota besar yang terletak cukup jauh dari desa mereka. Menurut cerita yang pernah dia dengar, kota itu adalah pusat perdagangan yang ramai, tetapi juga penuh dengan bahaya.

"Sistem," bisik Renn dalam hati, "apa kau bisa membantuku menemukan informasi tentang Windfell?"

"Windfell adalah kota perdagangan utama di wilayah barat. Kota ini dikenal dengan aktivitas ekonomi yang padat, tetapi juga memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Banyak petualang dan pedagang datang ke sana untuk mencari keberuntungan, tetapi tidak sedikit yang tidak pernah kembali."

Renn menggigit bibirnya. Jika ayahnya benar-benar pergi ke sana, ada kemungkinan dia terjebak dalam sesuatu yang buruk.

"Sistem, apakah ada cara untuk melacak keberadaan seseorang di kota seperti itu?"

"Sistem dapat membantu dengan mengumpulkan informasi dari jejak energi magis yang mungkin tertinggal. Namun, Anda harus berada di lokasi untuk melakukan pencarian yang lebih spesifik."

Renn mengangguk. Itu berarti dia harus pergi ke Windfell.

---

Malam itu, Renn membicarakan rencananya dengan Layla.

"Kau mau pergi ke Windfell?" Layla terkejut. "Itu terlalu berbahaya, Renn! Kota itu bukan tempat untuk anak sepertimu."

"Aku bukan anak kecil lagi, Layla," balas Renn tegas. "Dan aku tidak akan pergi tanpa persiapan. Tapi aku harus mencari tahu apa yang terjadi pada ayah. Dia pergi untuk kita. Kalau ada kesempatan untuk menemukannya, aku tidak bisa hanya diam."

Layla menggigit bibirnya, terlihat ragu. Dia tahu adiknya keras kepala, dan sekali dia memutuskan sesuatu, sulit untuk mengubah pikirannya.

"Tapi bagaimana dengan ibu? Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?"

Renn tersenyum kecil. "Aku akan memastikan kalian aman sebelum aku pergi. Aku akan meninggalkan makanan yang cukup, dan aku akan meminta tetangga untuk membantu kalau ada masalah."

Layla menghela napas panjang. Dia tidak ingin Renn pergi, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa menghentikannya.

"Kalau begitu, setidaknya biarkan aku membantumu mempersiapkan perjalanan," katanya akhirnya.

---

Beberapa hari berikutnya, Renn dan Layla bekerja keras untuk mengumpulkan persediaan. Renn juga menggunakan sistem untuk meningkatkan kekuatannya. Dia berburu makhluk magis di sekitar hutan, mengumpulkan inti magis dan menggunakan kemampuannya untuk memperkuat tubuhnya.

Dia juga menemukan beberapa kemampuan baru yang dia peroleh dari inti magis. Salah satunya adalah kemampuan untuk menciptakan pelindung bayangan, yang bisa melindunginya dari serangan fisik.

"Sistem, apakah aku sudah cukup kuat untuk pergi ke Windfell?" tanyanya suatu malam.

"Kekuatan Anda sudah cukup untuk menghadapi bahaya tingkat rendah hingga menengah. Namun, disarankan untuk tetap berhati-hati dan menghindari konflik yang tidak perlu."

Renn mengangguk. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia siap menghadapi apa pun yang ada di depannya.

---

Di pagi yang cerah, Renn berdiri di depan gubuk mereka, membawa tas kecil yang berisi persediaan makanan dan beberapa barang penting. Layla berdiri di sampingnya, wajahnya penuh kekhawatiran.

"Jaga dirimu, Renn," katanya sambil memeluk adiknya erat. "Dan kalau kau merasa terlalu berbahaya, jangan ragu untuk kembali."

"Aku janji," jawab Renn sambil tersenyum.

Dia menatap ibunya yang duduk di dekat pintu, matanya penuh harapan.

"Ibu, aku akan menemukan ayah. Aku akan membawa dia pulang."

Ibunya tersenyum lemah, air mata mengalir di pipinya. "Hati-hati, Renn. Kami akan menunggumu di sini."

Dengan hati yang penuh tekad, Renn memulai perjalanannya menuju Windfell. Dia tidak tahu apa yang menantinya di sana, tetapi dia tahu satu hal: dia akan melakukan apa saja untuk menemukan ayahnya dan membawa keluarganya keluar dari penderitaan ini.

---