Setelah menyelesaikan serangkaian tes simulasi fisik yang mengesankan, evans memutuskan bahwa tubuhnya membutuhkan istirahat sejenak. Dengan Langkah santai, ia berjalan menuju lift yang membawanya keluar dari labolatorium bawah tanahnya.
Begitu pintu lift terbuka, udara segar dari ruang utama menyapanya. Tanpa membuang waktu, ia langsung menuju kamar mandi untuk memberishkan diri.
Air hangat yang mengalir dari pancuran membuat tubuhnya terasa lebih rileks. Evans memandangi bayangannya yang memantul di cermin kamar mandi mewahnya, memperhatikan perubahan yang dialaminya.
Rambutnya putihnya kini terlihat semakin mencolok dalam Cahaya, memberikan kesan yang lebih misterius sekaligus menawan. Ia menyentuh otot-otot yang terbentuk dengan sempurna di tubuhnya, mengagumi bagaimana transformasi ini telah membawanya ke level yang benar-benar berbeda.
Setelah selesai mandi, ia mengenakan pakaian santai dan berjalan menuju ruang makan. Di sana, para pelayan telah menyiapkan makanan yang lezat. Aroma daging panggang, roti segar, dan sup hangat memenuhi ruangan, membuat perut evans yang sudah kosong sejak kemari kembali berbunyi. Tanpa ragu, ia duduk di meja dan mulai melahap hidangan itu dengan lahap.
"Tuan evans, apakah anda membutuhkan sesuatu yang lain?" tannya salah satu pelayan dengan sopan.
Evans menoleh sambil mengunyah. "Tidak, ini sudah cukup, terima kasih"
Ia kemudian menyelesaikan makanannya hingga tidak ada satupun remah yang tersisa. Rasa kenyang dan energi baru membanjiri tubuhnya.
Setelah merasa cukup, ia bangkit dari kursinya dan kemudian kembali turun ke labolatorium. Kali ini, evans memiliki rencana untuk menguji kekuatan lain yang ia dapatkan dari gigitan dua laba-laba spesial itu.
-----------------------------------
Setelah sampai di labolatoriumnya, evans berjalan menuju ke Tengah ruangan dan memerintahkan ares untuk menyiapkan simulasi baru.
"ares, kita mulai dengan kemampuan kamuflase. Aktifkan sistem deteksi maksimun dan coba temukan aku"
"dimengerti, tuan" jawab ares, labolatorium lalu mulai mengeluarkan suara dengung halus, menandakan bahwa semua sensor telah diaktifkan.
Evans menarik napas dalam dan berkonsentrasi. Ia membayangkan tubuhnya menyatuh dengan lingkungan, menghilangkan jejak visualnya. Dalam hitungan detik, tubuhnya mulai memudar hingga akhirnya benar-benar tak terlihat.
Ia melirik tangan yang sebelumnya ada di depannya, dan kini telah lenyap seperti udara kosong. "ares laporkan" kata evans.
"saya tidak dapat mendeteksi keberadaan anda, baik visual, termal, maupun menggunakan rada. Kamuflase anda sangat efekstid melawan sensor yang tersedia" jawab ares memberikan laporannya.
Evans yang mendengar itu tersenyum puas. Ia melepaskan kamuflasenya, dan tubuhnya perlahan kembali terlihat. "Luar biasa. kemampuan ini akan sangat berguna"
Evans melakukan beberapa kali lagi simulasi kamuflase untuk pengambilan data, dan setelah itu Langkah selanjutnya adalah menguji kekuatan Listrik yang dia peroleh dari laba-laba hitam. Evans berdiri didepan simulator energi yang di rancang untuk menahan dan mengukur keluaran Listrik.
"ares aktifkan mode uji Listrik" perintah evans.
Sebuah panel besar di dinding terbuka, memperhatikan logam konduktor yang terhubung ke berbagai alat pengukur. Evans mengulurkan tangannya ke arah panel tersebut, mencoba memanggil kekuatan Listrik di dalam dirinya. Awalnya, tidak ada yang terjadi.
Namun, saat evans memusatkan pikirannya dan mengatur napas, ia mulai merasakan sensai hangat di tangannya.
Perlahan, percikan kecil Listrik muncul di ujung jarinya. Percikan itu semakin besar hingga menjadi aliran Listrik yang stabil. Evans mengarahkan aliran tersebut ke panel konduktor, menyebabkan Cahaya Cahaya berwarna hitam dan putih memenuhi rungan.
"keluaran energi sebesar 10.000 volt" lapor ares. "namun, tubuh anda tampaknya mampu menghasilkan mampu menghasilkan jauh lebih banyak jika diinginkan"
Evans tersenyum, lalu menghentikan aliran listriknya. "Luar biasa. ini bahkan lebih hebat dari yang kubayangkan"
Ia kembali memikirkan potensi kemampuan Listrik ini. Tidak hanya untuk menyerang, tetapi juga untuk mengaktifkan atau menghancurkan perangkat elektronik, atau bahkan menyetrum musuh yang tidak waspada.
---------------------------
Setelah pengujian kekuatan Listrik, evans ingin menguji satu kemampuan lagi yang paling misterius, kemampuan yang bahkan tidak dapat didetksi oleh ares. Ia mencoba berkali-kali namun tidak ada yang terjadi seakan-akan kemampuan ini mempunyai kehendak sendiri.
Pada akhirnya setelah berusaha keras selama berjam-jam untuk meneliti kemampuan ini, evans akhirnya menyerah.
"menurut analisis saya, sepertinya kemampuan ini hanya akan keluar jika anda mengalami situasi mendesak"
"sepertinya begitu, aku merasakan sesuatu namun itu hanya sesaat"
Dengan begitu evans menyerah dengan kamampuan misterius ini. Namun dengan kemampuan-kemampuan ini, evans merasa dirinya telah menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar spider-man biasa.
Setelah menghabiskan beberapa jam di labolatorium, evans merasa cukup puas dengan hasil uji coba hari ini. Ia duduk di kurisnya. Memandangi hasil pengujian yang tertera di layar holografik di depannya.
"ares simpan semua data ini ke server utama. Aku ingin memastikan bahwa semuanya aman dan bisa diakses kapan saja" katanya.
"data telah disimpan, tuan" jawab ares.
Evans kemudian menyandarkan punggungnya, memejamkan mata sejenak. Ia tahu ini baru permulaan. Masih banyak yang harus dipelajari dan dikuasai. Namun, ia merasa yakin bahwa dengan semua yang ia miliki sekarang, ia bisa menghadapi apa pun yang ada di depannya.