Setelah sampai di rumah, evans langsung menuju kamarnya. Hari yang Panjang akhirnya berakhir, tetapi tubuhnya yang Lelah tidak sejalan dengan pikirannya yang masih penuh dengan adrenalin.
Ia melemparkan tubuhnya ke atas Kasur, mencoba mencari posisi nyaman agar bisa tidur. Namun, meksipun ia sudah memejamkan mata dan mengambil napas Panjang, pikirannya terus berputar, mengingat kembali aksi heroiknya hari ini.
Evans mendesah frustasi. "ares, aku tidak bisa tidur" gumamnya.
"mungkin anda perlu mencoba sesuatu yang meenenangkan, tuan. Membaca, mendengarkan music, atau sekedar menjelajahi internet." Saran ares melalu ponselnya.
Mengikuti saran itu, ares mengeluarkan ponselnya dari meja samping tempat tidur. Dnegan satu ketukan jari, layar ponselnya berubah menjadi proyeksi hologram yang melayang di atasnya. Ia berbaring sambil menelusuri internet, berpindah dari satu topik ke topik lainnya tanpa tujuan jelas.
Setelah beberapa menit menjelajahi berita umum, evans beralih memantau Perusahaan milik ayahnya. Ia membuka laporan keuangan terbaru dan melihat beberapa proyek yang sedang berjalan. Tak ada yang aneh atau mendesak, semuanya terlihat berjalan sesuai renacana. Tidak hanya itu evans kemudian membuka aplikasi yang ia kembangkan sendiri. Melihat statistic pengguna yang terus meningkat membuatnya tersenyum bangga.
Namun, walaupun begitu meskipun ada banyak hal yang menarik, yang bisa ia lakukan. Evans tetap merasa ada yang kurang. Bosan dengan layar hologram, ia menggeser pandangannya ke televisi besar yang tergantung di kamarnya. "Ares, nyalakan TV, ubah saluran ke berita local"
Layar televisi menyala, memunculkan siara berita sore. Evans hanya berniat menonton sambil lalu, tetapi perhatiannya sepenuhnya tertarik ketika foto dirinya dengan suit spider-man miliknya muncul di layar. Dalam gambar itu, ia terlihat sedang membawa orang-orang keluar dari Gedung yang terbakar.
"Oh, ini menarik" gumamnya sambil duduk tegak, pandangannya terfokus pada layar.
Pembawa acara berita, dengan suara tegas dan nada antusias, memperkenalkan diri sebelum mulai membahas laporan khusus malam ini. "selamat malam, para penonton. Kita memiliki laporan luar biasa dari sisi barat kota mala mini. Sosok misterius dengan kostum menyerupai laba-laba menyelamatkan tujuh nyawa dari kebakaran besar di sebuah apartemen. Mari kita lihat lebih dekat aksi heroiknya"
Mendengar itu evnas mengangguk kecil, sedikit terhibur dengan bagaimana pembawa berita itu menggambarkannya. "itu aku" katanya pelan, merasa lucu melihat dirinya senndiri dari sudut pandang warga sipil.
Layar kemudian berganti ke reporter wanita yang berada di Lokasi kejadian. Di latar belakangnya, apartemen yang terbakar tampak masih dikelilingi oleh garis polisi dan beberapa petugas pemandam kebakaran yang sedang membereskan perlatan mereka. reporter itu berdiri di Tengah kerumunan orang-orang yang berkumpul, yang merupakan Sebagian besar adalah korban kebakaran.
"Saya saat ini berada di tempat kejadian di mana seorang pria berkostum laba-laba, yang oleh beberapa orang mulai menyebutnya spider-man, melakukan aksi penyelamatan luar biasa. mari kita dengarkan kesaksian para korban" kata reporter wanita itu.
Evans memperhatikan dengan seksama saat wawancara di mulai. Orang pertama yang di wawancarai adalah seorang wanitatua yang tampak emosional. "saya pikir, kami akan mati di sana. Tapi dia datang. Seperti malaikat penyelamat, dan membawa kami keluar. Saya tidak tahu siapa dia, tapi saya sangat berterima kasih telah menyelamatkan saya dan cucu saya"
Wawancara tidak berhenti sampai di itu, kemudian layar beralih ke seorang pria yang di selamat evans di lantai tiga. "diaa tidak hanya berani, tapi juga sangat cepat. Dia tahu apa yang dia lakukan. Saya belum perna melihat yang seperti itu sebelumnya"
Wajah evans seketika cerah saat mendengar anak-anak yang ia selamatkan juga di wawancarai. Mereka tersenyum lebar, berbicara dengan penuh semangat tentang pengalaman mereka, evans merasa legah bahwa anak-anak itu tidak mengalami luka parah dan bisa tersenyum cerah seperti itu.
Melihat dan mendengar ucapan-ucapan itu, evans merasakan kehangatan di dalam hatinya. Ada rasa bangga yang perlahan menyelimuti dirinya. Meskipun ia tidak perna berniat menjadi pusat perhatian, namun melihat dampak positif yang ia berikan kepada orang-orang membuatnya merasa puas.
Setelah laporan selesai, pembawa berita kembali muncul di layar, merangkum aksi heroic itu dengan pujian. "entah siapa sosok ini, tapia da satu hal yang pasti, kota ini memiliki pahlawan baru. Mari kita lihat apakah spider-man ini akan muncul kembali di masa depan"
Evans tersenyum tipis. Ia lalu mematikan televisi dan berbaring kembali di kasurnya. Pikirannya yang tadinya penuh dengan keraguan dan kegelisahan kini terasa lebih ringan. Ada ketenangan yang merayap masuk, membuat matanya mulai terasa berat.
"ares, aku rasa aku bisa tidur siang sekarang" bisiknya sebelum akhirnya terlelap membawa perasaan damai dan kepuasan dalam tidurnya.