Korai berdiri di tengah reruntuhan markas Kairo, tubuhnya terasa lelah dan nyeri, namun ada rasa lega yang sedikit mengalir. Mereka telah berhasil menghentikan eksperimen Oposcal, namun harga yang mereka bayar sangat mahal. Kaede, Hana, dan anggota tim lainnya terluka parah, dan Korai merasakan beban berat atas pengorbanan yang harus mereka hadapi.
"Korai…" Hana mengangkat kepalanya, suara lemah namun penuh harapan. "Kita berhasil, kan?"
Korai menatap langit malam yang gelap, merasa kehilangan dan kemenangan yang pahit. "Ya, Hana. Kita berhasil. Tapi pertempuran ini hanya permulaan. Kairo mungkin sudah jatuh, tapi ada sesuatu yang lebih besar yang mengintai."
"Seperti apa?" tanya Kaede dengan suara lemah, berusaha berdiri meski tubuhnya penuh luka.
Korai menatap timnya, lalu matanya beralih ke peta yang masih tergeletak di meja. "Kita hanya menghentikan satu cabang dari Kairo. Tapi ada organisasi lain yang lebih besar, yang mengendalikan semuanya. Mereka sudah tahu tentang kita."
"Organisasi lain?" Hana bertanya dengan bingung.
Korai mengangguk. "Ya, ada kekuatan yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Mereka akan datang untuk menghentikan kita. Kita belum menang sepenuhnya."
Mereka semua terdiam, mencerna kata-kata Korai. Sebuah ancaman yang lebih besar, lebih gelap, dan lebih kuat daripada Kairo. Korai merasakan kegelisahan yang semakin menggelayuti hatinya. Mereka tidak punya banyak waktu. Musuh baru ini sudah mengetahui tentang mereka
Malam itu, setelah beristirahat sejenak, Korai dan timnya kembali berkumpul. Mereka harus merencanakan langkah selanjutnya. Hana dan Kaede yang terluka parah tidak bisa banyak membantu, jadi Korai mengambil alih strategi.
"Korai, kita perlu tahu siapa musuh baru ini. Apa yang mereka inginkan?" tanya Kaede, matanya penuh dengan tekad meskipun tubuhnya masih lemah.
Korai memandang peta dengan penuh perhatian. "Aku tidak tahu banyak, tapi aku mendengar kabar dari sumber yang dapat dipercaya. Mereka adalah organisasi yang lebih tua dari Kairo. Mereka memanggil diri mereka 'Aether'. Mereka sudah lama beroperasi di bayang-bayang."
"Aether..." Hana merenung. "Apa mereka juga terlibat dalam eksperimen Oposcal?"
Korai mengangguk. "Mereka yang pertama kali menciptakan Oposcal. Kairo hanya salah satu cabang mereka. Mereka lebih kuat, lebih berbahaya. Dan mereka tahu tentang kita."
"Bagaimana kita bisa melawan mereka?" tanya Kaede, suaranya penuh keputusasaan.
Korai menghela napas. "Kita harus mencari sumber kekuatan mereka. Jika kita bisa menghancurkan pusat mereka, kita mungkin bisa menghentikan semua ini. Tapi kita harus bergerak cepat. Mereka sudah tahu kita ada."
Hana menatap Korai dengan cemas. "Apakah kita siap untuk menghadapi mereka?"
Korai menatap timnya, matanya penuh tekad. "Kita tidak punya pilihan. Jika kita tidak melawan, maka dunia ini akan jatuh ke tangan mereka."