Pertempuran antara Korai dan Raiden berlangsung sengit. Setiap serangan Raiden semakin brutal, sementara Korai berjuang untuk mengendalikan kekuatannya yang terus meningkat.
Korai merasa tubuhnya semakin lelah, tetapi ia tidak bisa berhenti. Jika ia berhenti, Raiden akan menang.
Tiba-tiba, sebuah ledakan besar mengguncang tanah. Korai melihat Kaede, Hana, dan anggota tim lainnya sedang melawan pasukan Kairo yang datang menyerang. Mereka berjuang dengan sekuat tenaga, tetapi Korai tahu bahwa mereka tidak akan bertahan lama jika Raiden terus menyerang mereka.
"Aku tidak akan membiarkanmu menang, Raiden!" teriak Korai, mengumpulkan semua energinya dalam satu serangan.
Dengan kekuatan penuh, Korai melepaskan serangan energi yang luar biasa besar, mengarah langsung ke Raiden. Serangan itu melesat dengan kecepatan tinggi, dan Raiden tidak bisa menghindar.
Ledakan energi itu menghancurkan Raiden, membuat tubuhnya terlempar jauh ke belakang. Korai terjatuh ke tanah, kelelahan setelah menggunakan kekuatan sebesar itu.
Raiden terbaring di tanah, tubuhnya terluka parah. Namun, ia masih hidup.
"Korai... kau... tidak... bisa mengalahkan... Kairo..." bisik Raiden, darah mengalir dari mulutnya.
Korai mendekat, terengah-engah. "Aku sudah cukup mendengar tentang Kairo. Sekarang, aku akan menghentikan mereka."
Raiden menatap Korai dengan tatapan penuh kebencian. "Kalian... tidak akan pernah... menang..."
Dengan satu gerakan terakhir, Korai mengarahkan tangannya ke Raiden, mengirimkan energi terakhir yang menghancurkan tubuhnya sepenuhnya.
Raiden tidak bergerak lagi. Korai merasa beban berat di dadanya, tetapi ia tahu bahwa ini adalah pengorbanan yang harus dilakukan.
Setelah mengalahkan Raiden, Korai dan timnya akhirnya berhasil mencapai markas Kairo. Pertempuran sengit terjadi di dalam markas, tetapi tim Korai berhasil menghancurkan pusat komando Kairo dan menghentikan eksperimen Oposcal.
Namun, kemenangan mereka tidak datang tanpa pengorbanan. Banyak anggota tim yang terluka parah, dan Korai merasa kelelahan yang luar biasa.
"Akhirnya... kita berhasil," kata Kaede, suaranya lemah. "Tapi... harga yang kita bayar sangat mahal."
Korai menatap timnya, merasakan kebanggaan dan kesedihan yang mendalam. "Kita telah menghentikan Kairo. Tetapi ini bukan akhir. Dunia kita masih penuh dengan ancaman."
Mereka berdiri bersama, menatap masa depan yang penuh ketidakpastian. Tetapi satu hal yang pasti—mereka akan terus berjuang.