Chereads / berlayar di atas awan / Chapter 2 - Pertemuan di Aetheris

Chapter 2 - Pertemuan di Aetheris

Setelah berjalan sepanjang malam melewati hutan gelap dan lembah yang penuh kabut, Kael akhirnya sampai di pelabuhan selatan. Pelabuhan itu jauh lebih besar dari yang ia bayangkan, dipenuhi dengan kapal-kapal besar yang melayang di atas air. Udara terasa lembap, dan debu awan memenuhi langit pagi. Kael berdiri terpana di tepi dermaga, matanya terpaku pada kapal-kapal itu.

"Ini dia," gumamnya, mengatur napasnya. "Aku akhirnya sampai."

Namun, harapannya untuk bisa langsung bergabung dengan awak kapal segera pupus. Seorang prajurit yang berjaga di gerbang pelabuhan menghampirinya dengan tatapan curiga. "Apa urusanmu di sini, anak muda?"

Kael sedikit gugup, tetapi ia mencoba untuk tetap percaya diri. "Aku mencari kapal Aetheris, untuk bergabung sebagai awak. Tuan Arlen mengirimmu untuk bertemu Kapten Lysandra."

Prajurit itu mengerutkan keningnya. "Lysandra? Kapten Aetheris memang sedang mencari awak baru, tetapi bukan sembarang orang yang bisa bergabung. Kau harus melewati beberapa ujian dulu."

Kael menghela napas dalam-dalam. Ujian? Ia telah mengharapkan tantangan seperti ini.

"Baiklah, tunjukkan dirimu di ruang utama besok pagi. Jangan membuat kami menunggu," kata prajurit itu sebelum kembali menjalankan tugasnya.

Esoknya, Kael kembali ke pelabuhan lebih pagi. Ia sudah menyiapkan dirinya, penuh semangat, siap menghadapi segala hal yang akan datang. Ketika ia sampai, ia dibawa ke sebuah ruang besar di dalam kapal Aetheris, tempat kapten dan kru berkumpul. Di sana, berdiri seorang wanita dengan seragam pelaut yang elegan dan tatapan mata yang tajam, ia adalah Kapten Lysandra.

"Anak ini yang mengaku datang atas rekomendasi Tuan Arlen?" suara Kapten Lysandra terdengar dingin namun penuh wibawa.

Kael membungkuk hormat, dengan hati-hati menjawab, "Ya, Kapten. Saya Kael. Saya ingin bergabung dengan Aetheris dan belajar tentang kehidupan di langit."

Kapten Lysandra memandangnya lama, meneliti setiap bagian dari dirinya. "Bergabung dengan Aetheris bukan hanya sekadar impian kosong. Kami bukan sebuah kapal wisata, Kael. Kami adalah pelaut langit yang mencari sesuatu yang jauh lebih besar. Jadi, apa yang bisa kau tawarkan?"

Kael merasa gugup, tetapi tekadnya membuat ia tetap tegar. "Saya belajar dari ayah saya tentang navigasi, saya bisa mengendalikan layar, dan saya tidak takut menghadapi tantangan."

Kapten Lysandra mengerutkan alisnya. "Tantangan, kau bilang? Baiklah, Kael. Aku akan memberi tahu ujian pertamamu. Jika kau lulus, kau bisa bergabung dengan kru."

"Ujian?" Kael terkejut. "Apa yang harus saya lakukan?"

Lysandra tersenyum tipis. "Kapal kami terjebak di pulau yang dikenal sebagai Pulau Arundis. Pulau itu konon dihuni oleh makhluk-makhluk misterius yang mampu mengendalikan angin. Selama ratusan tahun, kami mencoba menemukan cara untuk melewatinya tanpa menyerah pada kekuatan pulau itu. Tapi kami membutuhkan seseorang yang bisa memecahkan teka-teki angin. Itu adalah ujian pertama untuk bergabung dengan kami."

Kael menelan ludahnya. Pulau misterius? Teka-teki angin? Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang sangat besar, tetapi juga berisiko. Namun, jantungnya membara untuk membuktikan bahwa ia layak bergabung dengan Aetheris.

"Apakah kau siap untuk menghadapi ujian ini, Kael?" tanya Lysandra dengan nada tegas.

Kael mengangguk penuh keyakinan. "Saya siap, Kapten."

Lysandra tersenyum kecil. "Baik. Berlayar segera dimulai. Bersiaplah untuk perjalanan yang penuh bahaya, anak muda."