Ketika Sasuga dan timnya melangkah melewati portal yang dibuka Oron'thar, mereka tiba di dunia yang jauh berbeda dari apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya. Dimensi ini tidak memiliki langit seperti biasanya. Sebagai gantinya, mereka berdiri di atas dataran luas yang seperti cermin, memantulkan langit tak berujung dengan galaksi-galaksi yang bergerak lambat di atas mereka.
Setiap langkah mereka menghasilkan riak seperti air, tetapi mereka tetap merasa kokoh di bawah kaki mereka. Cahaya lembut dari galaksi yang melayang-layang di langit memberikan suasana misterius. Luna berjalan mendekat ke Sasuga, menggenggam tangannya erat.
"Dimensi ini… terasa seperti mimpi," katanya dengan suara bergetar. "Tapi juga seperti mimpi buruk."
Sasuga mengangguk, mengamati sekeliling dengan waspada. "Dimensi ini bukan bagian dari peta multiverse kita. Tempat ini berada di luar keseimbangan."
Lyra, yang sejak tadi memeriksa pengukuran dengan perangkatnya, menggelengkan kepala dengan bingung. "Data di sini tidak masuk akal. Gravitasi, waktu, bahkan energi di tempat ini... semuanya seperti melampaui hukum alam."
Aetherion menambahkan, "Aku pikir Oron'thar membawa kita ke inti dari multiverse itu sendiri. Kalau dugaanku benar, ini mungkin tempat di mana semua dimensi lahir dan berakhir."
Sasuga menghentikan langkahnya dan memandang ke depan. Di kejauhan, mereka melihat struktur yang tampak seperti menara, tetapi bukan menara biasa. Bangunan itu berbentuk spiral, dengan puncak yang menghilang ke dalam galaksi di atasnya. Struktur itu memancarkan cahaya lembut yang berubah warna setiap detik, seperti denyut jantung.
"Itu pasti tempatnya," kata Sasuga. "Kita harus sampai ke sana."
Namun, ketika mereka mulai bergerak, mereka merasakan kehadiran sesuatu yang lain. Getaran yang halus berubah menjadi guncangan, dan dari cermin di bawah kaki mereka, muncul makhluk-makhluk yang tampak seperti bayangan cair. Wujud mereka berubah-ubah, dengan mata bercahaya merah yang menatap tajam ke arah tim.
"Apa itu?" seru Luna, mundur dengan cemas.
Sasuga menghunus pedangnya, Nexus Blade, yang segera bersinar terang. "Ini pasti penjaga dimensi ini. Mereka tidak akan membiarkan kita melewati tempat ini begitu saja."
Makhluk-makhluk itu menyerang dengan kecepatan luar biasa, melompat dari segala arah. Sasuga langsung melindungi Luna, memotong salah satu makhluk dengan pedangnya. Namun, begitu makhluk itu hancur, ia langsung berubah menjadi cairan yang menyatu kembali dengan permukaan, lalu muncul lagi dalam bentuk baru.
"Mereka tidak bisa dihancurkan dengan cara biasa!" seru Lyra sambil menembakkan energi dari perangkatnya, hanya untuk melihat serangannya tidak berpengaruh.
Aetherion memindai mereka dengan cepat. "Mereka tidak memiliki tubuh fisik sejati! Mereka adalah manifestasi energi! Satu-satunya cara untuk menghentikan mereka adalah dengan memutus koneksi mereka ke dimensi ini."
Sasuga menyipitkan matanya. "Kalau begitu, aku akan mencoba sesuatu."
Ia mengangkat tangannya, mengarahkan Nexus Core dalam dirinya. Cahaya dari tubuhnya memancar kuat, menerangi seluruh area. Makhluk-makhluk itu berhenti sejenak, seperti terganggu oleh intensitas cahaya itu. Sasuga kemudian mengarahkan energinya langsung ke permukaan cermin di bawah mereka.
Dengan suara gemuruh, permukaan itu mulai bergetar, dan makhluk-makhluk itu berteriak dalam suara melengking sebelum menghilang ke dalam cermin, seolah-olah terserap kembali.
Luna memandangnya dengan kagum. "Kau melakukannya. Mereka sudah pergi."
Sasuga mengangguk, tetapi wajahnya tetap serius. "Mereka bukan musuh utama kita. Itu hanya ujian pertama."
Setelah mengatasi penjaga dimensi, tim melanjutkan perjalanan menuju Spiral Nexus. Perjalanan mereka tidak mudah; setiap langkah terasa semakin berat, seolah-olah gravitasi dimensi itu berusaha menghentikan mereka.
Namun, ketika mereka akhirnya tiba di depan struktur spiral, mereka dikejutkan oleh sosok yang sudah menunggu di sana. Sosok itu tampak seperti Oron'thar, tetapi auranya jauh lebih gelap. Matanya bersinar merah darah, dan tubuhnya diselimuti asap hitam pekat.
"Oron'thar?" tanya Sasuga, merasa ada yang salah.
Sosok itu tertawa, tetapi suaranya berbeda—lebih dalam dan penuh kebencian. "Aku bukan Oron'thar. Aku adalah refleksi dari kegelapan yang kau bawa, Sasuga. Kau menciptakanku dari ketakutan dan keraguanmu."
Luna mendekati Sasuga, tetapi sosok itu mengangkat tangannya, menciptakan penghalang energi yang memisahkan mereka. "Ini adalah ujianmu, Sasuga. Hanya kau yang bisa menghadapiku. Jika kau kalah, seluruh multiverse akan runtuh."
Sasuga mengangguk, menatap refleksi kegelapan dirinya sendiri. "Kalau ini adalah ujian, aku tidak akan lari. Aku sudah terlalu jauh untuk mundur sekarang."
Sasuga maju, Nexus Blade di tangannya menyala lebih terang dari sebelumnya. Refleksi itu menghunus senjata yang sama, menciptakan pertempuran yang tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Refleksi itu menyerang dengan kecepatan luar biasa, mencerminkan setiap gerakan Sasuga. Setiap kali pedang mereka bertemu, ledakan energi memenuhi udara, menciptakan retakan di dimensi itu.
"Kau tidak bisa menang melawanku!" teriak refleksi itu. "Aku adalah bagian dari dirimu. Kau menciptakanku dengan setiap rasa takutmu, setiap keraguanmu!"
Namun, Sasuga tidak terguncang. "Kau benar. Kau adalah bagian dari diriku. Tapi aku juga bagian dari sesuatu yang lebih besar. Aku tidak akan membiarkan kegelapan dalam diriku menghancurkan apa yang telah aku perjuangkan."
Dengan tekad yang membara, Sasuga menyalurkan Nexus Core ke dalam Nexus Blade. Cahaya yang dihasilkan begitu terang hingga menghapus bayangan di sekitar mereka. Refleksi itu mulai retak, berteriak dalam kesakitan.
"Kau tidak bisa menyingkirkanku! Aku akan selalu ada!"
Sasuga mengangguk, tetapi ia tersenyum. "Aku tahu. Tapi aku tidak akan membiarkanmu mengendalikanku."
Dengan serangan terakhir, Sasuga menghancurkan refleksi itu, tetapi bukan dengan kemarahan. Sebaliknya, ia menggunakan penerimaan, menerima bahwa kegelapan adalah bagian dari dirinya tetapi tidak membiarkannya mendominasi.
Ketika refleksi itu menghilang, Spiral Nexus mulai bersinar terang, memancarkan cahaya yang melingkupi mereka semua. Penghalang energi di sekitar Luna dan timnya menghilang, dan mereka segera berlari ke arah Sasuga.
"Sasuga!" teriak Luna, memeluknya erat.
Lyra dan Aetherion tampak lega, tetapi mereka segera menyadari bahwa Spiral Nexus mulai membuka jalan baru.
Sebuah suara lembut terdengar dari dalam Spiral Nexus, suara yang sama dengan ibunya Sasuga. "Kau telah lulus ujian pertama, putraku. Tetapi perjalananmu belum selesai. Langkah berikutnya akan membawamu ke inti sejati dari multiverse."
Sasuga menatap cahaya itu dengan tekad baru. "Apa pun yang akan datang, aku siap."
Dengan demikian, tim melangkah ke dalam Spiral Nexus, memasuki babak baru dalam perjalanan mereka, menuju kebenaran akhir dari multiverse.