Setelah melewati ujian yang berat dan penuh tantangan, Sasuga merasa perubahan dalam dirinya. Ia tidak hanya lebih kuat, tetapi juga lebih bijaksana. Setiap langkah yang ia ambil kini terasa lebih pasti, lebih terkendali. Ia tahu bahwa perjalanan ini belum berakhir, tetapi sesuatu di dalam dirinya menyadari bahwa ia telah melewati titik balik dalam hidupnya. Kekuatan luar biasa yang sebelumnya ia takuti kini terasa lebih seperti teman daripada ancaman.
Namun, meskipun hati Sasuga merasa lebih tenang, ia masih merasakan adanya kekosongan yang harus diisi. Ia tahu bahwa meskipun ia telah belajar banyak, dunia ini masih penuh dengan misteri yang belum terpecahkan. Badai yang dihadapi bukan hanya ancaman fisik—ada banyak dimensi, hubungan, dan pengorbanan yang belum sepenuhnya dipahami.
Dengan langkah mantap, Sasuga melanjutkan perjalanan menuju pusat dimensi Eden Prime yang penuh dengan cahaya. Di sepanjang perjalanan, ia dikelilingi oleh tim perlawanan yang semakin kuat, yang masing-masing memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan dan kehancuran. Luna, Aetherion, Lyra, dan yang lainnya adalah bagian dari perjalanan ini, dan Sasuga tahu bahwa mereka semua membawa harapan yang lebih besar daripada sekadar memenangkan pertempuran.
Luna berjalan di sampingnya, seiring dengan langkahnya yang kini lebih ringan. Ia tahu bahwa Sasuga telah berubah. Di balik kekuatan dan keberaniannya, ia melihat kedamaian yang terlahir dari perjuangan batin. Meski demikian, Luna tetap menyadari satu hal yang tak bisa disembunyikan oleh siapa pun: ancaman yang mereka hadapi tidak akan berakhir hanya dengan pertempuran satu kali. Masih ada banyak hal yang perlu dihadapi.
"Bagaimana perasaanmu setelah melewati ujian itu?" Luna bertanya, suaranya lembut namun penuh makna.
Sasuga mengangkat pandangannya, menatap langit yang cerah dan penuh harapan. "Aku merasa lebih siap, Luna. Tapi aku tahu, ujian ini hanya permulaan. Dunia ini penuh dengan kebingungan, dan banyak yang masih belum kita pahami. Aku harus terus maju, dan kita semua harus bersiap."
Luna tersenyum dan menggenggam tangan Sasuga lebih erat. "Aku akan selalu mendukungmu, Sasuga. Apapun yang terjadi."
Sasuga tersenyum kembali, merasakan dukungan yang tak ternilai dari Luna. Namun, meskipun perasaan itu kuat, ia tidak bisa mengabaikan satu hal—di luar sana, ancaman yang lebih besar sedang mengintai. Mereka belum sepenuhnya bebas.
Setibanya di tempat yang dimaksud, mereka dihadapkan pada sebuah gerbang besar yang mengarah ke dalam istana berkilau di tengah Eden Prime. Cahaya yang memancar dari tempat itu terasa sangat kuat, seolah-olah setiap sudutnya dipenuhi oleh energi kehidupan yang luar biasa. Ketika mereka memasuki gerbang, suasana berubah menjadi lebih tenang. Tetapi ketenangan itu terasa penuh dengan ketegangan. Mereka semua tahu bahwa di balik kedamaian ini ada sesuatu yang besar yang harus mereka hadapi.
Mereka berjalan menuju ruang utama istana, di mana Eryon, penjaga Eden Prime, menunggu dengan senyuman bijaksana di wajahnya. "Selamat datang, Sasuga, Luna, dan tim perlawanan," katanya dengan suara lembut namun penuh makna. "Kalian telah mengatasi ujian yang sangat berat. Namun, perjalanan kalian belum berakhir."
Sasuga mengangguk, tidak terkejut dengan kenyataan bahwa ujian ini hanyalah sebagian dari jalan panjang yang harus ditempuh. "Apa yang harus kami lakukan selanjutnya?" tanyanya, matanya penuh tekad.
Eryon mengangkat tangannya, dan seketika sebuah peta dimensi muncul di depan mereka. "Sasuga, perjalanan kalian menuju pusat multiverse bukan hanya sekadar untuk menghentikan ancaman Eldritch Sovereigns. Kalian juga harus melawan sesuatu yang lebih besar—sesuatu yang telah ada sejak awal waktu. Ini adalah waktu untuk mengungkapkan kebenaran tentang asal usul kekuatanmu dan tanggung jawab yang datang bersamanya."
Sasuga merasa ada sesuatu yang sangat berat yang akan terungkap. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan kekuatan ini? Apa hubungannya dengan multiverse?"
Eryon menatapnya dengan tatapan serius. "Kekuatanmu, Sasuga, berasal dari sumber yang lebih tua dari dunia ini—dari kekuatan yang menciptakan segala sesuatu. Tetapi ada harga yang harus dibayar untuk mempertahankan keseimbangan ini. Untuk melawan Eldritch Sovereigns dan ancaman lainnya, kau harus membuka kunci penuh dari Nexus Core yang ada dalam dirimu."
Sasuga menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa ia akan dihadapkan pada kenyataan yang jauh lebih rumit daripada sekadar pertempuran. Ini bukan hanya tentang menghentikan makhluk jahat. Ini tentang memahami apa yang sebenarnya ia bawa dalam dirinya—tentang memahami hubungan antara dirinya dan multiverse yang ada.
"Apakah aku siap untuk itu?" Sasuga bertanya, sedikit keraguan dalam suaranya. "Aku takut jika aku terlalu jauh masuk, aku akan kehilangan kontrol lagi."
Eryon mengangguk pelan, memahami ketakutan yang ada dalam diri Sasuga. "Setiap kekuatan besar datang dengan tanggung jawab yang besar pula. Tetapi kau tidak sendirian, Sasuga. Luna dan teman-temanmu ada di sini, dan bersama-sama, kalian bisa menghadapi apa pun yang datang."
Sasuga menatap Luna, yang kini berdiri di sampingnya, memberikan senyum penuh keyakinan. Dalam dirinya, Sasuga tahu bahwa ia harus melangkah lebih jauh, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk multiverse yang telah ia lindungi dengan segala kekuatan yang ia miliki.
Dengan langkah mantap, Sasuga melangkah maju, diikuti oleh Luna dan tim perlawanan. Mereka menuju pusat kekuatan yang tersembunyi di dalam dirinya, siap untuk menghadapi apa pun yang menanti mereka. Namun, di dalam hatinya, Sasuga tahu bahwa ini bukan hanya tentang kekuatan. Ini adalah tentang memilih jalan yang benar, meskipun jalan itu penuh dengan pengorbanan dan tantangan. Keberanian dan kebijaksanaan yang ia temukan dalam dirinya akan menjadi cahaya yang membimbingnya di tengah kegelapan yang akan datang.
Namun, saat mereka terus berjalan, seakan ada suara-suara yang terdengar jauh di dalam dirinya, merayap dalam ketidakpastian—apakah jalan ini benar-benar akan membawa kedamaian, atau justru membuka pintu bagi kekuatan yang jauh lebih berbahaya?