Langit Eden Prime berubah menjadi kelabu pekat ketika portal besar yang membawa Eldritch Sovereigns terbuka sepenuhnya. Dari dalam portal, keluar dua makhluk raksasa yang memancarkan aura yang begitu kuat sehingga seluruh tim Sasuga bisa merasakannya meskipun berada jauh. Salah satu makhluk itu memiliki tubuh yang diselimuti kilauan hitam berkilau seperti obsidian, sementara yang lain tampak seperti sosok bercahaya dengan aura seperti matahari yang membakar.
"Kami telah tertidur selama eon, menunggu saat ini," kata makhluk dengan suara dalam yang menggema, suaranya seperti ribuan suara berbicara serentak. "Dan kau, Sasuga, adalah kunci kebangkitan kami."
Sasuga berdiri tegak di depan timnya, aura Nexus Core di tubuhnya memancar semakin kuat. Ia menatap para Eldritch Sovereigns dengan mata penuh tekad. "Jika kalian berpikir aku akan membiarkan kalian menghancurkan multiverse ini, kalian salah besar."
Makhluk bercahaya itu tertawa sinis. "Kau baru saja menerima kekuatanmu, bocah. Kau pikir kau sudah cukup kuat untuk menghadapi kami?"
Luna, yang berdiri di samping Sasuga, meskipun tubuhnya masih lemah, memandang para makhluk itu dengan penuh kebencian. "Kalian telah menghancurkan terlalu banyak. Multiverse ini pantas mendapatkan kedamaian, bukan kehancuran."
Tanpa peringatan, salah satu Eldritch Sovereigns mengangkat tangannya, menciptakan gelombang energi besar yang menghantam tanah Eden Prime. Getarannya begitu kuat sehingga membuat tanah retak, menciptakan jurang-jurang besar. Sasuga bereaksi cepat, menciptakan perisai energi yang melindungi dirinya dan timnya.
"Tidak ada waktu untuk berbicara. Kita harus bertindak sekarang," kata Sasuga tegas.
Aetherion dan Lyra dengan cepat mengaktifkan perangkat analitik mereka untuk memahami struktur energi para Eldritch Sovereigns. Lyra berteriak, "Mereka memiliki semacam inti energi di dalam tubuh mereka. Jika kita bisa menghancurkan inti itu, kita mungkin bisa mengalahkan mereka!"
"Masalahnya, inti mereka tersembunyi di dalam tubuh mereka yang nyaris tak tertembus," tambah Aetherion. "Kita membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar untuk menembus perlindungan mereka."
Sasuga memandang teman-temannya dengan serius. "Kalian fokus mencari cara untuk membuka celah. Aku akan mengalihkan perhatian mereka."
Luna mencoba menghentikan Sasuga. "Kau tidak bisa melawan mereka sendirian! Itu terlalu berbahaya!"
Sasuga menatap Luna dengan lembut. "Aku tidak akan sendirian. Aku tahu kalian mendukungku. Percayalah padaku."
Dengan itu, Sasuga melesat ke langit, langsung menghadapi dua Eldritch Sovereigns. Pertarungan segera dimulai dengan serangan besar-besaran dari kedua sisi. Eldritch Sovereign pertama menciptakan badai energi yang melanda seluruh area, sementara Eldritch Sovereign kedua meluncurkan semburan cahaya yang mematikan.
Sasuga, dengan kekuatan Nexus Core-nya yang baru, mampu menghindari serangan-serangan tersebut dengan kelincahan luar biasa. Ia membalas dengan serangan gelombang energi yang menghantam perisai para Eldritch Sovereigns, tetapi serangannya hanya membuat retakan kecil.
"Aku butuh lebih banyak kekuatan," pikir Sasuga, matanya bersinar semakin terang.
Saat pertarungan berlangsung, para Eldritch Sovereigns mulai mengungkapkan kemampuan mereka yang lebih mengerikan. Eldritch Sovereign bercahaya menciptakan miniatur bintang yang dilemparkan ke arah Sasuga, sementara yang lainnya membangkitkan makhluk-makhluk bayangan dari portal yang terbuka.
Di bawah, Luna dan tim lainnya berjuang melawan makhluk-makhluk bayangan yang tak henti-hentinya menyerang. Luna, meskipun terluka, tetap menunjukkan keberanian luar biasa dengan melindungi Lyra dan Aetherion yang mencoba menganalisis titik lemah musuh.
Namun, di tengah pertempuran, sesuatu yang tak terduga terjadi. Eldritch Sovereign pertama menghentikan serangannya terhadap Sasuga dan mengarahkan perhatian ke Luna.
"Kau adalah kelemahannya," kata makhluk itu sambil meluncurkan serangan mematikan ke arah Luna.
Mata Sasuga membelalak saat menyadari bahaya itu. "Luna!" teriaknya.
Sasuga meluncur turun dengan kecepatan luar biasa, mencoba menghentikan serangan tersebut. Namun, ia terlambat. Serangan itu menghantam perisai energi Luna, yang langsung hancur, dan tubuh Luna terpental ke belakang, menghantam tanah dengan keras.
"Luna!" Sasuga berteriak sambil berlari ke arahnya. Ia mengangkat tubuh Luna yang lemah, matanya dipenuhi kekhawatiran.
Luna tersenyum lemah, meskipun darah mengalir dari sudut bibirnya. "Aku baik-baik saja, Sasuga… Jangan khawatirkan aku…"
Namun, melihat keadaan Luna, sesuatu dalam diri Sasuga mulai berubah. Energi di sekitarnya tiba-tiba menjadi liar dan tak terkendali. Aura gelap bercampur dengan cahaya Nexus Core, menciptakan badai energi yang mengelilingi tubuhnya.
"Sasuga… Jangan biarkan amarah menguasaimu…" Luna mencoba memperingatkan, tetapi suaranya terlalu lemah.
Namun, itu sudah terlambat. Segel jiwa Sasuga yang telah ia tahan bertahun-tahun mulai retak. Amarah, rasa sakit, dan ketakutan yang selama ini ia pendam meledak keluar.
Sasuga berdiri dengan tubuh yang kini diselimuti oleh aura hitam dan emas yang bercampur. Matanya bersinar merah menyala, dan suaranya menggema seperti dua suara berbicara bersamaan.
"Kalian sudah melewati batas," katanya, suaranya penuh kemarahan.
Dengan kecepatan yang tak terbayangkan, Sasuga menyerang Eldritch Sovereigns, menghantam mereka dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Bahkan perisai mereka yang sebelumnya nyaris tak tertembus kini mulai retak di bawah serangannya.
Eldritch Sovereign bercahaya tampak terkejut. "Ini… kekuatan yang seharusnya tak mungkin dimiliki oleh makhluk fana!"
Namun, Sasuga tidak peduli. Ia terus menyerang tanpa henti, setiap pukulannya menciptakan ledakan besar yang mengguncang seluruh Eden Prime.
Di bawah, timnya memandang dengan campuran kekaguman dan ketakutan. Lyra berbisik, "Apa ini…? Ini bukan Sasuga yang kita kenal…"
Luna, meskipun lemah, mencoba bangkit. "Kita harus menghentikannya… Jika tidak, dia bisa kehilangan dirinya sendiri…"
Namun, sebelum mereka sempat bertindak, Sasuga melancarkan serangan terakhir yang menghancurkan salah satu Eldritch Sovereigns sepenuhnya. Tubuh makhluk itu meledak menjadi partikel energi, meninggalkan hanya satu Eldritch Sovereign yang tersisa.
Namun, di tengah kemenangan itu, Sasuga mulai kehilangan kendali. Energi di tubuhnya menjadi semakin liar, dan ia mulai menyerang tanpa pandang bulu, bahkan mengancam rekan-rekannya sendiri.
Luna, dengan sisa tenaganya, berjalan mendekati Sasuga. "Sasuga… Kembali padaku…"
Mendengar suara Luna, Sasuga berhenti sejenak. Matanya yang merah menyala mulai redup, dan aura liar di sekitarnya perlahan mereda.
Namun, pertempuran belum berakhir. Eldritch Sovereign terakhir, meskipun terluka, mulai mempersiapkan serangan balasan yang jauh lebih dahsyat. Sasuga harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatannya sebelum semuanya hancur.