Chereads / Infinite Sovereign [ Fantasi Indonesia ] / Chapter 16 - Bab 15: Warisan yang Terbangun

Chapter 16 - Bab 15: Warisan yang Terbangun

Beberapa minggu setelah kemenangan melawan Abyss Core, Terra Nexus perlahan bangkit dari kehancuran. Dimensi-dimensi yang semula retak mulai terhubung kembali, dan kehidupan di multiverse mulai pulih. Namun, Sasuga tahu bahwa ancaman yang lebih besar mungkin masih mengintai di kegelapan.

Ia berdiri di tepi balkon markas utama Terra Nexus, memandang ke arah langit yang kembali berwarna cerah. Namun, matanya tetap penuh dengan kecemasan. Di sampingnya, Luna menatapnya dengan penuh perhatian.

"Kau tidak pernah benar-benar beristirahat, ya?" tanya Luna sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding.

"Ada sesuatu yang masih menggangguku," jawab Sasuga. "Abyss Core menyebut dirinya sebagai bayangan ciptaanku. Jika itu benar, mungkin ada lebih banyak entitas serupa di luar sana."

Luna mendekatinya, menggenggam tangannya. "Apa pun itu, kita akan menghadapi mereka bersama. Kau tidak sendirian, Sasuga."

Namun, sebelum Sasuga sempat menjawab, Lyra muncul dengan tergesa-gesa. "Sasuga! Kami menemukan sesuatu yang aneh di salah satu dimensi terluar. Kau harus melihatnya."

Di ruang kontrol, Lyra menunjukkan kepada mereka sebuah peta dimensi. Ada sebuah titik kecil yang memancarkan energi unik, berbeda dari apa pun yang pernah mereka temui sebelumnya.

"Kami menyebutnya Eden Prime," kata Lyra. "Energinya sangat kuat, tetapi stabil. Sepertinya dimensi ini telah tersembunyi selama ribuan tahun, hingga Abyss Core lenyap."

Aetherion memeriksa data tersebut dan memberikan analisisnya. "Energi di Eden Prime tidak berasal dari sumber biasa. Ia tampaknya merupakan pusat utama dari multiverse, mungkin bahkan lebih tua dari Terra Nexus."

Sasuga menyipitkan matanya, mencoba mencerna informasi tersebut. "Jika Eden Prime adalah pusat multiverse, maka apa yang terjadi di sana bisa memengaruhi segalanya. Kita harus pergi ke sana dan memastikan semuanya baik-baik saja."

Luna menatapnya dengan ragu. "Tapi bagaimana jika ini jebakan? Kita baru saja pulih dari pertempuran melawan Abyss Core."

Sasuga menoleh ke arahnya. "Aku mengerti risikomu, Luna. Tapi jika kita tidak bertindak sekarang, bahaya yang lebih besar mungkin akan datang."

Tim perlawanan, yang kini semakin solid, mempersiapkan perjalanan menuju Eden Prime. Kapal dimensi mereka diperkuat oleh teknologi terbaru yang dikembangkan oleh Aetherion. Namun, Sasuga tetap merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Dalam perjalanan, mereka melewati dimensi-dimensi yang mulai memulih, tetapi jejak kehancuran masih terlihat jelas. Penduduk di dimensi-dimensi tersebut memandang kapal mereka dengan harapan, seolah Sasuga dan timnya adalah pahlawan yang tak tergantikan.

Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh badai dimensi yang sangat kuat. Kapal terguncang hebat, dan untuk sesaat, semuanya tampak gelap.

"Kita tidak bisa terus seperti ini!" teriak Lyra, mencoba menstabilkan kapal.

Namun Sasuga, dengan ketenangan yang luar biasa, memimpin timnya keluar dari badai tersebut. Dengan kecerdasannya, ia berhasil memanfaatkan celah dalam badai untuk keluar dari zona berbahaya.

Ketika badai berlalu, mereka akhirnya tiba di Eden Prime. Pemandangan yang mereka lihat membuat mereka terdiam.

Eden Prime adalah dunia yang sangat indah. Langitnya berwarna emas, dengan daratan yang dipenuhi tanaman yang bercahaya. Di tengahnya, ada sebuah struktur raksasa yang tampak seperti istana, memancarkan energi yang begitu kuat hingga terasa menggema di seluruh dimensi.

"Ini... lebih indah dari apa pun yang pernah kulihat," kata Luna dengan kagum.

Namun, Sasuga tetap waspada. "Keindahan ini bisa menjadi topeng bagi sesuatu yang lebih gelap. Kita harus berhati-hati."

Ketika mereka melangkah menuju istana, mereka disambut oleh sosok misterius. Pria itu mengenakan jubah putih panjang, dengan mata yang tampak seperti memancarkan cahaya bintang.

"Selamat datang, Sasuga, Sang Infinite Sovereign," katanya dengan suara tenang. "Aku telah menunggumu."

Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Eryon, penjaga Eden Prime. Ia menjelaskan bahwa Eden Prime adalah inti dari multiverse, sumber kehidupan dan energi bagi semua dimensi.

"Namun, ada bahaya yang mengancam," kata Eryon. "Kehancuran Abyss Core telah membangkitkan sesuatu yang jauh lebih tua dan lebih berbahaya. Mereka disebut sebagai Eldritch Sovereigns, makhluk yang bahkan lebih kuat dari The Architect."

Lyra tampak terkejut. "Mengapa kita tidak pernah mendengar tentang mereka sebelumnya?"

"Karena mereka tertidur," jawab Eryon. "Namun, ketika Abyss Core dihancurkan, energi yang dilepaskannya membangunkan mereka. Sekarang mereka sedang bersiap untuk menguasai multiverse."

Sasuga menyadari bahwa perjalanannya belum selesai. "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"

Eryon menatapnya dengan serius. "Kau adalah kunci untuk menghentikan mereka. Hanya Sang Infinite Sovereign yang memiliki kekuatan untuk melawan para Eldritch Sovereigns. Tapi kau harus menerima seluruh warisanmu."

Eryon membawa Sasuga ke dalam istana, di mana ia dihadapkan pada sebuah altar kuno. Di atas altar itu ada sebuah kristal besar yang berdenyut seperti jantung.

"Inilah Nexus Core," kata Eryon. "Kristal ini adalah inti dari kekuatanmu yang sesungguhnya. Untuk melawan para Eldritch Sovereigns, kau harus menyerap kekuatannya. Tapi itu datang dengan risiko besar. Kau mungkin kehilangan dirimu sendiri."

Sasuga menatap kristal itu dengan ragu. Ia tahu bahwa menerima kekuatan ini berarti menghadapi ancaman yang lebih besar, tetapi juga berarti mempertaruhkan dirinya sendiri.

Luna mendekatinya, menggenggam tangannya. "Apa pun yang kau pilih, aku akan berada di sisimu."

Sasuga tersenyum tipis. "Aku tidak akan lari dari tanggung jawabku lagi."

Dengan penuh keberanian, ia meletakkan tangannya di atas kristal itu. Saat itu, cahaya terang memenuhi ruangan, dan energi yang luar biasa mulai mengalir ke dalam dirinya.

Namun, di tengah proses itu, sebuah suara gelap terdengar.

"Kau pikir kau bisa melawanku, Sasuga?"

Semua orang terkejut. Di hadapan mereka muncul bayangan besar, yang tampak seperti salah satu Eldritch Sovereigns.

"Perjalananmu baru saja dimulai," kata sosok itu dengan nada mengancam.

Sasuga, yang kini memegang kekuatan baru, menatap sosok itu tanpa gentar. "Aku tidak peduli siapa kau. Aku akan melindungi dunia ini, apa pun yang terjadi."

Pertarungan baru pun dimulai, menandai babak berikutnya dalam perjalanan Sasuga sebagai pelindung multiverse.