Chereads / Men Around / Chapter 3 - Kepribadian yang halus

Chapter 3 - Kepribadian yang halus

Seluruh keluarga telah kembali ke kediaman masing-masing.

Dengan emosi yang sudah tertumpuk saat pesta barbeque. akhirnya Lee NaEun Bisa melepaskan amarahnya itu. Ia membuka pintu kamarnya dengan kasar lalu membantingnya.

"Kenapa harus ngebahas dia sih! Aku sudah mempersiapkan diri selama dua bulan untuk tampil di acara itu, tapi kenapa tidak ada yang membahas ku? Ha?! Ini semua karena Han BaekHyun sialan! Mulutnya selalu saja penuh sampah!! Aaakhh!!!" Suara nya yang sangat keras hingga mencuri perhatian orang luar.

Tiba-tiba pintu terbuka. Lee SeukJo terkejut melihat kondisi kakak nya yang kacau, dengan selimut tertarik hingga ke lantai bersamaan dengan kakaknya yang terduduk, sebagian makeup luntur serta riasan rambut yang sudah acak-acakan.

"Kak... Kamu.." belum selesai SeukJo berbicara, NaEun sudah memotongnya.

"Yak ... Siapa suruh kau masuk! Bukankah aku sudah memberitahu mu untuk mengetuk dahulu!" Teriak NaEun dengan marah.

"Ak.. akuu cuma khawatir.. aku kira".. terpotong lagi.

"Keluar sana! Kau juga sama tidak berguna! Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk membujuk ku di depan kakek?! Kenapa kau menjadi murid yang pendiam selama acara itu? Ha! Apa kau tiba-tiba menjadi bisu?!!!" Mendengar tuduhan kakaknya, SeukJo mengernyitkan dahi nya.

Kenapa jadi dia yang kena marah.

" Lee NaEun, Pelankan suara mu. Ayahmu bisa mendengar nya nanti" disusul dengan kehadiran nyonya keluarga SeungMin yakni Kim HuiSo

"Mama..... " Kemudian tangis NaEun pecah.

"Ma ma Taukan, secapek apa aku mempersiapkan penampilan tadi. Tapi liat?! Malah si HaeRa itu lagi yang dibahas!" Ucapnya lagi dengan sedikit sesenggukan.

"Hss hss.. cup cup tenanglah" Berjalan ke arah anaknya, berjongkok, lalu memeluk dan mengusap rambut anaknya untuk menenangkan.

Nyonya keluarga itu juga memainkan matanya kepada anak laki-laki nya yang berada diambang pintu tadi, seakan mengisyaratkan untuk pergi. Dan Lee paham, dia langsung meninggalkan ibu dan kakak perempuannya.

"Bukannya mama sudah bilang ke kamu, kalau papa mu masih dirumah, jangan pernah membuat suara gaduh kalau itu tidak menguntungkan. Gadis anggun mana yang berteriak dirumah nya ha?" Dengan suara lembut sambil terus mendekap dan mengusap rambut anaknya.

NaEun membangkitkan kepalanya dari dekapan ibunya.

"Mama mau depresi aku kambuh lagi karena harus nahan emosii?! Aku juga engga mau marah marah ma. Tapi lihat! Bukan ending kayak gini yang aku rencanain mama...." Rengeknya.

"Iyaa mama tau mama tau. Kamu kira mama mau akhirnya seperti ini juga? Big no! Tapi kamu tenang aja, saat kamu tampil tadi, mama sudah membujuk nenekmu, dan nenekmu pasti akan menyampaikannya ke kakekmu. Mungkin ini hanya soal waktu, kamu percaya sama mama kan?.." ucap nyonya Lee dan mengusp air mata yang jatuh di kedua pipi putrinya.

"Hm, percaya.. pokoknya, mama harus bantu aku biar bisa debut sebelum usia 18 ku berakhir. Kan mama juga sudah janji sama aku. "Sahut NaEun lagi, dan nyonya Lee mengangguk.

NaEun kini sudah tenang. Nyonya Lee langsung membantu anaknya untuk bangkit dan merapikan kondisi anaknya yang acak acakan itu.

Di ruangan lain, Lee SeungMin sedang mendengakkan kepalanya menghadap jendela dengan tatapan kosong.

Bagaimana mungkin. Bagaimana coba caranya membujuk anak itu. Apa dia sebagai kepala keluarga ini harus membungkuk dan menurunkan egonya?!

Ha. Bisa bisa anaknya itu akan menjadi lebih ketus dan menginjak dirinya lagi.

Hanya ada dua cara yang terpikir olehnya. Pertama, menyuruh istrinya sebagai pihak yang mengirim informasi. Kedua, menjemputnya langsung. Tapi kalau menjemput langsung, dia juga tidak tau kapan anak itu akan pulang. Dia tidak mengetahui apapun tentang anaknya itu, bahkan kontak pelatihnya.

Tentu saja. Bahkan ekstrakurikuler yang ditekuni anaknya itu adalah bagian dari hal yang tidak disukainya. Namun anaknya tetap tidak patuh, dan berbuat sesukanya tanpa izin.

Itu sudah menginjak harga dirinya sebagai seorang ayah!

Dirinya mengira, saat cedera dua tahun lalu itu akan menghentikan obsesi anaknya terhadap taekwondo. Tapi lihat, dia malah berhasil dengan beragam medali dan kini mendapat medali emas lagi?!!!. Bukankah anak itu nanti akan semakin sombong dihadapannya?!.

Dia menyukai anak yang penurut, bukan yang membangkan dengan tinggi hati.

"Tok.. tokk.. tokk. Sayang, apa kamu di dalam" panggil seseorang dari luar. Tentu saja itu adalah nyonya keluarga SeungMin.

"Hm.. masuklah" jawab tuan SeungMin singkat.

Dengan memasang senyuman bak Dewi, bahkan langkahnya saja sudah menenangkan bagi pria yang sedang ditujunya, nyonya rumah tersebut berjalan perlahan ke arah suaminya dengan membawa piyama dilengan kirinya.

"Sayang, kamu tidak ganti baju dulu hm? Bukankah sudah sangat lengket mengenakan pakaian ini seharian?, sini aku bantu buka kan" ucap nyonya itu dengan suara lembut yang menyenangkan.

Inilah yang disukai anak sulung tuan besar Lee. Perempuan dengan kepribadian yang halus. Sangat menenangkan dan menyenangkan hatinya.

Kedua tangan tuan Lee SeungMin bergerak mengalungi pinggang istiranya yang berdiri dihadapannya sementara dirinya duduk di atas meja kerja.

"Sayang.." panggilnya.

"Heum.." sahut wanita itu.

"Kamu nanti hubungi SaeRa ya, tanyakan kapan dia pulang" sambung pria itu.

"Heum" jawaban singkat, kemudian lanjut berbicara.

" Suami... Kamu tadi lihat kan penampilan NaEun?. bahkan ibu bilang dia sangat takjub dengan penampilan putri kita. Terus kata ibu, mungkin NaEun akan direkomendasikan kepada ayah untuk di debutkan menjadi idol. Hahaha aku sangat malu saat ibu bilang begitu, tapi bersamaan dengan itu juga merasa bangga. Putri kita sudah melewati usia 17. Bukankah waktu sangat cepat berlalu ..." Ucap wanita itu dengan ekspresi terharu.

"Yah... Aku juga tidak merasa. Dulu NaEun anak yang manja sekali, selalu mengejar saat ayahnya pulang kerja. Namun lihat, saat dia berdandan,, aku sudah merasa cemburu jika ada yang secara sembunyi menatap putriku itu. Hahaha" respon SeungMin yang tidak sadar bahwa pembicaraan telah berbeda.

"Suami .. seperti akan sangat disayangkan jika potensi NaEun tidak kita dukung. Bukankah begitu?.." tanya nya wanita itu.

"Tentu saja aku akan mendukungnya. NaEun sangat cantik, dari keluarga terpandang, dan memiliki potensi, bahkan kepribadiannya juga sangat anggun. Ini akan menjadi hal baik baginya dan keluarga kita dimasa mendatang. Dan pasti dia akan tumbuh menjadi selebriti kelas A hahahaha" Ucap pria itu dengan perasaan sangat bangga.

Ikan sudah memakan umpannya. Batin nyonya rumah itu senang.

"Yah,, benar. Dan sebagai ibunya, aku juga sudah menyiapkan rencana yang matang untuk calon selebriti kelas A rumah kita. Kamu pasti bantu aku kan sayang.. hmm..?" Bujuk nyonya itu.

"Hahahaha tentu sayangku" kemudian mengecup bibir istrinya.

"Besok aku akan meluangkan waktu untuk ke gedung Shining Star, dan berbicara dengan manajemen perekrutan artis" sambungnya lagi.

"Aahhh sungguh?!, kamu memang suami dan ayah terbaik bagi kami" lalu mengecup seluruh permukaan wajah suaminya dengan menggebu-gebu seakan sedang bahagia larena memenangkan lotre.

Tentu saja nyonya itu senang. Karena rencananya berjalan dengan sangat mulus. Ha!, suaminya ini memang sangat serasi dengannya. Dia tidak perlu terlalu berusaha keras untuk membujuk suaminya. Tentu saja, dia adalah satu satunya wanita yang dicintai oleh suaminya.

Sebagai wanita, menjadi pribadi halus dipermukaan sangatlah penting. Karena hanya itu yang bisa diandalkan untuk merebut ego pria.

Merebut pria dengan akal? Kecerdasan? dan ketegasan?. Sama saja seperti menantangnya dan itu tidak berguna.

Diibaratkan seperti menambah garam di lauk yang sudah berbumbu. Sebaiknya tambahkan gula, sehingga rasa manis dan gurih akan berpadu menjadi hidangan yang sempurna.