Chereads / MY HAPPY NEW YEAR / Chapter 11 - 11.Bab 9:"Sesudah Tengah Malam"

Chapter 11 - 11.Bab 9:"Sesudah Tengah Malam"

Happy reading.

Part 9 :"Tolong aku."

Taman kota.

Dentum suara music terus terdengar keras dari loudspeaker yang terpasang di kanan dan kiri panggung yang didirikan di sebelah kolam air mancur.

Lampu-lampu terang menyorot dari arah panggung dan juga seluruh taman.

Ratusan atau mungkin ribuan orang berjubel melihat aksi panggung dari grub band yang sedang naik daun,sebagian besar anak-anak muda,yang datang bersama pasangannya atau bersama kelompoknya.

Yuzuru dan teman-temannya yang awalnya saling berdekatan,lama-lama terpisah,karena pergerakan manusia yang bergoyang mengikuti aliran music.

Yuzuru tidak menyadari hal itu,

Hingga ketika menjelang lima menit dari jam tengah malam,

Sang penyanyi menyelesaikan lagu mereka.

Mengatakan banyak hal yang disambut oleh para penontonnya.

Saling memberikan semangat juga harapan mereka menjelang Tahun Baru.

Pembawa acara dan semua pendukung pertunjukkan malam itu,naik ke atas panggung.

Mengatakan akan mematikan lampu sejenak,dan berhitung mundur secara bersama-sama karena sesudah itu,mereka akan menyalakan kembang api,sebagai penyambutan malam Tahun baru.

Lampu hanya menyorot ke arah panggung saja dan sedikit di sisi luar taman.

Sepuluh detik sebelum tepat pukul 00.00 sang pembaca acara pun mulai berhitung mundur dan diikuti oleh semua pengunjung pesta malam Tahun Baru.

10..9..8..7..6..5..4..3..2..1...

Yuzuru pun mengikuti pembaca acara itu menghitung mundur,

Ketika jarum jam besar yang ada di menara yang tersorot lampu menunjukkan tepat di angka 00.00 dan hitungan tepat selesai di angka satu,

Sorak soraipun bergema,semua orang berjingkrak dan berteriak ,ada yang saling memeluk dengan pasangannya dan berciuman,ada juga yang berpelukan dengan teman-temannya.

Yuzuru tampa sadar ingin melompat juga,tapi tiba-tiba beban berat menimpa tubuhnya.

Hingga tubuh Yuzuru menabrak pagar besi.

Dia berteriak :"hei !!"

Kedua tangan Yuzuru mencengkeram pagar besi,

Merasakan beban tubuh itu semakin merosot kebawah,Yuzuru membalikkan badannya dengan cepat.

Reflek meraih lengan laki-laki itu.

Laki-laki yang menubruknya itu berpakaian resmi dengan setelan jas berwarna hitam,dan kemeja putih sebagai dalamnya.

Yuzuru berteriak lagi.

"Hei..!ada apa?"

Tubuh laki-laki itu terus merosot,dan Yuzuru yang memegang lengan yang terkulai,tidak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya,

Terjatuh menimpa tubuh laki-laki itu yang sudah setengah terbaring di atas rumput.

Mata hitam legam itu memandang Yuzuru,

Kemudian berbisik:

"Tolong aku.."

Yuzuru melebarkan matanya,melihat wajah laki-laki yang ternyata sangat tampan itu.

Sayangnya ternodai oleh aliran darah yang menetes melalui dahi melewati matanya yang setengah terpejam dan bibirnya yang terkatup rapat.

"Tolong aku."

Bisik laki-laki itu.

Yuzuru tidak bisa mendengar suara lemah dari laki-laki yang jelas terluka itu.

Mendekatkan telinganya dan akhirnya mendengar ucapan yang keluar dari bibir yang hangat menyapu telinganya.

"Tolong aku.ada yang mau membunuhku.

Tolong aku.."

Yuzuru menoleh ke segala arah.

Yang terlihat hanyalah manusia yang berjubel dan beberapa orang pasangan disekitarnya saling memeluk dan berciuman dengan mesra.

"Ya.aku akan menolongmu."

Sahut Yuzuru.

Melepas topinya sendiri dan memasangkannya di kepala laki-laki itu.

Melepas syalnya dah menghapus darah yang mengalir.

Melihat darah itu sebagian besar sudah hilang.

"Jika kamu dikejar orang ,sebaiknya kamu menyamar."

Bisik Yuzuru lagi.

Dengan cepat melepas jas laki-laki itu yang robek di beberapa tempat lalu membuangnya membuangnya,melepas mantelnya sendiri,

"Pakai ini,bisa kan.."

Laki-laki itu mendesis ,seolah berjuang keras untuk bergerak.

Yuzuru dengan susah payah,memasangkan mantelnya ditubuh laki-laki yang tampaknya penuh luka itu.

Yuzuru tidak bisa melihat dengan jelas,

Hanya ada cahaya yang berpendar dari kembang api yang terus diluncurkan ke langit.

Melihat sepintas pakaian yang dikenakan,

"Mungkin dia memang dalam kesulitan,pakaiannya terlalu mahal untuk seorang penjahat.

Lagipula jika dia penjahat,dia terlalu tampan dan harum"

Yuzuru menilai postur dan wajah laki-laki yang sedang bersandar di dadanya itu dari cahaya kembang api yang terus berpendar di langit.

"Apakah kamu bisa bangkit berdiri ?"

Bisik Yuzuru .

"Mari kita kerumah sakit."

Bisiknya lagi.

Laki-laki yang sudah tampak kehilangan tenaga itu dengan terengah berkata pelan.

"Jangan kerumah sakit."

Yuzuru menghentikan gerakannya yang sedang berusaha mengangkat tubuh laki-laki itu.

"Bawa aku pergi dari sini.aku Ryu."

Kata laki-laki itu pelan sambil merangkul pundak kecil Yuzuru.

Yuzuru menjawab :"baik.Ryu.kita pergi dari sini.setidaknya aku harus melihat lukamu.

Emgh aku seorang perawat."

Memapah tubuh Ryu dengan perlahan,langkah mereka menjadi sedikit sulit karena terhalang oleh banyak orang.

"Ryu.jangan pingsan.bertahanlah.

Aku tidak kuat memapahmu."

Kata Yuzuru.

Ryu yang memejamkan matanya menjawab "emgh."

Yuzuru terus memapah Ryu hingga sampai di parkiran mobilnya.

"Semoga kamu bukan penjahat dan kamu jangan membunuhku.aku menolongmu."

Kata Yuzuru sambil menyandarkan tubuh Ryu yang terlihat lemas di badan mobilnya.

Mencari dengan cepat kuncinya.

"Dimana kunciku..!aduhh..!dimana aku simpan ?"

Terus mencari dengan sibuk,tidak menyadari beberapa orang bertubuh besar mendekat ke arah mereka.

Ryuzaki yang bersandar di badan mobil Yuzuru melirik kedatangan orang-orang itu.

Berusaha memanggil Yuzuru,melambaikan tangannya.

"Hei..hei..hei..orang jahat itu mencariku."

Yuzuru mendongakkan kepalanya dan melihat gerombolan laki-laki dengan tampang yang tidak menyenangkan itu semakin mendekat ke arah mereka berdiri.

Ada rasa gentar di hati Yuzuru melihat orang-orang yang bertubuh gempal ,melihat pedang yang ada ditangan mereka.

Yuzuru mendekat ke arah tubuh Ryuzaki ,sedikit berjinjit berbisik.

"Mereka mencarimu ?"

Ryuzaki :"ya.mereka akan membunuhku."

Yuzuru :"kamu yakin ?"

Ryuzaki :"ya. menculik adikku dan akhirnya mengejarku,aku sempat berduel dengan mereka."

Yuzuru tertegun.

Kemudian bergerak perlahan menyusup diantara tubuh Ryuzaki dan badan mobilnya.

"Aku tidak menemukan kunci mobilku,apakah kita akan mati disini ?

Sepertinya mereka anjing gila.tidak ada polisi disini.

Aku harus bagaimana Ryu ?"

Ryuzaki menarik nafas panjangnya,alisnya yang tebal mengernyit,seolah menahan sakit.

"Baiklah.jika memang aku harus mati.

Terimakasih sudah menolongku.aku..aku..akan membalas..nya kelak.kehidupan yang..akan..da..tang...

Si..si..siapaaa..na..naa..maamu..?"

Yusuru semakin mendekat ke arah tubuh Ryuzaki.

Kedua tangannya menempel di dada keras Ryuzaki yang tertutup mantel berwarna abu-abu tua.

Yuzuru mencium bau amis darah yang pekat menguar dari tubuh Ryu dan juga harum parfum.

Berpikir sejenak dan merangkulkan lengan kecilnya di leher Ryu.

Kemudian mencium bibir Ryu.

Mencium dan menciumnya ,lalu mengerjabkan matanya.

Kemudian berkata dengan suara yang manja dan sengaja dikeraskan.

"Sayang..cium aku lagi.

Aku rindu padamu."

Ryuzaki yang sudah bertekad akan menghadapi kematiannya sendiri,jika memang dia harus mati malam ini,tidak akan melibatkan manusia kecil yang sudah berusaha menolongnya ini dalam masalahnya menjadi tertegun.

Merasakan bibirnya dikecup oleh laki-laki yang hanya setinggi dagunya itu.

Ryuzaki memejamkan matanya,kehangatan mengalir dari bibir lembut laki-laki yang memeluknya ini.

Ada kejutan-kejutan yang memyebar di seluruh tubuhnya.

Geloranya bangkit dengan perlahan.

Dia mengikuti sandiwara Yuzuru,meski tubuhnya tidak mematuhi itu.

Darah Ryuzaki bergelora hebat,diselingi rasa yang sangat sakit di tubuhnya.

Mata Yuzuru melirik ke arah gerombolan laki-laki yang bertubuh besar itu.

Melihat mereka saling berpandangan.

Melihat sikap gerombolan yang mulai ragu-ragu itu.

Yuzuru pun semakin menyusup diantara tubuh Ryu,dan menarik tubuh Ryu menempel di dadanya.

"Angkat aku.apakah kamu masih kuat ?"

Mendengar nafas Ryu yang tersengal.

"Yaa."

Nafas hangat Ryuzaki menghembus di pucuk kepala Yuzuru yang fokus menipu para pengejar Ryuzaki.

Yuzuru bersandar di badan mobil,berusaha membantu tangan Ryu yang mungkin sudah sangat lemah.

Tubuh Yuzuru menopang di pinggang Ryu dan juga badan mobil.

Yuzuru melingkarkan kedua kakinya di pinggang Ryu,dan mencium bibir Ryu lagi.

Ryu membalasnya.

Dunia seolah berhenti bagi keduanya.

Lalu Yuzuru dengan rasa berat melepaskan ciuman itu menyandarkan dagunya di bahu kekar Ryu.

Melihat ke arah gerombolan laki-laki yang terus mengawasi mereka.

"Mengapa kalian tidak pergi !

Bodoh !aku sedang bermesraan dengan pacarku !pergilah !

Tidak pernah melihat manusia gay sepertiku !pergi..!pergiii !!!!"

Teriak Yuzuru seperti orang gila.

Wajahnya memerah dan nafasnya terengah.

Bagi orang yang melihatnya,mungkin akan menyangka mereka sedang mabuk berat dan akan bercinta disitu saat itu juga.

Malam Tahun Baru adalah malam pelepasan.

Banyak orang bertindak gila.

Bermesraan di pinggir jalan atau di taman,meski tidak sampai berlebihan.

Yuzuru menjadi jengkel karena gerakan dia belum mampu mengusir gerombolan laki-laki besar itu.

Yuzuru berteriak lagi dengan genit.

"Sayang !! Jangan sentuh aku disitu ! Dengar aku juga tidak tahan lagi..hei kalian !! Manusia bodoh..! pergilah !kalian mengganggu kami yang akan bercinta !

Ee..!!sayang..jangan sentuh disitu..

Sabarlah !ha..ha..kamu ternyata sangat nakal !"

Yuzuru menarik kepalanya dan menyusup di leher Ryu.

Melihat akhirnya gerombolan laki-laki yang membawa pedang itu saling berbicara dan akhirnya mereka pergi dengan perlahan.

Salah satu orang yang mungkin ketua mereka terlihat memberi isyarat dan membagi kelompok mereka menjadi dua,mereka semua pergi dengan arah yang berlawanan.

Yuzuru menghembuskan nafasnya dengan lega ,memandang wajah Ryu,matanya terpejam rapat ,kedua alisnya mengernyit .

Yuzuru menjadi khawatir ,menepuk pipi Ryu.

"Ryu..Ryu..kamu tidak apa-apa ?"

Ryuzaki mengangguk lemah :"hm."

Yuzuru :"sepertinya keadaanmu sangat parah.nanti kita lihat lukamu.

Aku perawat.jika aku tidak mampu mengerjakannya .pamanku seorang dokter bedah.

Oh!kunci mobilku !mungkin ada di mantelku yang kamu pakai."

Yuzuru merogoh kantong mantelnya,dan berseru.

"Nah !ketemu !"

Menekan remotenya , bunyi kunci terbuka ,Yuzuru melepaskan diri dari kukungan tubuh Ryu yang lebih tinggi dan lebih berotot daripada tubuh Yuzuru sendiri.

Membuka pintu mobil dan mendorong dengan perlahan tubuh Ryu hingga masuk ke mobilnya.

Menutup pintunya dan berputar menuju ke arah kemudi.

Menutup pintu mobilnya.

"Ryu..Ryu..apakah kamu mendengar ku ?"

Ryuzaki menjawab lemah :"ya.aku nyaris pingsan."

Yuzuru :"bertahanlah."

Ryu :"ya.jangan cium aku lagi.aku bisa pingsan."

Yuzuru merasa jengkel tapi juga malu,memasangkan seltbeth di tubuh Ryu.

"Maaf.itu terlintas begitu saja.

Biar mereka menganggap kita sedang pacaran."

Bisik Yuzuru.

Ryuzaki menjawab pelan:"tidak apa-apa.terimakasih sudah menolongku."

Yuzuru :"ya.kita kerumah sakit ."

Ryu membuka matanya lebar,didalam kegelapan ruang mobil,sesekali terlihat wajah laki-laki yang,sumpah sangat cantik!

Seperti peri hutan.

Jika sepintas memandang ,pasti orang akan salah paham,melihat wajah laki-laki yang cantik ini.

Tapi jelas Ryuzaki meyakinkan dirinya.

Bahwa makhluk yang sudah menolongnya ini adalah laki-laki.

Dadanya rata dan tampa sengaja Ryuzaki sempat menyentuh gundukan kecil yang ada di pangkal paha penolongnya itu.

Ryuzaki :"jangan kerumah sakit.kemana saja.

Jangan kerumah sakit.mereka akan merampokku dan aku tidak mau orang tuaku tahu."

Yuzuru yang sudah menjalankan mobilnya ,dengan cepat ,membelah jalanan kota mengangguk.

"Baiklah.tapi kamu tidak boleh melibatkan aku Ryu.

Dengar aku masih muda dan aku sangat manis.

Aku belum menikah,bahkan aku belum pernah berpacaran.

Bahkan berciuman!

Oh shitt..!keadaan macam apa ini !

Oke..oke Ryu..aku akan menolongmu.

Kelihatannya kamu bukan orang jahat.

Bertahanlah.

Oke ?!

Na..na ..kita sudah mau masuk jalan menuju rumahku.

Kamu jangan pingsan ya.

Tubuhmu lebih besar daripada tubuhku.

Aku nanti tidak kuat menggendongmu.

Pleasee..jaga kesadarannmu..

Ryu..!Ryu...!Ryuu...!!

Jangan pingsan !oke..!

Nah..na..itu rumahku.

Jangan pingsan !

Oke..?

Aku akan menolongmu.

Tenang."

Jika tidak karena menahan rasa sakit disekujur tubuhnya,mungkin Ryuzaki akan tertawa.

Makhluk manis ini,ternyata sangat cerewet.

Tapi cerewetnya menggemaskan.

"Bagaimana cara membungkamnya ?

Apakah harus dengan ciumannya yang seperti tadi ?

Dia bilang ,dia belum pernah berciuman .

Bukankah tadi dia menciumku?

Berarti aku adalah ciumannya yang pertama.

Dia makhluk yang polos.

Sumpah!itu tadi menyenangkan.

Tapi yang jelas dia sudah menolongku."

Ryuzaki mencoba menggerakkan tubuhnya,tapi semua terasa sangat sakit.

"Ohh !!"

Teriaknya pelan.

Yuzuru menoleh ke arah Ryu yang berteriak kesakitan.

Kepanikannya semakin menjadi.

"Heh..!jangan mati !

Tunggu dulu !

Aku akan mengobati mu !

Oke ?!

Bertahanlah.

Itu gerbang rumahku.

Kamu tunggu disini.

Oke?"

Ryuzaki tidak ingin penolongnya menjadi panik karena dia.

Jadi dia memaksakan diri menjawab.

"Ya.aku bisa bertahan.terimakasih ."

Yuzuru menghembuskan nafasnya dengan lega.

"Pokoknya jangan pingsan !oke ?!itu akan sulit !

Jika pingsan aku harus membawamu ke rumah sakit! Oke ?"

Yuzuru membuka pintu mobil dan menutupnya,tampa mematikan mesinnya.

Berlari kecil menuju gerbang rumahnya,memasukkan kunci dan membuka lebar pintu gerbangnya .

Kembali berjalan cepat menuju mobilnya.

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah Yuzuru.

Yuzuru keluar dari mobilnya dan menuju pintu gerbang yang terbuka,menutupnya dan menguncinya.

Kemudian Yuzuru kembali ke mobilnya,meraih kunci ,lalu menutup kembali pintu mobilnya,berputar kearah kursi penumpang,membuka pintunya dan melepaskan seltbelt yang melintang di tubuh Ryu.

Menarik tubuh Ryu dengan perlahan.

"Ini rumahku.masih bisa jalan ?"

Ryuzaki :"bisa.tapi semua sakit ."

Yuzuru :"tahan sebentar."

End.