Happy reading
Part 7 : "Nasibku Jauh Lebih Baik."
Yuzuru Hazegawa menaikki mobil merahnya menyusuri jalanan yang luas dan ramai.
Selama bertahun-tahun dia sangat jarang atau nyaris tidak pernah keluar di malam Tahun Baru.
Tidak tertarik dan merasa tidak bahagia.
Dia hanya ingin bertemu ayah ibunya,jika itu terjadi maka malam apapun akan menjadi malam Tahun Baru untuknya.
Tapi rupanya dia harus melewati kesendiriannya selama hampir sebelas tahun.
Dulu dia sangat marah dan kecewa dengan semua itu.
Sehingga dia tidak pernah mencoba membangun hubungan pertemanan atau percintaan dengan siapapun.
Tapi entah apa yang mendorongnya,untuk kali ini dia mau duduk bersama teman-teman satu bangsalnya untuk minum kopi.
Momoru,Madoka dan Michio ,mereka mengobrol ,minum kopi dan makan roti,mengusir hawa dingin akhir bulan Desember.
Momoro bertanya :"Yuzuru,apakah ayah dan ibumu akan pulang tahun ini ?"
Yusuru terdiam,menghitung dalam hati "ini adalah tahun kesebelas aku berpisah dengan papa dan mama.
Katanya kelak beliau akan pulang,
Ketika usiaku mencapai duapuluh satu tahun.
Dan itu tinggal beberapa bulan lagi.
Seharusnya mereka tidak membatalkan janji."
Dengan berat hati Yuzuru menjawab pertanyaan Momoru :"seharusnya mereka pulang."
Michio yang duduk disebelahnya tertawa ramah :"Yuzuru ,jangan bersedih.Ibuku bahkan tidak akan pulang selamanya ."
Mereka bertiga memandang wajah Michio yang manis,dengan model rambut bob yang membentuk wajahnya yang bulat.
"Mengapa ?"
Tanya tiga orang temannya hampir bersamaan.
Michio tersenyum :"ibuku meninggal ketika aku berumur delapan tahun.
Ayahku menikah lagi tiga tahun berikutnya
Tapi aku tidak apa-apa.
Kasihan ayahku.mungkin dia kesulitan membesarkan seorang anak perempuan dan membutuhkan seorang istri untuk membantunya merawatku.
Lagipula ibu tiriku sangat baik.
Aku juga memiliki dua adik yang lucu.
Mereka sangat manja dan juga menyayangiku.
Alasanku menjadi perawat adalah ,
Suatu ketika adikku sakit parah.
Dan aku merasa sangat sedih.
Aku melihat para perawat merawat adikku.
Sejak saat itu aku memiliki keinginan untuk menjadi seorang perawat.
Aku meminta ijin kepada ayah dan ibu tiriku untuk mengambil sekolah di akademik perawat.
Dengan alasan itu.
Mereka sangat senang dan mendukungku."
Yuzuru terdiam mendengar cerita teman masa sekolahnya dan saat inipun menjadi rekannya bekerja.
"Aku hanya seorang diri,tidak ada saudara,bahkan ayah ibuku jauh.entah dimana mereka.
Katanya hanya pergi ke luar negeri.
Tapi mengapa begitu lama ?
Bahkan tidak pernah pulang walau satu haripun."
Bisik hati Yuzuru.
Madoka menyahut:"itu jauh lebih baik.
Kalian tidak tahu ya.
Aku tidak punya orang tua.
Aku tinggal dan besar di panti asuhan.
Dan anehnya tidak ada yang mau mengadopsi ku.
Mungkin karena aku seperti laki-laki.terlalu kuat dan nakal"
Semua yang mendengar cerita Madoka pun terkejut.
Rasa kasihan muncul di hati masing -masing.
"Bolehkah aku bertanya Madoka ?"
Kata Michio.
Madoka :"apa ?"
Michio :"apakah kamu tahu siapa orang tuamu ?"
Madoka :"tidak.aku ditelantarkan di rumah sakit.
Dan akhirnya dibawa ke panti asuhan."
Michio :"bukankah bisa kamu selidiki atau mungkin polisi bisa mencarikan orang tuamu ?"
Madoka :"kata ibu angkatku,ada seorang wanita pergi kerumah sakit membawa bayi,emgh.maksudnya itu aku.
Aku sakit dan nyaris kejang.
Tapi wanita itu meninggalkanku."
Michio,Momoru dan Yuzuru pun tertegun.
Momoru :"apakah kamu sedih ?"
Madoka :"dulu ya.sekarang iya.
Masih sedih.tapi aku mencoba menjalani hidupku dengan baik.menerima nasibku yang tidak diinginkan."
Momoru :"maafkan kami ya.membuatmu jadi teringat semua kisah sedihmu."
Madoka :"haha.tidak apa-apa.meski aku dibuang.aku masih hidup sampai sekarang.
Aku merantau disini.mencoba hidup sendiri.
Tapi setiap aku menerima gaji.
Aku akan mengirimnya untuk ibu panti asuhan ku dan memintanya membaginya untuk anak-anak panti.
Aku ingin,anak-anak yang mengalami nasib sepertiku bisa menerima sedikit uang hasil dari pekerjaanku."
Momoru :"lalu,waktu sekolah ,bagaimana kamu membayar uang sekolahmu?"
Madoka :"aku tidak pernah membayar uang sekolah sejak mulai masuk sekolah untuk yang pertama.
Awalnya ibu panti asuhan ku,yang membayar biaya sekolahku,
Tapi ketika aku duduk di bangku sekolah tingkat pertama kemudian aku bersekolah di akademik perawat aku menerima beasiswa untuk murid yang berprestasi.
Untuk memenuhi kebutuhanku yang lain,aku bekerja part time,di minimarket."
Yuzuru tiba-tiba merasa malu kepada Madoka.
"Madoka sangat sengsara,dibuang oleh orang tuanya.
Kemudian hidup di panti asuhan.
Sedang aku memang hidup sendirian,tapi pamanku seorang dokter.
Yang mencukupi kebutuhanku.
Apapun apapun yang aku minta dipenuhi oleh paman Shima.
Mengingat beberapa barang yang ada di flatnya sekarang ,bahkan flat itu sendiri diatas namaku,dan semua barangku mahal harganya.
Seharusnya aku bisa lebih bersyukur."
Momoru mengepalkan dua tangannya dan berkata :"Madoka.semangat.jangan sedih.mulai sekarang kami bertiga adalah sahabatmu dan anggap saja keluargamu,
Betul tidak Yuzuru ?betul tidak Michio?"
Yuzuru mengangguk dan tersenyum,sedang Michio berseru kecil :"tentu saja."
Madoka lalu bertanya kepada ketiga temannya :"kalian semua punya pacar kan ? Ayolah aku sudah bertanya tadi.
Apakah kalian akan membawanya nanti malam?"
Momoru tersipu malu.
"Aku baru saja jadian,oh !manis sekali,aku mengenalnya secara tidak sengaja di bus.ketika perjalanan pulang dari bekerja.
Kami berteman cukup lama.
Kemudian tiba-tiba dia mengajakku berpacaran.aku langsung mau.
Karena aku memang suka padanya.he..he.."
Madoka :"Michio.bagaimana dengan pacarmu ?"
Michio :"aku berpacaran sudah emgh..tiga bulan ini,sepertinya dia serius.
Dia sudah datang kerumahku.
Ayah ibuku menyukainya.
Dia bekerja di pabrik Hazegawa."
Mereka tertawa bersama,sambil memandang Yuzuru.
Madoka tertawa paling keras.
"Apakah direkturnya sedang duduk disebelahmu ?"
Yuzuru yang sudah terbiasa dengan godaan banyak orang tentang nama belakangnya yang sama dengan pebisnis terkenal itu hanya tertawa pendek.
"Aku hanyalah seorang Yuzuru,perawat.sama dengan kalian."
Momoru menyahut :"Yuzuru.seringlah berkumpul bersama kami.mulai sekarang ya.
Kita sudah berjanji akan menjadi sahabat Madoka.
Mau kan ?"
Yuzuru mengangguk senang :"hm.ya."
Madoka bertanya kepada Yuzuru :"lalu..apakah kamu memiliki pacar ?"
Yuzuru menggeleng :"tidak."
Michio :"mungkin..karena kamu terlalu pendiam Yuzuru.jadi semua orang takut kepadamu."
Madoka :"mengapa kalian tidak bilang ,kalau Yuzuru terlalu cantik,jadi wanita takut kalah bersaing dengannya ?"
Momoru :"Madoka .kadang kamu terlalu berterus terang."
Michio mengangguk :"emgh.memang sih Yuzuru,wajahmu terkesan cantik.
Apalagi jika kamu sedang diam.
Mukamu cemberut,kamu jadi semakin manis.
Jangan marah ya kepada kita.
Semua orang mengatakan hal yang sama."
Yuzuru :"tidak.aku juga sudah biasa.
Waktu kecil,aku dikira anak perempuan."
Momoru dan Michio yang memang periang itu bersamaan menepuk meja mereka.
"Nahh..!!"
Madoka :"menurutku,ayahmu pasti tampan sekali atau ibumu cantik sekali.benarkah ?"
Yuzuru mencoba mengingat wajah kedua orang tuanya,mereka sudah lama tidak bertemu.hanya saling berkirim foto.
Papa dan mama tidak banyak berubah.
Papa memang tampan dan mama juga sangat cantik.
Yuzuru mengangguk :"ya.mamaku memang cantik.papa lumayan."
Momoru dan Michio sekali lagi menepuk meja secara bersamaan :"nahh !ya kan !"
Madoka bertanya lagi :"Yuzuru,apakah kamu tidak pernah punya pacar ?"
Yuzuru :"tidak."
Madoka :"tidak pernah jatuh cinta ?"
Yuzuru :"tidak."
Madoka :"suka laki-laki atau perempuan ?
Maksudku kamu lebih tertarik kepada laki-laki atau perempuan ?"
Yuzuru terdiam,mencoba mengingat masa dia remaja sampai dia dewasa,apakah dia memiliki kecenderungan terhadap salah satu gender.
"Aku tidak tahu.
Aku belum pernah suka kepada seseorang."
Madoka berdecak.
"Ckckck...itu sangat berbahaya."
Momoru dan Michio merasa tertarik mendengar jawaban Madoka.
"Ada apa ?mengapa berbahaya ?"
Madoka sengaja menggoda teman-temanya dan berbisik,
"Sini..mendekat.aku akan mengatakan secara rahasia ."
Michio dan Momoru buru-buru mencondongkan tubuh mereka mendekat kepada Madoka.
Teman mereka yang agak tomboy itu.
Bahkan Yuzuru pun terlihat menyimak kata-kata Madoka.
Madoka :"dengar ya Yuzuru.aku menganggapmu terlalu lambat dalam urusan cinta.
Biasanya kalau begini,sekali kamu jatuh cinta,maka akan sulit melepaskannya.
Cinta itu akan jadi sangat kuat."
Michio dan Momoru berteriak lirih setengah berbisik :"benarkah ?mengapa ?"
Yuzuru tampa sadar memandang wajah Madoka ,seolah dia pun ingin tahu jawaban Madoka.
"Ya karena Yuzuru menunda season percintaannya ,jadi itu seperti air yang terus mengalir dan berhenti di sebuah waduk yang besar ,sehingga ketika bendungan itu tidak dibuka,sedang airnya tidak berhenti mengalir,maka sekali dibuka air akan deras sekali mengalir,bahkan menerjang segalanya.
Masuk akal tidak ?"
Michio dan Momoru mengacungkan ibu jarinya :"Madoka hebat.mari kita buktikan !" Kata mereka dengan semangat.
Ketika hari sudah senja,mereka memutuskan untuk berpisah,pulang kerumah dulu,berjanji untuk bertemu di taman kota,mereka akan membawa pacar masing-masing,kecuali tentu saja Yuzuru.
Yuzuru nyaris lupa dengan janjinya kepada teman-temannya karena terlalu fokus pada kedua barang yang diberi oleh pamannya dan katanya dari ayah dan ibunya.
Untungnya dia cepat mempersiapkan dirinya dan saat ini dia sudah melaju membelah jalan besar bersama mobil-lain lain.
Jalanan sangat padat.
Para petugas kepolisian membantu untuk menertibkan jalanan.
Teringat percakapannya dengan teman-temannya ,Yuzuru tersenyum tipis .
Ternyata tidak sulit untuk menjalin pertemanan dan ternyata bukan hanya dia saja yang menderita,teman-temannya jauh lebih menderita.
Sejak dia tiba di flatnya tadi sore,hatinya sudah merasa sangat ringan.
Kemarahan yang dia pendam selama bertahun-tahun seolah menguap begitu saja.
"Aku masih mengenal orang tuaku,papa mama masih hidup,dan mereka sangat menyayangiku,setiap aku berulang tahun mereka memberiku hadiah yang mahal.
Aku tidak perlu bekerja seperti Madoka,untuk menghidupi diriku sendiri.
Andai mereka tahu,aku menaiki mobil ini,mungkin mereka terkejut.
Andai mereka tahu,aku benar-benar keturunan Hazegawa,apa yang akan mereka katakan ?meski itu tidak akan merubah banyak hal.
Aku akan tetap menjadi Yuzuru,aku suka hidupku yang sekarang dan aku suka menjadi seorang perawat.
Aku juga memiliki teman-teman baru."
Yuzuru menginjak rem mobilnya pelan dan kemudian berhenti karena mobil didepannya yang sepertinya menuju ke arah yang sama juga berhenti.
Pintu kacanya diketuk oleh seorang petugas.
Yuzuru membukanya .
"Selamat malam Tuan Muda,anda sebaiknya memarkir mobil anda disebelah situ saja.
Didalam akan sangat penuh sekali.
Jika anda ingin melihat live music anda bisa berjalan sebentar."
Kata petugas itu ramah.
Yuzuru menolehkan kepalanya ke segala arah,dan memang suasana sangat ramai.
Merasa aneh karena petugas itu memanggilnya Tuan Muda,dan dia tahu kalau Yuzuru akan melihat pertunjukan live music.
Tapi pikiran aneh itu segera dia tepiskan.
Mungkin petugas itu memanggil anak muda sepertinya ,yang memakai mobil mahal dengan panggilan Tuan Muda,dan bisa saja semua orang akan melihat pertunjukkan music.
Petugas itu berkata lagi,
"Mari saya tunjukkan jalannya,"
Yuzuru mengangguk :"baik."
Mengikuti langkah petugas itu,sambil menjalankan mobilnya dengan perlahan.
Yuzuru mengikuti arah tangan petugas itu dan melihat lahan parkir yang memang banyak yang kosong.
Yuzuru menjalankan mobilnya perlahan dan menempatkan posisi mobilnya,lalu mematikan mesinnya.
Keluar dari mobil,dan menguncinya menggunakan remote mobil.
Melihat petugas itu berdiri seolah menunggunya.
"Silahkan Tuan Muda,berjalan sebentar sudah sampai taman kota."
Yuzuru mengangguk :"terimakasih."
Membenahi mantelnya dan mengikat syalnya lebih rapat.
Melihat beberapa petugas yang berjajar disepanjang jalan.
Memberikan salam kepadanya dengan menganggukkan kepala mereka.
"Selamat malam Tuan Muda,selamat bersenang-senang."
Yuzuru membalas salam mereka sambil terus berjalan.
Merasakan kembali keanehan dengan sikap para petugas itu,tapi konsentrasinya sudah terpecah dengan cahaya yang terang,orang yang lalu lalang dan juga suara music yang hingar bingar.
"Mungkin saja mereka bersikap sama kepada pengunjung lain."
Bisik Yuzuru dalam hati dan melupakan sikap para penjaga yang tampak sangat menghormatinya.
Yuzuru terus berjalan mendekati pagar besi yang membatasi kolam yang ada di taman kota.
Manusia hilir mudik berseliweran di depannya.
Menoleh ke kanan dan ke kiri,bahkan memutar tubuhnya mencari teman-temannya.
Ketika dia membalikkan badannya kembali sambil memegang pagar besi dia merasakan tepukan di pundaknya.
"Yuzuru !"
Yuzuru melonjak dan segera menoleh ke arah sumber suara.
"Eh ! Aku ada disini !"
Teman-teman Yuzuru bersama pasangan masing -masing tertawa melihat tingkah Yuzuru yang lucu.
Michio tampak berbisik di telinga pacarnya ,dan pacarnya mengangguk.
Mereka saling membungkukkan badan ,perkenalan kemudian berjabat tangan.
Yuzuru melihat teman-temannya tampak bahagia bersama pasangannya.
Yuzuru tersenyum.
"Kelak jika punya pacar,mungkin aku juga akan seperti mereka."
Pikir Yuzuru.
Kemudian dia tertawa sendiri :"haha.kapan ?"
Yuzuru segera melupakan kebiasaannya berbicara sendiri,larut bersama teman-temannya ikut bernyanyi mengikuti penyanyi yang ada di panggung.
Tampa menyadari bahwa beberapa petugas polisi itu tampak bersikap siaga di belakang Yuzuru.
End.