Bab 1 : Aku tahu itu hanya bercanda, tetapi jangan berlebihan juga tahu!
Pagi itu di sekolah Jepang bernama Akademi Seirei,siswa-siswi memasuki hari-hari sekolahnya seperti biasa.Begitu juga kepada Alya dan Kuze yang sedang berjalan menuju kelasnya.
Mereka berdua terus berjalan namun tiba-tiba saja muncul dipikiran Kuze,dia melirik ke arah Alya-seperti ingin menanyakan sesuatu yang sangat tidak penting menurut lelaki itu.
"Hei Alya,apakah kamu... piket hari ini?" tanya Kuze sambil menatap Alya dengan tatapan bingung.
"Kamu ini kenapa tiba-tiba menanyakan soal piket? kamu seharusnya menanyakan hal yang lebih penting kek daripada soal piket" ujar Alya dengan sikap acuhnya,"Kamu ini bagaimana sih"
Kuze sudah menduga bahwa Alya akan menjawab seperti itu kepadanya,lalu dia memilih untuk berhenti berbicara lebih jauh karena tahu pasti jika Alya akan memberi jawaban dingin yang sama.
Dia memutuskan untuk mengalah sambil berkata dengan nada cepat,"Baiklah-baiklah, aku tidak akan menanyakan hal tidak penting itu lagi" Kuze berkata dengan ekspresi berkeringat.
"Ты глупый (Dasar bodoh)"
Alya bicara menggunakan bahasa Rusianya sambil memalingkan pandangan yang begitu acuh tidak acuh kepada Kuze.
Mendengar ucapan Alya,seketika Kuze menghela nafas dan menundukkan kepala sambil berkata lirih,"Kata-katamu itu terlalu pedas sekali bagiku..."
"Biarlah... memangnya aku terlalu peduli denganmu"
Ekspresi Alya yang masih tetap terkesan acuh kepada Kuze yang membuat dia hanya terdiam sejenak sebelum kembali berkata.
"Jahat sekali kamu..."
Alya dan Kuze segera masuk ke dalam kelasnya,tak lama setelah mereka berdua duduk di kursi meja masing-masing, seorang guru ikut masuk ke dalam kelas.
Tap...tap....tap
Suara langkah sepatu terdengar menggema dari seorang lelaki asing,namun memakai seragam yang sama dengan mereka-tampak ikut masuk berjalan di belakang,mengikuti langkah sang guru.
"Selamat pagi anak-anak, kita kedatangan murid baru yang berasal dari indonesia"
Guru menoleh kearah si murid baru,para siswa-siswi jepang tersebut ikut melirik dengan tatapan penasaran pada teman baru mereka itu,termasuk Alya dan Kuze.
"Silahkan perkenalkan dirimu"
Dengan berdiri di hadapan semua siswa-siswi di kelas yang masih menatapinya.Murid baru itu mulai memperkenalkan diri secara singkat.
"Namaku Hayato Rey'Ku.Saya salah satu murid pindahan yang berasal dari indonesia,saya berharap kita bisa menjadi teman yang baik.Terimakasih" Hayato membungkukkan badannya dengan sopan.
Mereka semua saling berpandangan satu sama lain dan mulai berbisik tentang Hayato,begitu juga Alya yang masih terus menatap si anak baru dengan senyuman manis yang terus menghias wajahnya.
Itu membuat Kuze melirik kearah Alya dengan ekspresi bosan,karena gadis itu sangat tidak tahu malu.
Tapi memang tak di pungkiri,Hayato Rey'Ku memiliki paras yang menarik seperti kulitnya yang khas berwarna tan atau sawo matang (ciri khas kulit indonesia) lalu wajahnya yang tegas dan yang paling penting,lelaki itu punya sikap terkesan santai.
"Baiklah Hayato.Silahkan duduk,itu meja yang sudah di persiapkan untukmu"
Guru menunjuk pada meja yang berada di belakang Alya.Lalu Hayato tanpa banyak bicara langsung mengangguk dan beranjak.
Alya mulai berpikir sambil terus memandangi,dia ingin mengenal Hayato lebih dekat,"Dia... siswa pindahan dari luar negeri ya? Hhmmm..."
Alya berbisik kepada dirinya sendiri dan mulai tersenyum sambil mengatakan dengan bahasa Rusia,"интересный (Menarik)"
Jam pelajaran pertama selesai dan semua siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas menuju kekantin.
"Baguslah,ternyata mudah" Hayato menghela nafas pelan,dia merasa lega bisa mengikuti pelajaran tadi.
Saat itu juga Alya menghampiri Hayato dengan langkah yang lembut,"Mau ke kantin bersama aku dan Kuze?" ajak Alya dengan senyuman manis.
Hayato melirik ke arah Alya,"Tidak aku akan disini" jawabnya sambil menggelengkan kepala.
"Ayolah... jangan bermalasan seperti itu!"
Alya langsung menarik lengan Hayato untuk berdiri dari bangkunya dan mulai menyeret anak lelaki itu untuk keluar dari kelas menuju kantin.Sesampainya Alya melepaskan lengan Hayato dengan lembut.
Alya tersenyum manis lagi kearah Hayato,"Baiklah kita sudah sampai!"
Kuze melirik kearah belakang lalu sedikit terkejut dan berkeringat bahwa Alya mengajak Hayato dengan paksa,dia khawatir jika Hayato merasa tidak nyaman akan tingkah Alya.
"Astaga... kamu memaksa Hayato ya? dia masih murid baru masa sudah mendapatkan perlakuan seperti itu" tutur Kuze.
"Tidak apa-apa... daripada tidak mengajaknya"
"Y-ya...ada benarnya juga sih" Kuze menggaruk kepalanya merasa masih sedikit tak enak pada Hayato.
Hayato hanya bisa tersenyum sambil berkeringat karena tidak tahu lagi harus berkata apa.Kemudian mereka membeli cemilan ringan dan minuman,lalu duduk di kursi kantin yang masih kosong.Segera di makannya cemilan serta minuman kaleng yang sudah dibeli.
"Jadi kamu dari indonesia ya?" Kuze menatap Hayato dengan seksama.
"Wes ngerti takon" gumam Hayato dalam hati mendengar pertanyaan itu.
Sambil masih setia menghabiskan camilannya,segera dia jawab,"Iya aku asli dari indonesia"
"Berarti sama seperti Alya,maksudku karena kalian adalah murid dari luar negara" Kuze tersenyum lega setelah membenarkan ucapannya.
"Dia dari Rusia" sambung Kuze menunjuk Alya dan kemudian menenggak minuman kalengnya.
Hayato tanpa sadar menyemburkan remahan cemilannya karena terkejut,"Apa?! benarkah?! eh?! maafkan aku Kuze!"
"..." Kuze membersihkan wajahnya yang menjadi korban semburan mendadak dari Hayato.
"Iya aku sudah disini sejak pertama masuk sekolah" Alya berkata dengan nada sedikit meremehkan dan ikut menenggak minuman kaleng dengan tenang.
"Oh iya, baru aku ingat.Nanti sepulang sekolah aku ada urusan dengan temanku" kata Kuze mencari topik untuk sekedar memecah rasa canggung.
Tanpa di sangka,mereka bertiga cukup cepat menjadi dekat dan bahkan mulai berbincang-bincang santai.
"Kalau begitu... ayo kita kembali ke kelas.Hayato,kamu jangan terus di kantin terlalu lama ya?" ujar Alya beranjak dari kursi.
Hayato berdiri dari kursinya,"Tidak.Aku juga mau masuk ke kelas " Hayato juga berdiri dari kursinya.
Mereka bertiga memutuskan untuk segera kembali ke kelas,karena jam istirahat pertama sudah hampir habis.
Kini mereka ber-tiga melangkah menuju ruang kelas.Alya yang masih menatap Hayato dengan tatapan dingin tetapi dari balik wajahnya,gadis itu senang dan lega kalau Hayato juga merupakan murid dari negara lain selain dirinya dan juga kakaknya.
kebetulan Hayato juga melirik ke arah Alya yang membuat gadis itu langsung menghindar tatapan lelaki itu ke arah lain.Lelaki itu merasa heran dengan tingkahnya dan berusaha untuk memahami gerak-gerik dari gadis itu.
Hayato dan Alya bergumam dalam bahasa asing dengan nada terdengar kompak.
"он-он посмотрел на меня....(dia-dia menatapku...)"
"Kayane wong wedok iki lagi nyawang aku"
Kuze yang paham dengan bahasa Rusia Alya hanya tersenyum saja-tetapi dia juga sedikit terheran-heran karena bahasa yang keluar dari mulut lelaki itu nampak asing bagi-nya.
Tidak lupa dengan siswa-siswi yang juga menatap mereka ber-tiga dengan berbagai ekspresi,contohnya seperti... ekspresi Alya yang nampak nya tidak berani untuk menatap Hayato sedangkan Kuze hanya terdiam sambil menyengir sendiri.Membuat siswa-siswi itu hanya memandang Hayato,Alya,dan Kuze yang kini sudah dilewati oleh murid.
Kurang lebih setengah menit mereka bertiga masuk ke ruang kelas lalu mereka sigap duduk dikursinya masing-masing,kini semua murid hanya tinggal menunggu guru yang akan mengajar selanjutnya.
Tak terasa sore hari pun tiba,semua siswa-siswi pulang dari sekolahnya.Kelas kini nampak sepi hanya beberapa murid yang masih berada di dalam,karena belum selesai mencatat tugas-termasuk Hayato.
Kuze membereskan peralatan sekolahnya kedalam tas,"Aku pulang dulu ya Hayato,Alya"
"Eh!? kamu tidak pulang bersama?" jawab Alya yang menatap Kuze dengan ekspresi bingung.
"Yah... kamu pulang saja dulu dengan Hayato,nanti besok kita pulang bersama-sama.Sudah ya,aku pergi dulu.Takutnya temanku menunggu terlalu lama"
"Baiklah,hati-hati ya di jalan" Alya mengangguk sambil tersenyum tipis kearah Kuze.
Kuze menganggukkan kepala lalu dia mengangkat tasnya,dan keluar dari kelas. Hayato dan Alya serta beberapa murid melanjutkan mencatat tugas di buku masing-masing.
"Huh... akhirnya selesai juga!" Hayato langsung merapikan peralatan sekolahnya.
"Tung- tunggu aku Hayato!" Alya mencoba menyelesaikan mencatat tugas itu dengan cepat.
Melihat itu Hayato berkata,"Aku akan menunggumu didepan pintu sekolah kok"
"Oh... baiklah awas saja jika kamu berbohong" ekspresi tajam Alya tunjukan pada Hayato.
"Eh?! tidak aku janji" Hayato mulai berkeringat dingin karena ekspresi tajam dari Alya.
"Baiklah,duluan sana nanti aku menyusul" Alya memalingkan tatapannya untuk melanjutkan mencatatnya.
"Baiklah..." Hayato mengangkat tasnya lalu pergi keluar kelas.
Hayato berjalan dilorong sekolah,menuruni tangga menuju pintu keluar sekolah.Sesaat kemudian setelah Hayato baru saja keluar tiba-tiba hujan turun dengan deras.
"Asem... klalen gawa payung maning"
Hayato berbisik kepada dirinya dengan bahasa Jawa (medhok) sambil menatap langit yang berwarna gelap.
Dari kejauhan Alya yang baru saja selesai dan kini sedang berjalan menuju keluar-nampak terkejut melihat Hayato masih berada di depan pintu keluar sekolah.Ternyata anak lelaki itu menepati janjinya,menunggu Alya untuk pulang bersama.
"Eh... Itu dia hayato,aku kagetin deh~" Alya mulai mengendap-ngendap dari belakang Hayato.
"Kok...aku punya firasat aneh dari arah belakangku?"
Hayato menoleh ke belakang untuk mengecek apakah benar ada seseorang yang berada di belakang-nya.
"BAA!!!"
Suara cempreng Alya dan tepukan keras pada punggung kini Hayato rasakan dengan cepat,membuat detakan jantungnya tak karuan karena kaget.
"Huwahh!! juancok,g*blok,t*lol,sial anak anj*ng!"
Hayato tanpa sadar mengatakan kata-kata kasar menggunakan berbagai bahasa yang ada di Indonesia.
Alya mulai tertawa keras sambil mengatakan dalam bahasa Rusia-nya.
"хахаха... так смешно (Hahaha... Lucu sekali)"
Melihat Alya yang tertawa keras membuat Hayato merasa malu sekaligus kesal,dia mulai berbicara dengan nada marah tetapi santai.
"Huh... kamu membuat jantungku hampir lepas!" Hayato masih menatap Alya dengan ekspresi marah.
"Hahaha... ekspresimu sangat lucu sekali membuat aku tidak bisa berhenti tertawa"
Tetap saja Alya masih menertawakan Hayato dengan keras,perlahan Alya berhenti tertawa dan mulai tersenyum manis ke arah Hayato.
Karena Hayato masih marah kepada Alya,anak lelaki itu bergumam pelan,"Cangkeme..."
Alya yang mendengar gumaman Hayato langsung bingung dan mulai penasaran dengan kata-kata Hayato,"Hah? Cangkeme...?"
Hayato langsung terkejut karena Alya ternyata mendengar itu,tidak ingin membuat Alya merasa bingung lebih jauh Hayato langsung mengalihkan pembicaraan.
"Huh... sudahlah aku sebenarnya ingin cepat pulang kerumah,tapi sepertinya tidak bisa karena hujan"
Mendengar keluhan Hayato,Alya mulai tersenyum jahil dan mulai berniat menjahili Hayato lagi.
"Ouh,untung saja aku membawa payung. maukah... kita pulang bersama-sama?"
Alya menutup mata sebelah,tapi wajahnya nampak sedikit malu-malu bahkan pipinya kini nampak memerah.
Atas tawaran Alya,Hayato bingung sekaligus malu juga. "Eh?! pulang bersama?"
Mereka berdua terdiam sejenak karena tidak tahu apa yang harus mereka katakan lagi,Alya mulai berbicara tetapi dengan nada acuh.
"Cih... ayo cepat! kamu mau pulang bersama apa mau aku tinggal!" Alya berbicara keras dan wajahnya masih tetap terlihat malu-malu.
"Iya-iya aku ikut!" Hayato menunjukan ekspresi kesal tetapi berusaha tetap tersenyum.
"Bagus... tapi kamu yang pegang payungnya ya?"Alya menatap Hayato dengan tatapan centil.
Hayato bergumam dalam hati,"Sungkan men sih... emange koen sapa" dia kembali berpikir,"Tapi...bagaimana lagi,aku ingin cepat pulang.Tidak mungkin kan menunggu sampai hujan mereda"
"Huh... ya sudah,mana payungnya?" Hayato mengulurkan tangan.
"Baiklah ini" Alya memegang tangan Hayato dan menatap Hayato dengan senyum kemenangan.
"Maksudnya apa? cepat mana payungnya?" Hayato menatap Alya dengan ekspresi yang tampak bingung.
"Hehehe... selamat kamu kena prank!" Alya mulai berlari menjauh sambil mengejek Hayato.
"Argh!!! Bangs*t!!!"
Hayato yang sedari tadi merasa di permainkan oleh Alya,tanpa pikir panjang mengejar gadis itu dengan ekspresi kesal.Dia tidak lagi mempedulikan seragam sekolahnya yang kebasahan karena hujan.
Hayato terus mengejar Alya sampai ditaman bermain,"Hah! kena kau!" anak lelaki itu menggegam erat tangan Alya.
"Eh?! Не трогайте меня (Eh?! jangan sentuh aku)" Alya memukul wajah Hayato dengan kuat.
BUGH!
Hayato terjatuh ke tanah dengan keras,lalu dia berdiri perlahan-lahan di hadapan Alya dengan ekspresi campur aduk,antara kesal dan kesakitan di wajahnya-karena pukulan keras oleh Alya.
"A-aduh... kenapa kamu memukulku?"
Hayato memegang wajahnya yang dipukul dan didalam hati berkata,"Astagfirullah... sabar...sabar...wong sabar kuburane jembar!"
"Hmph! siapa suruh kamu memegang tanganku!" Alya memalingkan wajahnya dari Hayato dengan ekspresi andalannya.
"Hah?! kan aku cuman... ya sudahlah,aku minta maaf..."Hayato menghela nafas memilih mengalah.
"Hah?! um... aku... aku juga minta maaf karena sudah bercanda dan memukulmu karena alasan yang sepele"Alya menatap Hayato lagi dengan tatapan melembut.
Benar juga daripada itu,Hayato dan Alya lupa kalau mereka kini seperti sedang bermain drama romantis-di bawah guyuran hujan berlari-lari seperti orang gila.
Tidak lama kemudian,hujan mulai berhenti dan perlahan awan mendung yang menyelimuti langit kini berubah menjadi cerah.Dari celah sinar sore matahari itu lengkungan pelangi muncul dengan indah,membuat Alya dan Hayato kompak menoleh kearah pelangi tersebut.
Setelah menoleh kearah pelangi cukup lama,Alya menawarkan Hayato untuk pulang bersama-sama.
"Hei Hayato... tawaranku masih sama,kita pulang bersama oke?" ujar Alya sambil melemparkan senyuman ke arah Hayato.
Hayato pun mengangguk setuju dengan tawaran Alya,"Baiklah,omong-omong maaf untuk yang tadi" jawab Hayato yang juga melemparkan senyuman ke arah Alya.
Mendengar permintaan maaf dari Hayato Alya tertawa pelan dan wajahnya tetap tersenyum.
"Sudahlah... Itu sudah berlalu jadi kamu lupakan saja apa yang terjadi,yang penting sekarang adalah kita pulang bersama-sama sebelum malam tiba ya?" Alya mengulurkan tangannya dengan lembut.
"Benar juga,aku akan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.Kita harus pulang secepatnya sebelum malam tiba dan juga terimakasih sekali lagi karena sudah menerima permintaan maafku" Hayato mengambil tangan Alya dengan lembut juga.
Alya terkejut karena Hayato masih mengatakan soal permintaan maaf dari dia membuat Alya tersenyum sambil tertawa pelan.
"Kamu ini lucu sekali ya? sudah aku katakan untuk tidak perlu meminta maaf terus karena itu hanya masalah sepele.Ayo kita pulang"
Alya mulai melemparkan senyuman-nya ke arah Hayato-membuat Hayato juga ikut tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Baiklah... ayo!"
Setelah mengakhiri momen yang sangat menyebalkan,akhirnya mereka berdua kembali berbaikan pulang bersama ke rumah-nya masing-masing sebelum matahari terbenam mendahului mereka berdua tetapi...
Alya menyentil telinga Hayato seakan kembali mengejeknya dan kembali berlari menjauh dari Hayato.
"Hehehe..."
Melihat Alya yang masih nampak jahil terhadapnya,dia justru tidak marah malah hanya tertawa dan kembali mengejar-nya dengan langkah yang cepat sambil berteriak dengan nadanya yang keras.
"Kurang ajar ya kamu! awas saja jika aku berhasil menangkapmu!"
Mereka terus berlarian menuju matahari terbenam.