Chapter 8 - VOL 01 CHAPTER 06.5

[Special Scene] : Kenapa aku teringat itu?

SEBELUMNYA...

Hayato yang berjalan dikoridor sekolah sendirian langsung terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah dirinya. Saat menoleh ke belakang ternyata itu adalah Alya yang berjalan mendekat ke arah Hayato dengan ekspresi serius.

"Hayato bisakah kamu membantu saya sebentar?"

"Memangnya apa yang bisa aku bantu?"

"Bantu aku menata peralatan olahraga, dan sekalian mengambil barang untuk dibawa keruang OSIS" 

"Ouhh… itu sangat mudah, baiklah aku akan membantumu"

"Baiklah, ayo kesana jangan membuang waktu mengerti?"

"Baiklah"

Mereka berdua berjalan bersama menuju gudang sekolah. di sepanjang koridor sekolah Alya terus menerus menatap Hayato dengan mengangkat satu alisnya dengan curiga seolah ingin tahu tentang lelaki itu. Sedangkan Hayato merasa tidak enak di pandang seperti itu membuat-nya berkeringat juga dan berusaha mengalihkan pembicaraan agar gadis itu berhenti menatapi dirinya.

"Hei Alya?"

"I- iya, kamu memanggilku?"

"Iya… tentu saja aku memanggilmu. Kenapa kamu tidak menyuruh Kuze untuk membantumu?"

"Karena… kuze sedang bersama Masha untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan OSIS" Alya memalingkan pandanganya dengan raut wajah yang cemburu.

"Begitu ya… lalu kenapa tidak menyuruh Yuki atau Ayano untuk membantumu?"

"Kamu ini mudah penasaran ya? mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing" mengangkat satu alisnya dengan wajah yang dingin.

"Ma- maaf, aku hanya bertanya saja"

Mendengar jawaban dari Hayato membuat gadis rusia itu menghela nafas dengan kesal. Namun dibalik ekspresi Alya yang nampak kesal ternyata di balik itu kalau sebenarnya dia sudah menunjukan sedikit jahil dan mulai berpikir romantis di dalam pikirannya seperti film,Alya mulai membayangkan hal lain hingga mengurungkan niatnya dan tanpa dia sadari sudah memeluk Hayato yang dimana secara mendadak lelaki itu tidak karuan kaget sekaligus bingung dengan apa yang dilakukan gadis Rusia tadi—anak lelaki itu berusaha menepis pikirannya dengan ekspresi terus berkeringat, sementara Alya ikut terdiam dan canggung setelah dirinya mengatakan perasaan menggunakan bahasa Rusia.

"Apa-apaan itu tadi? Alya menyayangi ku dan kenapa pulak aku membalas perkataan Alya dengan ekspresi nyengir?" gumam di dalam hati Hayato menyipitkan matanya sendiri sebelum kembali bergumam, "Apakah aku sudah mulai merasa nyaman dengan gadis ini?"

Hayato melirik ke arah Alya dengan ekspresi yang masih tetap tajam sehingga mulai dia terheran-heran begitu juga dengan gadis itu ikut melirik kearah kontak mata lelaki itu yang membuatnya semakin canggung.

"Kenapa dia menatapku seperti itu? mau mengatakan sesuatu tapi mulutku sulit untuk bersuara"

Ke-dua siswa tersebut kembali terdiam sambil melanjutkan perjalanan menuju ruang gudang sekolah dalam keadaan keheningan bagaikan orang dingin membuat beberapa siswa-siswi menengok ke arah-nya dan mulai merasakan tubuh-nya menggigil kedinginan entah darimana hanya karena melihat Hayato dan Alya melewati siswa-siswi dengan tenang namun terlihat canggung.