Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 25 - The Last Prince 3 : The End Part 4 (Meshach)

Chapter 25 - The Last Prince 3 : The End Part 4 (Meshach)

"Sudah bangun?" Meshach duduk di pinggir tempat tidur Jhon.

"a..ayah" Jhon membuka matanya dan melihat Meshach yang memegang 1 gambaran Vivina, Jhon tau dirinya terkena masalah dan langsung menatap ayahnya.

"aku akan membiarkanmu menyimpan satu gambar Vivina tapi kau harus berjanji untuk tidak melibatkan perasaan cintamu pada ambisi kita, itu sangat berlawanan pada apa yang kita lakukan" Meshach mengusap kepala Jhon dengan lembut tapi tatapannya seram.

"baik ayah" Jhon mengerti, "bagus ayah akan keluar dan kau bisa berlatih di kamar oke…dan jangan berbohong pada Ayahmu" Meshach menarik kera baju anaknya dengan tatapan mengintimidasi miliknya membuat Jhon menelain air liurnya lagi karena merasa terancam.

"ingat jangan lupa makan siang" Meshach berjalan keluar kamar Jhon dengan wajah yang ramah dan ceria, Meshach memang selalu seperti itu berpura-pura jika keluarganya adalah keluarga sempurna yang di miliki oleh semua orang, padahal dia hanya mempermainkan emosi para Masyarakat agar mereka masuk kedalam Masyarakat itu sendiri.

"semua harus berjalan sesuai dengan yang seharusnya" berbicara sambil menatap benner para Raja sebelumnya.

"oh..ayah " Meshach menatap Raja ke-17 Eric yang dikenal menjatuhkan harga diri Keluarga Winter Karena kalah dalam perang dan mempermalukan nama Winter di depan semua orang.

"gara-gara ayah yang tidak becus menanipulatif para warga, aku juga yang harus membersihkannya" Meshach menatap benner Eric, Raja ke-17 Eric Winter, seorang ahli stategi sebenarnya Cuma cepet percaya oleh orang lain berakhir orang itu mengumbar semua kejahatan Eric dan ya Meshach hidup sendiri karena ayahnya dihukum mati karena ketauan ingin menghancurkan pertemanannya dengan Kerajaan Knight dan Kerajaan lainnya.

Meshach mengulang Kembali pekerjaan meski di anggap penjahat oleh Masyarakat karena pintar mempermainkan emosi manusia dan berpura-pura polos dia di cap sebagai Raja baik hati oleh Masyarakat, Meshach membangun Kembali Keluarga Kerajaan Winter benar-benar dari Nol aku tidak tau ambisi apa yang dimiliki oleh si licik itu sampai para manusia mempercayai seorang iblis untuk masuk ke lingkaran Masyarakat, Meshach ya si licik itu untuk saja sudah tiada sekarang kalo tidak aku tidak akan bisa sekuat Jhon dalam bertahan hidup Bersama iblis.

"hem.masyarakat adalah hewan pliharaan yang bagus" Meshach berjalan masuk ke ruang bawah tanah Kerajaan Winter yang penuh dengan obor berwarna biru, aku baru tau Kerajaan Winter terdapat ruang bawah tanah, aku berjalan sambil berguman sendiri mengikuti Meshach berjalan menuju suatu ruangan dengan para obor yang ada di Lorong itu.

"tempat ini pemujaan setan atau apa gelap" komplen ku merasa suasana ini terlalu gelap tapi dengan adanya obor itu kitab isa melihat dengan sedikit jelas.

"tunggu pemakaman apa ini" aku melihat sebuah gundukan dengan batu Nisan disetiap gundukan itu bahka terdapat tengkorak yang bertebaran di sekitarnya, Dia gila aku tidak habis pikir apa yang dia pikirkan aku tau Meshach dikenal sebagai orang ramah baik hati tapi berhati busuk Cuma apa dia suka mengoleksi kepala manusia dan mengawetkan nya?.

Aku menatap setiap botol yang berisi kepala manusia yang sudah diawetkan dengan tatapan bertanya, apa yang di pikirkan orang sialan ini di depan ku?, apa yang dia inginkan ambisi apa sampai dia ingin membunuh orang?, hanya mucul tanda tanya di kepalaku bahkan Meshach hanya membuka sebuah dokumen yang berisi banyak orang yang menghalangi ambisinya bahkan aku melihat ada banyak racun di sini.

"hem..waktunya membuat ramuan" Meshach membuat sebuah ramuan rempah rempah yang dia ambil dari tanaman beracun yaitu Aconite tanaman yang beracun yang tumbuh di pegunungan seharusnya dia tidak mendapatkan tanaman itu, Aconite adalah tanaman yang langka dan dia mendapatkan hampir sekarung penuh tanamana itu, aku berjalan ke suatu ruangan dan terlihat itu adalah Perkebunan Aconite dan beberapa tanaman lainnya yang di tanaman oleh Meshach, disaat orang licik memiliki kepintaran yang di atas rata-rata.

"Raja Vinci Moriane hem…boleh juga" Meshach tersenyum, Duke adalah orang yang mengelolah wilayah tertentu dan juga berkedudukan di bawah Raja Arthur dan Winter, di masa kejayaan nya Kerajaan Winter masih setara jabatannya dengan Kerajaan Pendragon, tapi Karena di pimpin oleh Raja ke-17 Eric Winter, Keluarga Winter berakhir turun derajat menjadi Duke Karena Keluarga Pendragon memberi kesempatan lagi untuk Meshach membangun lagi Kerajaan Winter menjadi lebih baik dengan menjadi Duke.

Meshach memang benar benar berhasil memimpin Keluarga Winter dan mengelolah wilayah dengan baik saat berusia 14 tahun karena ayahnya dihukum mati akibat dari kelalayan ayahnya sendiri, Meshach seperti orang yang bisa mengotrol apapun bahkan menjadi kepercayaan Arthur adalah hal yang mudah baginya, Tiba-tiba saja retakan dimensi terbuka aku langsung memasuki Retakan itu terlihat itu mengarah ke lantai 1 dan terdapat Arthur yang di antar ke ruang tamu.

"Duke kemana?" Arthur duduk di sofa sambil menatap pelayan.

"sedang meneliti di ruang kerjanya Raja, saya akan memanggilnya segera" pelayan itu undur diri dan berjalan dan memencet sebuah bel membuat Meshach berjalan keluar dari kamarnya.

"terimakasih Celiana" Meshach tersenyum menatap pelayannya dan berjalan menghadap Arthur.

"selamat siang Raja Arthur" Meshach memberi salam pada Arthur dengan senyuman yang indah dan polos.

"kau masih sangat imut " Arthur mengusap kepala Meshach memang hubungan mereka seperti kakak adik yang berdekatan.

"gimana harimu?" Arthur bertanya saat Meshach duduk di sampingnya, "baik sekali" Meshach tersenyum polos layaknya anak kecil, aku bingung apa yang dia berikan kewajahnya sampai wajahnya bisa menjadi seperti anak kecil mulus dan lucu bagi semua orang.

"oya..wilayah yang kau kelolah" Arthur pertanya.

"sempat terjadi pembunuhan disana ada 2 rakyat yang menjadi tersangka dan juga 1 korban Wanita yang kehilangan kepala lagi" Meshach berfikir sambil mengingat kejadian saat dia menginvestigasi tempat kejadiannya.

"semoga kau bisa menemukan pelakukan, soalnya hamper 30 warga yang hilang dengan keadaan kepala hilang, itu aja sih keanehan kenapa kepalanya menghilang dan bahkan tidak ada sidik jari yang di tinggalkan" Arthur ikut berfikir, kayaknya yang ngebunuh itu Meshach di bawah tadi banyak tabungkan, tabung pengawetan dengan kepala manusia yang menjijikan.

"pembunuhnya hebat sekali, aku merasa tertantang untuk menyelesaikan teka-tekinya" Meshach tersenyum dengan ambisi yang terlihat sangat polos.

"baik jangan terlalu memaksakan diri oke" Arthur mengusap kepala Meshach, "oya Jhon gimana? Dia istirahat dengan benarkan" Arthur berjalan sambil diikuti Meshach ke kamar Jhon, Arthur membuka pintu kamar Jhon dan terlihat Jhon tertidur dengan pulas.

"terkadang aku merasa diriku terlalu menutut nya tapi dunia ini butuh pengakuan bahwa Winter adalah teratas" suara hati Meshach yang bisa aku dengar, aku tau kau ingin sekali dunia tau soal Keluarga Winter tapi cara yang kau gunakan terlalu agresif untuk menjadi teratas dan menduduki tahta yang tertinggi ini.