Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 24 - The Last Prince 3 : The End Part 3 (Masa lalu)

Chapter 24 - The Last Prince 3 : The End Part 3 (Masa lalu)

"Manusia itu adalah mahluk yang unik" Kronos berbicara.

"mahluk yang unik untuk di siksa?, atau untuk kau Analisa? " aku sepertinya tau mengarah kemana percakapan ini.

"aku lebih suka menganalisa mereka" Kronos tertawa, tawanya seperti siksaan tapi sepertinya dia memang ingin menyiksa manusia itu sendiri.

"oya..senang berbicara denganmu, Ryan" Kronos menjalankan waktu Visual lagi dan menghilangkan retakan dimensi.

"senang juga berbicara denganmu" ucapku agar terdengar sopan di telinga Kronos, Waktu aku tidak boleh membuang-buang Waktu sekarang lagi pula kapan ini selesai romansa aneh, komplen ku merasa aneh dengan cinta mereka berdua yang berakhir seperti obsesi berlebihan untuk seseorang yang enggak jelas perasaan nya untuk siapa.

"hanya butuh waktu, Waktu yang Panjang untuk memenuhi kemauan ayah, kemauan ayah" Jhon berbicara dan masih menatap langit-langit kamarnya yang penuh dengan hiasan partikel es yang indah.

"aku harus tidur" Jhon menutup matanya perlahan dan menghembuskan nafasnya kasar, "oi…aku ingin bertanya padamu, Kronos" Aku berbicara dengan lantang diikuti dengan visual yang berhenti bergerak dan retakan dimensi yang terbuka.

"bertanya soal apa ?" Kronos menjawab dengan suara yang bergema seperti tadi.

"kenapa keluarga Winter memiliki kekuatan es?" aku bertanya karena keluargaku memiliki kekuatan es sejak dulu apa jangan jangan ada yang mengorbankan diri.

"kau mau tau alasannya?" Kronos menggodaku dengan kalimatnya yang menyebalkan.

"tinggal kau beri tau aku apa susah nya" aku ingin langsung ke poinnya, berbicara dengannya muter-muter enggak ada ujungnya.

"baiklah baiklah" Kronos berbicara diikuti tawanya yang menggelengar di sekelilingku, tiba-tiba saja ada retakan dimensi yang menunjukkan peristiwa terbentuknya Winter, terlihat Raja pertama Winter yaitu Axel atau pendiri Winter yaitu Axel Winter seorang Raja Perang karena berhasil memenangkan setiap pertempuran dengan sikap yang sombong itu dan juga tekat yang kuat, Raja Axel di kenal sebagai pendiri Winter yang kejam dan menginginkan kekuasaan.

"hai..manis" ucap raja Axel bertemu dengan Wanita cantik yang indah.

"ehh..itu seperti " aku melihat gadis itu seperti familiar, ya benar itu ada di buku Winter di jelaskan dia adalah istri Axel yang di kenal sebagai Ratu Harmony sebagai Wanita cantik dan Anggun, berbeda dengan Raja Axel yang di kenal brutal dan agresif.

"Wanita itu…itu adalah Dewi Skadi" Kronos berbicara membuat aku melongo kaget membuatku membatu, manusia cantik ini Dewi Skadi! Pasti bohong enggak mungkin seorang Dewi menjadi manusia hanya untuk seorang pria beringas dan kek hewan terkena rabiaes.

"beri aku alasan yang jelas kenapa seorang Dewi menyukai Binatang rabies?! " aku masih tidak menyangka dan butuh penjelasan lebih lanjut tentang ini.

"Skadi waktu itu menyukai Axel karena tampan dan gagah jadi dia mengubah bentuk tubuhnya hanya untuk Axel" Kronos menjawab jujur dengan tawa menggelegar di sekitarku, cinta aneh sampe mengorbankan diri sendiri untuk itu.

"eh..itu menjelaskan kenapa Ratu Harmony di anggap menghilang itu karena Skadi Kembali ke Heaven Of Divinity ?" opiniku yang terkesan bertanya.

"ya kau benar, Skadi sampai nangis sebulan penuh karena Axel meninggal akibat perang" Kronos menjelaskan.

"dia sampai mengurung diri karena itu" Kronos menurunkan nada suaranya, ya..cinta seseorang yang kita cintai dengan sepenuh hati saat dia menghilang atau pergi hati kita akan hancur dan merasa dunia tidak berarti bahkan ada yang sampai dendam pada dunia, Manusia yang kasmara itu aneh, bahkan Dewa saja bisa kasmara dan lebih aneh.

"setauku Raja ke-2 adalah anak Skadi yang memiliki kekuatan es, semenjak itu semua keturunan Winter memiliki darah Skadi dan secara tidak langsung kalian adalah keluarga Skadi atau pengikut Skadi, tapi manipulasi es mu lebih di atas para keturunan Winter yang lain, Ryan" Kronos berbicara dengan nada serius.

"apa maksudmu..?" aku ingin tau maksud dari lebih di atas.

"es mu…di Tingkat berbeda mungkin karena kau.." Kronos tidak melanjutkan membuatku makin penasaran.

"aku apa? Jangan memotong pembicaraan penting" aku merasa kesal karena dia memotong pembicaraan penting.

"nanti kau akan tau, pada waktunya" Kronos menjawab tapi tidak menjawab pertanyaanku, baiklah aku harus sopan karena dia penjaga waktu agar sesuai dengan tempatnya dan jika dia memberitauku sekarang maka waktu itu akan rusak dan bercabang.

"baik..aku mengerti" aku menjawab mengerti tidak suka hal yang tidak pasti ini.

"kau orang baik Ryan, semoga kau tau apa yang kau lakukan kedepannya Ryan…pilihan ditanganmu Raja ke-20 " Kronos berbicara diikuti retakan dimensi yang menghilang dan visual masa lalu yang Kembali bergerak, Raja ke-20? Kakek ku Raja Ke-19 dan ayahku bukan Raja jadi eh..maksudnya aku akan menjadi Raja berikutnya?..jadi waktu itu datang, Waktu di mana aku menjadi Raja Winter dan memimpin setengah pemerintahan, jika aku memilih untuk membunuh kakekku..pilihan aneh, aku berjalan ke jendela kamar Jhon dan melihat langit malam yang indah, harus ku lakukan demi dunia ini atau demi keluargaku…pilihan yang sulit dan pengkhianatan dari keluarga ini. 

Manusia sialan kenapa harus aku yang ada disini melakukan pilihan seperti ini sulit ini, mau tidak mau aku harus memilih untuk membunuh kakek ku atau Ryon, suasana malam yang dingin dikuti dengan bulan yang bergerak dan Bintang-bintang yang bercahaya dengan indah di langit, dingin tapi menyenangkan, aku mengendalikan es-ku membuat butiran es yang indah di jari telunjukku.

"Dan satu dua..dan tiga" Raja Meshach mengajari Jhon pedang dengan sangat kasar mengajari Jhon dan belas kasihan, tapi tetap mempermainkan semua emosi manusia memanipulatif seperti biasa.

"ingat manusia itu bodoh..mereka akan melakukan apapun jika kita berhasil mendapatkan kepercayaan mereka yang lemah itu" Meshach mengusap kepala Jhon dengan wajah yang mengerikan.

"ingat masyarakat itu sangat mudah dihancurkan emosinya apa lagi mereka adalah tipe yang muda nyaman" Meshach menatap langit pagi yang indah dan melambaikan tangan ke penjaga dengan ramah itu ciri khas Meshach si manipulatif, tidak kaget jika dia tubuh dengan tanggung jawab yang seperti itu.

"waktunya kau istirahat.." Meshach mengusap bahu anak nya sambil mendengar jam yang menandakan jam 12 siang dengan bunyi yang kencang.

"baik ayah" Jhon berjalan memasuki istana sambil membawa pedang dan membungku saat melewati para pembantu yang ada di istana, pantas saja dia selalu sopan ya sudah seperti kebiasaan nya sejak kecil, aku menatap kesopanannya yang memang selalu dia lakukan sejak kecil.

"huff Lelah" Jhon berbaring di kasurnya dengan sangat nyaman dengan pedang kayu yang dia pegang dari tadi.

"aku..merindukanmu, Vivina" Jhon mengusap lembut selimutnya dan tatapannya redup. 

"anak itu belum cukup kuat" ucap Meshach di ikuti dengan retakan dimensi yang menunju lantai bawah aku memasuki retakan di meski itu diikuti dengan Meshach yang marah karena emosi Jhon yang tidak setabil.

"kenapa anak itu jatuh cinta aku harusnya lebih mengawasinya" Meshach tau jika Jhon menyukai Vivina, Jhon akan melakukan apapun agar Vivina selamat dan Jhon akan di anggap gagal lagi.

"aku akan lebih keras lagi padanya" Meshach memutuskan jika harus lebih tegas pada Jhon.