Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 22 - The Last Prince 3 : The End Part 1 (Manusia)

Chapter 22 - The Last Prince 3 : The End Part 1 (Manusia)

"Kisah cinta apa karena cinta ?" aku menatap mereka dengan tatapan yang ingin tau, iuh..ngapain aku percaya cinta? Itu aneh. Jhon berjalan dengan perlahan kearah Vivina yang tertidur dengan pula.

 "kenapa kau sangat berambisi, selalu bisa menjadi pemimpin di manapun dan kapanpun..tanpa diminta " Jhon mengusap pipi Vivina yang masih tertidur dengan pulas.

 "aku akan melindungimu jika perlu..apapun untuk dirimu, Vivina" Jhon berbicara dengan lembut dan perlahan, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar Jhon dan Jhon langsung membuka pintu, Jhon membuka pintu dan kaget melihat Merlin.

 "apa benar kau melecehkan tuan putri Vivina?" Marlin bertanya sambil menatap Jhon.

 "saya tidak melakukan apapun pada Vivina" Jhon menjawab jujur.

 "em…"suara Vivina terbangun dan melihat Jhon yang berbicara dengan Merlin.

 "em..Jhon" Vivina berjalan kearah Jhon.

 "ow..tuan putri Vivina apa anda di lecehkan?" Merlin bertanya kepada Vivina yang bersandar ke Jhon.

 "tidak..aku tadi tertidur di kursi kelas dan Jhon memindahkan ku ke kasurnya…itu saja" Vivina menjawab dengan jujur.

 "ow…kalo begitu baiklah" Merlin berjalan pergi dari tempat itu.

 "aku Lelah" Vivina duduk di Kasur Jhon.

 "istirahat saja" Jhon menutup pintu kamarnya.

 "tidurlah" Jhon mengusap kepala Vivina.

 "jika aku tidur di tempat tidurmu apa kau tidak marah?" Vivina menatap Jhon dengan tatapan khawatir.

 "tidak..kamu tidur saja" Jhon duduk di pinggir tempat tidur sambil membaca buku sambil mengusap kepala Vivina hingga Vivina tertidur.

 "bisa tidak aku melewati bagian kasmara mereka berdua" aku merasa ini tidak berguna dan tidak ada jawaban.

 "ini adalah masa lalu keluargamu mau tidak mau kau harus melihatnya" suara Arthur bergema di kepalaku.

 "meskipun itu menjijikan untukmu" ucap Arthur bergema di kepalaku lagi.

 "hubungan aneh" aku menatap mereka berdua yang sangat mesra, Cinta itu aneh semua orang di dunia ini selalu mengatakan mereka membutuhkan cinta 'apapun untuk cinta' dan akan melakukan nya, itu adalah pernyataan bodoh yang aku dengar setiap harinya membual soal cinta dan berakhir menjadi jahat karena cinta bodoh itu..classic, Malam hari tiba Jhon tertidur di meja belajarnya membiarkan Vivina tidur di kasurnya, Vivina terbangun dan melihat Jhon yang tertidur dengan lampu lili yang menyala, Vivina berjalan kearah Jhon dan mengusap kepala Jhon dengan lembut sambil melihat bacaan Jhon.

 "em…kenapa kau selalu menutupi perasaan mu" Vivina mengusap kepala Jhon sambil memerhatikan hasil Gambaran Jhon yaitu dirinya.

 "hey..bangun" Vivina berusaha membangunkan Jhon dengan lembut mengguncang halus bahu Jhon, Jhon terbangun dan menatap Vivina.

 "apa ini Malaikat?" ucap Jhon setengah sadar sambil mengusap kelopak matanya dengan lembut menatap Vivina.

 "aku bukan Maikat aku hanya manusia biasa" Vivina menjawab dengan suara yang sedikit geli karena tingkah laku Jhon.

 "ow…Vivina" Jhon menatap Vivina.

 "tidur di Kasur sekarang" Perintah Vivina kepada Jhon.

 "maaf Kasur itu untuk kau tidur" Jhon menolak, Vivina menarik paksa Jhon berakhirn Jhon tidur di Kasur dengan Vivina.

 " ini lebih hangat bukan" Vivina mendekap kepala Jhon dengan lembut, "i-iya" Jhon malu dan hanya terdiam.

 

Pagi hari tes pengetahuan umum di uji terlihat mereka beberapa peserta mereka mencontek dan berakhir di keluarkan oleh Merlin dan juga penjaga yang menjaga tes tersebut, 30 mnt berlalu sekitar 26 orang lolos ujian tantangan ke 10 yaitu berpasangan sampai tersisah 1 pasangan bertahan. Jhon dan Vivina berpasangan yak arena keinginan Vivina sendiri meskipun Jhon berbohong jika dirinya tidak ingin Bersama Vivina.

 "waw..kita akan kemana" Vivina berjalan di hutan Bersama Jhon sambil membawa pedang mereka berdua.

 "kemanapun asal masih di wilayah hutan ini" Jhon menjawab sambil melihat sekitarnya.

 "ow..ya kita harus bertahan" Vivina mengambil pedangnya yang ada di tangan Jhon.

 "kita harus semangat" Vivina berjalan dengan wajah yang sombong untuk menarik perhatian peserta lain.

 "kau serius haru seperti ini?" Jhon melihat tingkah Vivina.

 "suttt perhatikan" Vivina menutup mulut Jhon dan berjalan.

 "kemarilah..aku tidak mengigit" Vivina menarik perhatian dan ya ternyata terjadi 1 pasangan datang kearah Vivina dan dengan mudah Vivina memenangkan pertarungan sederhana baginya itu adalah hal mudah.

 "fut lemah, harusnya jika lawanmu wanita jangan menganggap enteng itu dan kau dengan mudah menyombongkan diri" Vivina berjalan menolong peserta yang baru saja dia lawan, Jhon hanya menatap Vivina yang masih memikirkan manusia lain dan menolongnya, Jhon hanya berjalan tidak memikirkan peserta itu dan ingin menyelesaikan tes ini agar dirinya dapat lulus.

 "kau lihat itu dia terlalu berambisi" Arthur menatap Jhon yang memiliki ambisi yang sangat agresif.

 "ya dari hari pertama dia sangat menunjukkan ambisinya yang sangat agresif " Merlin menilai sikap Jhon.

 "masukkan dia di List lolos" Arthur senang melihat seseorang yang memiliki ambisi yang besar apa lagi agresif.

 "..tunggu Tuan, Tuan serius?" Merlin bertanya ingin memastikan jika yang tadi dia dengar tidak salah dengar.

 "aku ingin Jhon Winter menjadi muridku" Arthur menjelaskan dan sesekali melihat list tes ulangan Jhon yang memiliki nilai sempurna di atas semuanya.

 "Jhon sangat pintar dia bahkan bisa menjadi orang yang mengatur sesuai dengan yang seharusnya" Arthur melihat Jhon yang bertarung dengan 2 peserta lainya dengan kemampuannya yang di asah dengan paksa oleh ayahnya membuat dirinya seperti moster pembunuh.

 "Jhon!!" Vivina menahan Jhon yang ingin membunuh peserta yang menyerah.

 "aa…maaf" Jhon menahan dirinya.

 "jangan membunuh itu tidak baik" Vivina mengusap bahu Jhon menenangkan Jhon dengan baik.

 "aku merasa mereka memiliki ikatan kekasih" Arthur tertarik dengan hubungan Jhon dan Vivina, bahkan mereka di jodohin sama Arthur? Waw…Arthur sangat keren.

 

"selamat untuk Jhon Winter dan Vivina Knight yang berhasil lolos "Arthur memberi selamat ke Jhon dan Vivina karena berhasil lolos di 10 tantangan yang d buat oleh Arthur, banyak sorakan kepada Vivina mereka senang karena Vivina lolos dan mengucapkan banyak selamat untuk Vivina.

 "Vivina selamat ya" ucap seorang pangeran 1 sambil menatap Vivina dengan senyuman keceriaan, di sisi lain Jhon tampak di hiraukan dan Jhon terbiasa dengan tidak di akui.

 "kau sedih?" Arthur menghampiri Jhon yang hanya terdiam sambil menatap Vivina.

 "sedih?apa itu sedih?" Jhon tampak seperti biasanya cuek dan tidak berempati.

 "kau memang tidak iri karena Vivina di sukai banyak orang?" Arthur bertanya kepada Jhon.

 "iri? Tidak bagiku iri, sedih , dengki hanyalah sikap manusia yang aneh jangan terlalu di anggap" Jhon cuek dan tidak peduli.

 "bagaimana dengan perasaan suka?" Arthur bertanya lagi.

 "cinta hanya membuang buang waktu belum tentu kita Bersama orang yang katanya di cintai" Jhon menjawab.

 "tapi kau tidak menyukainya?" Arthur menatap Vivina.