Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 21 - The Last Prince 2 : The Twin Part 10 (Memulai)

Chapter 21 - The Last Prince 2 : The Twin Part 10 (Memulai)

"iya deh kau ingin aku tidak lulus" Vivina menyuap kentang rebusnya lagi kemulutnya sambil menahan ketawanya.

 "a..maksudku terserah.." Jhon meminum sup nya yang ada di sendoknya sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.

 "maksudmu apa? Coba jelaskan" Vivina memojokkan Jhon dengan kata-katanya, Jhon menghela nafas tanda dirinya menyerah.

 "aku ingin kau lolos" Jhon mengalingkan wajahnya karena malu mengatakan hal seperti itu pada Vivina.

 "aku akan lolos santai saja" Vivina dengan ambisinya yang membara.

 "bagus" Jhon menyuap kacang Panjang rembuh ke Vivina dan Vivina memakan nya dan tersenyum lembut, Vivina memakan makanan nya dengan Jhon yang menatapnya. Ini serius ada kisah cinta Jhon dan Vivina serius emng harus ya tau kisah cinta mereka bau bau tragis sih, Arthur memberi arahan untuk kumpul di taman belakang untuk tantangan ke 6, tantangan ke 6 adalah sit up 20 mnt dan ya seperti biasa mereka semua lolos dengan sangat baik, tantangan ke 7 adalah cara menggunakan pedang dengan benar ya dasarnya, terlihat mereka sekitar 5 orang tidak bisa dasar menggunakan pedang, tantangan ke 8 ya itu daya tahan tubuh, terlihat Vivina adalah satu-satunya gadis yang tersisah dan lolos dengan mengakat beban berat di antara yang lainnya bahkan daya tahan Vivina lebih baik dari antara yang lain, Jhon menatapnya dengan tatapan kagum.

 "cantik…dan juga kuat pintar lagi…dia sempurna..sangat sempurna" Jhon tampak menyukai Vivina bahkan Vivina sangat cantik dengan rambut di kuncir itu membuat Jhon terpesona oleh Vivina, Vivina terlihat tau jika di tatap oleh Jhon dan malah memberikan ciuman jauh kepada Jhon, Jhon yang melihat itu langsung mimisan.

Kisah cinta macam apa ini? Aneh sekali, Aku tampak aneh melihat Jhon dan Vivina yang sangat akrab….bukan akrab lagi ini mereka lagi memulai kisah cinta mereka ini ma.

 "kau kuat" Jhon berbicara saat Vivina mendekatinya.

 "tentu saja..jika kita berusaha dan tidak terlalu mempush tubuh kita, kita bisa" Vivina tersenyum sambil curi pandang ke Jhon, Jhon tampak menikmati kedekatannya dengan Vivina, tantangan ke 9 ya itu ulangan tertulis untuk menguji pengetahuan kita soal pengetahuan umum, terlihat Vivina duduk di belakang Jhon dan sesekali memainkan jari telunjuknya di bahu Jhon, Jhon menahan malu karena merasakan jari telunjut Vivina yang ada di bahunya dan bergerak berbentuk love di bahu Jhon.

 "kau tau sebentar lagi kita akan istirahat" Jhon menahan malu nya sambil menutup wajahnya dengan buku.

 "aku bosan belajar terus" Vivina menatap wajah Jhon saat Jhon menghadap kebelakang.

 "iya sih kita di kasih waktu belajar sampai besok siang, kita enggak mau kan enggak lulus" Jhon berbicara lembut sambil mengusap kepala Vivina dengan lembut, terdengar jam makan siang membuat Jhon bangkit dari kursinya.

 "kau tunggu di sini aku akan bawa makanan" Jhon berjalan pergi meninggalkan Vivina sendirian di kelas, Vivina yang bosan malah mengambil kertas kosong milik Jhon yang telipat, Vivina membuka ternyata itu adalah gambar Vivina yang di buat dengan pena pulu.

 "Lucunya" Vivina tersenyum senang dan mengambil pena bulunya dan menulis 'I love you too Jhon' dan melipat kertasnya lagi meletakkannya di tempatnya.

 "ini" Jhon meletakkan satu nampan yang berisi makanan.

 "kamu enggak makan" Vivina melihat Jhon yang hanya menatapnya makan.

 "udah makan tadi" Jhon mengambil roti dan memakan nya.

 "ayo makan" Vivina menyuap sup kearah Jhon dengan wajah senangnya, Jhon terdiam dan berakhir meminum sup itu.

 "makan berdua dengan ku saja" Vivina tersenyum dan Jhon mengusap rambut Vivina lembut dan mengusap pinggiran bibir Vivina yang kotor.

 "kau romantic sekali" Vivina mengusap tangan Jhon yang ada di pipinya.

"Kau imut jika aku lihat terus menerus" Jhon mengusap pipi Vivina dengan lembut.

 "jangan menggodaku" Vivina tertawa dan menyuap makanan ke mulutnya lagi.

 "aku tidak menggodamu" Jhon menarik tangannya Kembali agar Vivina makan dengan lebih nyaman.

 "serius aku harus melihat kisah cinta mereka berdua ini kek gini harus sampe kapan?, cinta mereka aneh" Aku menatap mereka berdua yang makin lama makin dekat.

 "udah?" Jhon membaca buku sambil melirik Vivina yang selesai makan dan langsung mengangguk tanda sudah selesai, Jhon mengambil piring kotor dan nampan itu membawanya ke dapur, Jhon mengambil kotak susu dan berjalan ke kelas sambil membaca bukunya, terlihat sekali bahwa banyak yang menyindir Jhon dan keluarga Jhon yang di cap sebagai Keluarga bangsawan yang berkhianat, memang semenjak dulu Keluarga Winter di anggap sebagai keluarga Kerajaan yang hanya ingin kekuasaan tertinggi dan tidak mengingnkan kedamaian itu sendiri, mereka hanya ingin kemenangan dan tahta tertinggi Kerajaan, memanipulasi semua manusia yaitu lah Raja Winter sekarang yaitu Raja Meshach, di Sejarah Kerajaan ku di ceritakan bahwa dia adalah raja yang baik dan ramah kepada semua orang bahkan suka menolong orang, tapi aslinya dia hanya orang yang suka memanfaatkan kemanusiaan itu sendiri untuk dirinya membuat dirinya terlihat di atas dan sangat baik, manusia pada dasarnya orang yang lemah pada kepercayaan mereka akan cepat percaya dengan orang lain dan tanpa sadar orang lain akan sangat mudah mengambil informasi penting soal kita, tapi ya entah kenapa Jhon tidak seperti itu, dari dulu dia selalu merasa jika dirinya kurang dan memang dia masih ada ambisi nya yang berlebihan merasa dirinya di atas segalanya dan berhak mendapatkan apapun itu.

 "ini" Jhon memberikan kotak susu ke Vivina yang tertidur di mejanya.

, "tertidur ya" Jhon mengusap kepala Vivina yang tertidur dengan sangat nyaman, Jhon mengangkat tubuh Vivina dan mengendongnya dengan lembut.

 "hey..apa yang kau lakukan dengan Vivina" pangeran dari Keluarga Kerajaan Leodegrance yaitu, Hugo Leodegrance.

 "heyy.." Hugo kesal karena Jhon langsung pergi membawa Vivina, Hugo menarik tangan Jhon kasar membuat Vivina yang tertidur terganggu dan memegang erat baju Jhon membuat Jhon menatap Hugo dengan tatapan mengintimidasi

. "apa?" tanya Jhon dengan suara yang kesal.

 "kau mau membawa Vivina kemana ?" Hugo gemetar karena Jhon yang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

 "bukan urusan mu" Jhon berjalan ke lantai atas menuju kamarnya, membuka pintu kamarnya dan meletakkan Vivina di kasurnya. Jhon juga menurup pintunya, "kau akan nyaman di sini" Jhon dengan lembut menyelimuti Vivina sambil melihat jendela kamarnya.

 "kapan aku menjadi lebih baik" Jhon berbicara pelan sambil melihat langit yang cerah di sore hari.

 "apapun untuk kejayaan Winter" Jhon berbicara dengan pelan sambil melirik Vivina yang tertidur dengan pulas.

 "aku mencintaimu dan ingin menjagamu…apapun untukmu" Jhon mengecup kening Vivina dengan lembut.

 "apapun agar kau bersamaku..meskipun aku tau dunia berkata lain" Jhon menatap langit lagi dengan tatapan kesal.