Chereads / The Last Prince - Earth Book 2 / Chapter 16 - The Last Prince 2 : The Twin Part 5 (Ryon)

Chapter 16 - The Last Prince 2 : The Twin Part 5 (Ryon)

Lagi-lagi aku berhadapan denganmu Ryon melanjutkan berburu dirimu, aku melanjutkan perjalanan ku dengan rasa yang tidak enak.

 "kau lagi " aku berbicara saat melihat Jones muncul dari pepohonan.

 "aku males sebenarnya ke sini tapi..kau melenceng Tuan Ryan" Jones menjawab sambil menatapku dengan tatapan nya yang kurang tidur.

 "aku tau dan tidak usah menghalangi jalanku" aku menatap Jones dengan tatapan tajam berusaha agar dia tidak menghalangi jalanku untuk mencari Ryon.

 "maaf Tuan, tapi tugasku adalah melindungi Tuan Ryon" Jones berbicara sambil memegang buku sihirnya yang suah terbuka, Aku tau ini salah tapi ini tanggung jawabku yang di serahkan kepada kakekku, untuk membunuh meski berat hati aku melakukan ini, tetap saja peraturan tetap peraturan, aku mengeluarkan pedang es ku dan mengarahkan nya ke Jones.

 "aku tau ini salah, tapi aku di kubu berbeda…untuk saat Ini" aku berbicara dengan suara yang tidak pasti, aku masih berharap bisa berada di kubu yang sama dengan Ryon, tapi aku tidak bisa, Jones langsung menyerangku menggunakan sihir apinya bahkan lebih besar aku hanya menebas sihir api itu dengan mudah dan berjalan mendekat dengan perlahan.

 "kau bukan tandinganku.." aku berbicara dengan suara yang dingin dan mengintimidasi.

 

"Kau serius tuan, ingin membunuh Ryon? Kau tidak ada kemauan untuk menolak?" Jones berbicara dengan santai sambil menatapku, aku hanya terdiam memikirkan Ryon.

 "aku sudah pernah berusaha..bahkan sampai merenggut nyawaku…hanya saja" aku berhenti berbicara sambil memikirkan konsekuensi jika aku tidak melakukannya.

 "aku akan di siksa…" aku melanjutkan dan Jones menatap dengan tatapan tajam. 

"lebih baik kau membunuh kakek mu ketimbang Tuan Ryon.." Jones memberi saran yang tidak pernah aku pikirkan, tapi kakek ku sangat kuat aku tidak bisa mengalahkan nya.

 "saranmu bagus tapi aku kurang cukup kuat untuk melakukan nya" aku menjawab dengan pertimbangan, aku ingin sekali membunuh kakek ku hanya saja, kakekku memiliki kekuatan jauh di atasku, tapi apa aku harus membunuh Ryon?, haruskah aku membunuhnya?, dia satu-satunya keluargaku.

 "lebih baik kau pertimbangkan" Jones menatapku dan mendekati.

 "apa maumu?" aku mengacungkan pedangku dan tiba-tiba saja aku merasakan serangan jantung yang menyakitkan itu membuatku terjatuh dan tidak sadarkan diri.

~ Di Alam Bawah Sadar~

 

Aku terbangun di tempat yang familiar.

 "tempat ini lagi" Aku mendudukkan posisiku dan melihat sekeliling yang di kelilingi salju.

 "sudah bangun..maaf aku memanggilmu " seorang pria berbicara dan menatapku tak lupa senyuman nya yang berkilau.

 "kau ini siapa sih?" aku bertanya dengan wajah yang serius ke pria itu.

 "kasih tau enggak ya?" pria itu berbicara dengan sangat menyebalkan, padahal pria itu terlihat sangat berwibawa tapi menyebalkan, saat aku melihat ada logo Kerajaan yang familiar bagiku, itu keluarga Kerajaan apa ya? Mencurigakan, aku menatap pria itu yang memiliki rambut coklat tua yang berkibas indah.

 "aku serius kau siapa?" aku bertanya lagi ingin sekali pertanyaan ku itu terjawab.

 "cari tau sendiri" Pria itu menjawab sambil mengusap kepalaku.

 "orang aneh" ucapku karena merasa skeptis kepada pria itu.

 "nanti kau tau" pria itu tetap merahasiakan identitasnya.

 "baiklah, point utama kau memanggilku apa?" aku menginginkan poin utama aku dipanggil dengan sangat tidak elit.

 "maksud ku memanggilmu ya, untuk menghentikanmu" pria itu menatapku tajam.

 "menghentikanku? Karena?" aku bertanya karana aku merasa diriku tidak berbahaya bagi musuh dan musuh tidak berbahaya bagiku.

 "kau menganggu tugasku" aku bangkit dan menatapnya kesal.

 "ayolah..kau akan membunuh dirimu" pria itu berbicara sambil menatapku, membuatku berfikir.

 "apa? Membunuh diriku? " aku bertanya karena menginginkan jawaban yang falid.

"kau belum bisa mengendalikan Jormungandr" pria itu menjawab dan menatapku serius, Jormungandr terdengar seperti mitrologi nordik hanya saja, apa hubunganya denganku?, aku bertanya-tanya merasa ada yang harus aku tanyakan.

 "apa maksudmu?" ucapku sepontan, "itu adalah monster yang dapat membantumu menggunakan kekuatan penuh, tanpa monster itu kau akan membeku.

 " Pria itu menjawab sambil berjalan.

 "ehh!" aku langsung mengikuti pria itu saat dia berjalan, salju Dimana-mana, aku hanya melihat salju.

 

Putih bersih dan indah, aku melihat sekeliling yang hanya ada salju, mau itu dataran tinggi atau pun rendah tetap saja bersalju.

 "kita mau kemana?" aku menatap pria itu yang masih berjalan tanpa henti.

 "kau akan tau" pria itu berjalan lagi tanpa henti, aku merasa sangat Lelah karena harus berjalan melewati badai yang kencang bahkan ada serbihan es beku, aku hanya kaget karena serpihan es itu melintas dan menggosokkan kedua tanganku agar terasa hangat, makin lama aku berjalan Pria itu menghilang dan hanya ada aku di sini.

 "oiii.." aku berteriak kesal karena orang itu meninggalkanku.

 

Aku harus kemana…ini sangat dingin dan apa itu?, aku melihat sebuah es yang membeku serbihan es yang terdapat memori masa lalu ku.

 "Ryon " aku berbicara saat melihat banyak memoriku Bersama Ryon.

 "kau bisa bangkit lah" suara Ryon yang keluar dari serpihan Es yang lain.

 "Ryan…" suara dari serpihan es yang lain membuat ku menatap serpihan es itu.

 "Ryan kau bisa…" ucap Ryon kecil sambil melambaikan tangannya.

 "Ryon…" aku sedikit mengeluarkan air mataku karena mengingat Ryon. Dingin…sangat dingin tubuhku membeku?, padahal aku pengendali es tapi aku beku karena es, aku terus berjalan entah kemana menanjaki gunung sepertinya karena dataran miring diikuti dengan kehadiran serpihan es yang menunjukkan wajah Ryon dan juga momen bersamanya, Ryon…aku takut, aku takut tidak bisa melindungimu dan malah membunuhmu, aku selalu ingin menjagamu, melindungimu seperti hal nya kau lakukan untukku dulu, Ryon.

 

Aku hanya berjalan dan tiba-tiba bertemu dengan replica diriku yang terbuat dari es sedang membunuh replica Ryon.

 "kau harus membunuh, Ryon" dia menatapku dan berjalan mendekat.

 "kau harus membunuhnya…".

 "jangan mendekat" aku berbicara sambil mengacukan pedang es ku kearah replica diriku yang berbentuk es.

 "kau harus membunuhnya" replica es itu mendekatkan diri lagi.

 "bunuh..Ryon" ucapnya dengan tatapan kosong sambil menatap tajam kearahku.

 "itu tugasmu Ryan, bunuh Ryon" replica itu terus menedaskan kalimatnya di ikuti dengan badai yang makin kencang di sekitarku, aku hanya diam menatap replica itu dengan tatapan kosong tidak bernyawa, aku bingung apa harus aku membunuh Ryon?Ryon adalah segalanya bagiku, Ryon adalah keluargaku.

 "kewajibanmu adalah membunuh Knight dan itu adalah Ryon" replica itu memegang daguku agar menatap matanya yang kosong.

 "kau..adalah" replica itu berbicara lirih.

"Winter.." ucap replica itu membekukan ku dengan tatapan kosongnya yang menatapku terus.

 "Winter" ucapnya.

 "winter " sekali lagi dan es itu merambat terus di tubuku.

 "Winter" ucapanya lagi terus mengucapkan kata Winter sampai aku tidak bisa melihat apapun, aku hanya melihat es dan kegelapan ini.