" akhirnya.." Ray yang sudah sampai di Scotland, Tiba-tiba saja ada pertikel yang terbang dan menarik Ray, 'eh..' batin Ray ada di tengah hutan.
"bentar..ini nanjak" Ray komplen ke partikel kegelapan itu yang terbang cepat di saat jalan menanjak.
" ini….Kastil" Ray kaget dan menatap reruntuhan kastil yang sangat luas.
"Aku menunggumu ,Ryon…" pria tua muncul dari reruntuhan.
"tunggu....Ryon?aku Ray" Ray bingung dengan panggilan Ryon.
"kau itu Ryon Lawrence Knight…" Pria itu menunjuk Ray dan terlihat partikel kegelapan keluar dari tubuhnya,.
"a..apa iniii!!!!" Ray panik rambut aslinya terbuka mata hijau zamburtnya terlihat dan moster Leviathan keluar dengan wujut asap bayangin yang sangat besar.
"biarkan leviathan itu masuk " pria tua itu menyentuh bahu Ray dan leviathan itu langsung masuk kedalam tubuh Ray secara paksa, Ray yang merasakan tekanan yang besar.
"AAAAAKKKKGGG!!!!" Teriakan Ray yang merasakan sakit yang luar biasa.
"tahan " pria tua itu hanya melihat langit yang menjadi hitam dan asap hitam dengan angin yang sangat kencang.
"AAKKKGGG!!" teriaka Ray di ikuti dengan mata Ray yang berwarna putih Cerah dan berakhir pingsan.
"kau..harus Siap Ryon" Pria Tua itu ingin menolong Ray tapi terdapat tempakan cahaya yang mengarah padanya.
"jauhi Ray" Norviel dengan sabitnya.
" kau pasti salah paham..aku adalah orang terpercaya dari kerajaan Knight" pria tua itu dengan santai menjelaskan.
"kerajaan knight bukannya kerajaan itu sudah tiada saat peperangan abad ke-9" Norviel tau kerajaan knight.
"ya memang..tapi Ryon.. adalah penerus ke-78 " pria tua itu menjelaskan sambil menatap Ray.
"Ray..tunggu jadi nama asli Ray, Ryon Lawrence Knight" Norviel menatap Ray.
"ya…dia adalah Ryon" pria tua itu berbicara dengan tegas.
'di..dimana ini 'Ray terbangun dengan keadaan tenggelam di lautan tanpa dasar, tiba-tiba saja ada ekor Leviathan yang berenang.
'i-ituu…' batin Ray menatap Leviathan yang sangat besar.
"Ryon Lawrence Knight.." suara Leviathan memanggil Ray.
"sudah ku bilang namaku…Ray Milandre Marlen!!!"Ray berteriak dan dia sadar sesuatu.
"aku bisa bernafas?" tanya Ray baru sadar.
"iya lah, dasar bodoh" Leviathan itu, "aku benci bahasamu" Ray koplen
"apa lagi aku benci dengan dirimu…." Leviathan ikuta koplen.
"kau adalah generasi terakhir dan penutup..paling menyebalkan…kau sama saja dengan dia.." leviathan koplen.
"tunggu dia siapa?" Ray bertanya dengan bingung.
"Elisa Lawrence Knight…pewaris pertana Dark Of Knight..gadis pemberani yang terkesan pemalu, dingin dan juga menyebalkan.." Leviathan menjelaskan soal Elisa.
"Elisa…." Ray tampak pernah mendengar namanya.
"Dewa…aku mohon berikan aku kekuatan, kekuatan yang kuat untuk melindungi pedang Excalibur, Kumohon….Dewa Mors…" Elisa memohon di tengah tempat mayat mayat keluarga Knight dan juga keluarga Winter, seketika awan menjadi hitam dengan badai yang kencang, dan terlihat Dewa Mors (Dewa kematian) Muncul dari bawah dan menatap Elisa dengan tatapan dingin, "apa yang kau inginkan?" Tanya Dewa Mors, "saya ingin kekuatan untuk melindungi pedang Excaliber , Dewa Mors" Elisa menjelaskan, " kau yakin?" Dewa Mors memastikan, " ya saya yakin Dewa" Elisa sambil menghapus air matanya, " kalau begitu…terimalah" Dewa Mors mengangkat Elisa bersamaan dengan Leviathan yang masuk kedalam tubuhnya.
"kau harus menepati janjimu sebagai The First Princess, dan kewajibanmu untuk bertanggung jawab menjaga pedang Excalibur itu, jika kau melanggar maka terima sangsi yang sudah kau perbuat" ucap Dewa Mors menatap dengan wajah yang mengerikan sebagai tanda kesepakatan mereka.
"Hem…Elisa, dia mau mengambil tanggung jawab itu sendirian" Ray berfikir, Leviathan menunjukan wajah semua pewaris Dark Of Knight itu membuat Ray takjub.
"waw…semua Wanita..sebanyak 77" Ray menghitung dan Ray kaget ada dirinya yang terakhir dengan nomer 78.
" kenapa pakaian ku dan semuanya ada unsur mawar" Ray bertanya karena pakaian tempur mereka ada bunga mawar.
" dasar bocah yang tidak pernah mencari maksa bunga mawar, Bunga Mawar bermakna cinta dan kasih sayang itu alasan nya kenapa kalian para penerus menjadi lemah saat orang yang kalian sayangi mati tapi bangkit dari kesedihan menjadi lebih kuat dengan duri-duri yang melindungi kalian" leviathan menjelaskan makna nya.
"kalian memang berbeda dari yang lain karena memiliki rambut putih dan mata hijau zambut yang indah, dengan warna utama kalian yang berwarna hijau" Leviathan menjelaskan dengan nada yang sangat malas.
"ow.." Ray mengingat Zee.
" kau menyukai Zee-kan, orang yang memang di ramalkan akan melanggar peraturan dan menjadi cinta pertamamu" Leviathan berbicara soal ramalan.
"ramalan, Ramalan apa?, beritau aku" Ray ingin tau.
"ramalan jika kau akan menjadi Dark Of Knight terakhir dan juga penutup peperangan yang berkepanjangan" Leviathan menjawab.
'kok…harus aku' batin Ray merasa tidak mampu, " merendahlah berengsek..kau memang tidak bisa.." Leviathan tidak mendukung sama sekali.
"kau enggak membantu, sialan" Ray kesal.
"buat apa aku membantumu, brengsek" Leviathan tampak kesal.
"naga air sialan" Ray kesal.
"ee…" Ray membuka matanya sambil melihat Norviel yang tidur di kursi, 'kau itu…aku tidak ingin melibatkanmu Viel' batin Ray mengusap kepala Norviel, Ray sudah menggap Norviel sebagai keluarganya dan dia tidak ingin kehilangan Norviel.
"huee.Dylan" Rancau Norviel saat tidur, ' bisa-bisanya mimpi kekasihnya' batin Ray menatap dingin kearah Norviel.
"Kau sudah bangun ya?, Ryon" Robert muncul di depan kamar.
"ya" Ray menjawab dengan wajah datar.
"aku ingin memperlihatkan sesuatu" Robert berjalan dan di ikuti Ray, Ray mengikuti Robart di Lorong terlihat banyak sekali sebanduk robek yang bergambar para keturunan Knight.
"i-ini semua?" Ray kaget melihat semua sepanduk itu.
"ya.. itu memang" Robert membuka sebuah ruangan rahasia dan memasuki nya bersama Ray.
Terlihat di ruangan itu terdapat sepanduk dengan kegelapan yang berada di dalam nya, sebanduk itu ada 78 penerus Dark Of Knight dan yang ke 78 adalah dia sendiri, 'waw, aku terlihat sangat berbeda…' batin Ray menatap tulisan di spanduk yang bertuliskan, ' The Last Prince' Ray memang maskulin tapi dia tidak tau ternyata dia seorang pangeran, 'bukan nya harusnya tuan putri ya..tapi enggak papa sih' batin Ray menerima dengan senang.
"waw..siapa dia?" tanya Ray menatap seorang Wanita di spanduk dengan ururtan 10 dengan tulisan 'The Warlord'.
"dia adalah Nuff Knight dengan nama samara Fully Murvial, Wanita tomboy dengan semangat besar..hampir mati karena terlalu memaksakan diri untuk memenangi petempuran dan melindungi Excalibur" Robert menjelaskan.
"keren" Ray merespon dengan tatapan datar.
"apa ini ibuku..?" tanya Ray menatap spanduk nomer 77 yang bertuliskan ' The Strategics'.
" ya itu ibumu Marry Knight nama lain Mira Lunamoon Vinson atau juga Mira Elino Luciosa " Robert menjelaskan.
"The Strategics..apa karena ibuku pintar?" Tanya Ray ingin tau.
"ya..memang benar tuan putri Marry sangat pintar tapi..dia juga sangat lemah di bandingkan yang lain" Robert menjelaskan tentang ibunya Ray membuat Ray berfikir.