"kakak aja bingung apa lagi aku" ucap Norviel ada benarnya.
"benar juga, ota Norviel ini sudah sangat malam lebih baik kamu tidur, nesok kita beli barang-barang untuk kamu sekolah dan apapun yang kamu mau" ucap alex dengan lembut sambil mengusap kepala norviel, besok paginya.
" kak aku sudah siap" ucap norviel bangun lebih awal.
" ya ampun kemarilah makan dulu" ucap alex selesai menyiapkan sarapan.
" loh kenapa kita berhenti di kastil Windsor?" tanya norviel kaget karena mobil kakaknya berhenti di kediaman Windsor.
" katanya Dylan mau ikut" jawab sang kakak lembut.
" hah..ku kira Dylan akan menyendiri…" ucap Norviel tau Dylan sangat menyayangi Charlotte.
"tidak..kau pikir aku akan bersedih selama 5 hari gitu…" ucap Dylan muncul sambil mencubit pipi Norviel.
"duh sakit tau Dylan" ucap Norviel sedikit sakit.
"anggep saja jika kau menggemaskan" ucap Dylan lembut.
" hah…cih" ucap Norviel acuh, di mall Norviel memilih leptop gaming ya harganya 20 jt.
" cih lebih baik yang ini bagus" ucap Dylan menyarankan leptop gaming dengan harga 95 jt.
"spek nya sama " ucap Norviel membantah.
" suah beli aku yang bayar" ucap Dylan ingin membelikan leptop seharga 95 jt untuk Norviel.
"dah ini dia" ucap Dylan memberikan leptop itu ke Norviel.
" wah..makaish loh..kenapa kamu bersih keras banget pengen beliin aku leptop ini?" tanya Norviel ingin tau.
" pengen kembaran" ucap Dylan jujur.
"oh" ucap Norviel dengan pipi yang memerah.
"wah..pipimu merah loh" ucap Dylan yang sedikit tertarik dengan Norviel.
-2 tahun kemudian-
Ada berita beredar tentang, keluarga Rosewood yang memanfaatkan harta kerajaan Windsor sebanyak 500 triliun tanpa Raja Ace Mountabatten Windsor, dengan itu keluarga Rosewood di hukum di jatuhkan hukuman mati, dan David Win Rosewood ketauan mengkorpusi uang sebenar 80 triliun.
"pantes kau tidak menyesal karena Charlotte meninggalkanmu" ucap Norviel mengdengar siaran berita di ponselnya.
"yaaa…aku sebenarnya sudah tau lama" ucap Dylan duduk di sebuah kafe berdua dengan Norviel.
"lagi pula Norviel,..kau jauh lebih baik dari dia" ucap Dylan memuji Norviel sambil menatap Norviel terus-terusan.
"hah..fuf aku lebih baik?, kok bisa?" tanya Norviel dengan pipi yang memerah.
" ayolah..meskipun kau tomboy dan memiliki tampilan maskulin kau itu lebih baik dari dia dari segi pikiran, kau tidak muah terpengaruh orang lain soal harta, dan kau selalu mengikuti apa kata hatimu" ucap Dylan ada benarnya itu membuat wajah Norviel sangat memerah, 'kau terlihat sangat mengemskan…2 tahun bersamamu aku merasa lebih baik dari pada 3 tahun bersama dengan charlotte meskipun Charlotte cantik…dia sangat sangat membosankan' batin Dylan menatap norviel yang masih menundukan kepalanya karena malu, 'aku nyaman bersamamu..Norviel' batin Dylan lembut sambil menatap Norviel.
" sudah makan kue mu cepat atau aku makan" ucap Dylan dan Norviel langsung makan.
"oya karanya ada ponsel baru yang keluar, kamu mau beli?" tanya Dylan sambil minum.
"hah.ponsel, ya..jangan dulu deh..nunggu beberapa tahun lagi dah..kurang suka ama speknya" ucap Norviel sambil makan.
" emang kau maunya apa?" tanya Dylan kalem.
" red magic….." ucap norviel pelan.
"okeh..ku beliin" ucap Dylan langsung melihat ponselnya dan membeli 2 red magic.
" eh..tapi itu harganya 28 jt loh segitar segitu" ucap Norviel panik.
"cih murah…" ucap Dylan dengan ke sombongannya.
"bisa-bisanya" ucap Norviel dengan tatapan tercengang.
" sudah lah, lagi pula jangan sungkan padauk Norviel" ucap Dylan lembut sambil mengusap kepala Norviel.
5 tahun kemudian –
"siapa gadis itu.." ucap Norviel dengan tatapan yang seram menatap kearah Dylan yang berbicara dengan seornag gadis cantik dengan rambut yang di kepang dan menggunakan kacamata.
"gadis itu akan mati…secepatnya" ucap Norviel dengan tatapan yang mengerikan, Norviel melihat ada peluang untuk membunuh gadis itu.
" duh kamar mandi di mana sih….." ucap Norviel alami.
"eh kamu cari kamar mandi ya…biar aku temani" ucap gadis berambut kepang itu lembut, Norviel sudah membaca watak gadis itu jadi rencana dia berhasil, dan norviel membunuh gadis itu saat melewati gang kosong dan sepi.
" maaf tapi kau menghalangi jalanku" ucap Norviel sambil menatap jasat gadis dengan rambut kepang itu dan membersihkan tempat tkp dan memasukkan jasat nya kedalam kerdus.
Tiba-tiba saja ponsel Norviel berbunyi.
"eh..Dylan!!" ucap norviel bingung sambil melihat sekitar apa sudah bersih dari darah dan tidak ada jejak sama sekali.
"ya Dylan" panggil Norviel menjawab telfon dengan santai seperti tidak terjadi apapun.
"kamu di mana sih Norviel..aku mencarimu" ucap Dylan dengan nada yang terdengar kesal di ponsel Noviel.
"oh..maaf ya aku lama aku akan kesana, di perpustakaan kan?" tanya Norviel santai sambil berjalan tidak terlalu terburu-buru agar terlihat natural dan keluar dari Gedung tanpa terlihat.
"yaaa…aku kesana " ucap Norviel masih di omelin Dylan dan berjalan.
"dari mana saja sih kamu?!…" Suara Dylan yang terdengar kesal dnegan tatapan sini.
"abis keliling" jawab Norviel kalem.
"huh….oya ini untukmu.."ucap Dylan memberikan sebuah roti.
"wah kamu tau aja aku lapar" ucap Norviel terlihat kekanak-kanakan sambil memakan roti.
" ini jam makan siangmu..jam 12" ucap Dylan mengerti jam makan Norviel.
"oya…kita akan kemana?" tanya Norviel lembut sambil makan roti.
" entahlah…kau mau ke perpustakaan tidak?" tanya Dylan bertanya dengan hangat.
" ya udah mumpung di depannya kita" ucap Norviel selesai makan.
"wah…ini bagus" ucap Norviel mengambil buku sejarah yang tebal.
" kau serius akan membaca ini" ucap Dylan melihat buku sejarah di tangan Norviel yang terlihat sangat tebal.
"ayolah aku memang pecinta sejarah" ucap norviel sambil membawa buku sejarah itu dengan satu tangan dengan mudah, tiba-tiba saja ada para-prampok yang masuk perpustakaan.
" ya ampun" ucap Norviel menggerakan buku sejarah nya yang tebal itu ke kepala perampok itu dengan sekali pukul.
"kalian kesini karena di sini tidak ada penjagakan?" tanya Norviel dengan nada yang seram, prampok itu terlihat membawa sekantung uang yang banyak.
"ayolah..anak kecil sepertimu palingan menjadi Sandra apa lagi ada pangeran" ucap perampok itu.
" kau sentuh dia kau akan berurusan denganku" ucap Norviel dengan tatapan yang menyeramkan.
"jangan sok keras dek" ucap prampok 3 tertawa di ikuti prampok Norviel langsung menaruh buku sejarah itu di meja dan tiba-tiba saja Norviel membanting satu prampok dengan mudah.
"coba bicara lagi…ku patahkan leher kalian" ucap Norviel dengan nada yang seram.
Dan Norviel bertarung 1 vs 5, tapi tetep saja 5 perampok itu tidak bisa mengalahkan Norviel yang sangat kuat.
"dengar kan aku, aku sudah terlatih di pangkalan militer mengerti…" ucap Norviel sambil menggeretak.
"lebih baik kalian kembalikan uang itu dan masuk kantor polisi" ucap Norviel kesal, dan perintahnya di ikuti oleh 5 prampok itu, Norviel sebenarnya penjaga pribadi pangeran Dylan, karena permintaan Dylan sendiri.