"kau mencari penjagamu..mereka sudah pingsan"berbicara Norviel berjalan dengan tatapan sinis ke pemimpin.
"Norviel" ucap Dylan yang di Sandra dan di bebaskan Norviel.
"aku akan membawamu pulang" ucap Norviel mengendong Dylan ala pengantin.
"kau bergerak kau akan mati" ucap pemimpin itu sambil mengarahkan senjata api.
"turunkan senjata apimu….dan aku akan melepaskanmu" ucap Norviel sinis membuat pemimpin itu menurunkan senjata apinya.
"lebih baik kamu tinggal di istana saja" Dylan memebri saran pada Norviel.
"tinggal?" tanya Norviel.
" itu benar Norviel lebih baik kamu tinggal" ucap raja Ace lembut di depan pintu kamar.
"loh " suara norviel yang kaget dan kebingungan.
"tuh dengar" ucap Dylan seneng.
"lah" suara Norciel dengan tatapan datar.
Norviel tidur dengan Dylan karena printah dari Dylan sendiri, 'ya ampun bisa-bisanya tidur bareng Dylan.AAAkkkk' batin Norviel hatinya bergejola, dan Dylan memeluk Norviel, 'sekarat' batin Norviel yang memerah padam. Heaven Of Divinity.
" Sepertinya ada Calon Light Of Chaos No.4 di Word Of Munhall XXIX" ucap Dewi Kehidupan (Vitalinox).
" Word Of Munhall XXIX atau Earth 29?, sepertinya masih di bawah naungan Keonizo…" ucap Dewa Kedamaian (Pax).
"kenapa kau bilang seperti itu, Vitalinox?" ucap Dewi Keindahan (Pulchritudo).
"ya..aku merasakan ada seorang anak yang di hidupkan oleh Keonizo tanpa spengetau ku…" ucap Vitalinox.
"aku merasa anak itu tidak memiliki ke unggulan..dia saja tidak bisa mengotrol energi cahaya sama sekali" ucap Dewa Pax.
" beri anak itu kesempatan…mengotrol cahaya membutuhkan kejujuran atas Tindakan yang dia lakukan….,penyesalan dan pengorbanan, kau tau kan Pax kekuatan cahaya…membutuhkan pengorbanan…" ucap Dewi Vitalinox yang juga termasuk Queen Of Effulgence.
" Key Of Life Word No. 34 dia termasuk naunganmu bukan, tapi kenapa terlihat seperti pengendali tumbuhan?" tanya Pax.
" Refulgence Of Ramify..itu alasan kenapa kekuatan Key Of Life Word No. 34 seperti tumbuhan, dan gimana dengan mu, Mors?" tanya Vitalinox menatap Dewa Kematian (Mors) termasuk King Of Opaqueness.
"aku…baiklah, Key Of Ordeal hell No.33 dia Cloudiness Of Ruth itu alasan dia masih memiliki bayangin kesedihan tapi selalu menutupinya, " ucap Mors menjelaskan kenapa Neo terkadang mendengar penyesalan para manusia.
~ Informasi ~
Queen Of Effulgence, adalah pembuat cahaya urutan terkuat cahaya, Illumination, Refulgence, Radiancy,dan Light
Dan ada 4 pilar yaitu, Existence, Chaos, Ramify dan Controller
King Of Opaqueness pembuat kegelapan, urutan kegelapan, Blackness, Cloudiness, Opacity dan Dark
Ada 4 pilar yaitu, Disintegration, Ruth, Knight dan Phase.
Tapi untuk para VI hanya tetap mendapatkan Illumination Of Existence dan Blackness Of Disintegration.
Pagi hari Norviel berusaha membangunkan Dylan.
" Dylan bangun….Dylan" panggil Norviel berusaha membangunkan Dylan.
"Dylan bangun" Norviel berusaha.
"aku masih ngantuk,Norviel" ucap Dylan memeluk gulingnya.
" jangan bercanda hari ini kamu sibuk bangun.." Norviel sedikit kesal dengan sikap pemalas Dylan.
"ih..emang hari ini aku punya aktivitas apa?" tanya Dylan kesal.
" kau harus menghadiri panti asuhan sekitar 11 panti asuhan, dan berfoto bahkan memberi sembako.., tak lupa nanti malam ada acara yang mengundang orang penting juga" ucap Norviel melihat jadwal hari ini untuk Dylan.
"hem.." suara Dylan yang tidak suka mendengar itu.
" dah mandi sana.." Norviel mengusap kepala Dylan.
"kau..tau aku benci berkumpul dengan anak kecil" Dylan dengan tatapan yang tidak suka.
" kau pangeran seenggaknya keluarkan citra baikmu" Norviel memberi saran.
"argh…Citra…seperti topeng kebohongan untuk menutupi sikap buruk" timpa Dylan berjalan di ikuti Norviel.
"pada dasarnya Citra ada yang untuk menutupi sikap buruk ada juga yang memang sikapnya seperti itu" Norviel mengucapkan fakta yang membuat Dylan geram.
"ayolah..kita sepakat Citra adalah hal buruk" Dylan masuk Mobil di ikuti Norviel.
"baiklah" Norviel mengalah.
'kalo di ingat-ingat besok ulang tahunku yang kek 13tahun..' batin Norviel di dalam mobil.
" besok ulang tahunmu kau mau aku belikan apa?" tanya Dylan ingat ulang tahun Norviel.
"a..cih tidak usah, kamu selalu memberikan ku barang sedangkan pas kamu ulang tahun aku hanya mengucapkan selamat ulang tahun atau memberimu kue" Norviel merasa tidak enak.
" sudah katakan apa yang kau mau besok.." Dylan kesal dengan respon Norviel yang merasa tidak enak meminta sesuatu kepadanya.
"baiklah" Norviel mengalah.
"tersenyum saja, Dylan" Norviel melihat Dylan yang berfoto dengan anak panti dengan ekspresi menyeramkan.
"argh" erangan Dylan yang marah dan berusaha tersenyum, segetika semua anak panti berlari dan berlindung di belakang norviel karena takut.
"Dy…senyum bukan memangsa" Norviel membenarkan, akhirnya Dylan bisa tersenyum.
"aku benci ini serius" Dylan di dalam mobi.
" sudah lah, tugas di panti sudah selesai tinggal acara formal malam ini" Norviel santai.
" baguslah" Dylan santai.
"pake gaun ya,Norviel?" Tanya Dylan menatap Norviel.
"ogah" Norviel menatap dengan tatapan sinis.
"ya elah gaun doang, Nor" Dylan sedikit menyebalkan.
" jangan paksa aku" Norviel menatap sinis.
"iya maaf" Dylan bercanda sambil menaruh kepalanya di bahu Norviel.
"baiklah" Norviel luluh.
Malam hari.
" wah..kau tampan sekali, norviel" Dylan memuji Norviel dengan nada bercanda sambil menyikut lengan Norviel.
"kan mang aku begini" Norviel dengan tatapan bego dengan stelan jas, 'acaranya formal bat..jadi enggak betah' batin norviel berada di sisi Dylan.
"selamat malam pangeran" sapa Seorang CEO yang terlihat tua sambil membawa anak yang usianya sama sepertiku.
" iya selamat malam juga, Tuan Moonstone" Dylan menyapa balik.
" oh..ya pangeran kenalkan ini anak saya, Ember " Tuan Moonstone memperkenalkan gadis cantik dengan gaun yang cantik,'Ember Vil Moonstone..' batin Norviel menandai Ember dengan tatapan sinis dan tajem.
" uff~~ tidak usah lagi pula saya udah punya ini" Dylan gandeng tangan Norviel,' hah..gila ni orang' batin Norviel memerah karena Dylan memegang tangannya.
"jangan bercanda pangeran, dia hanya pengawal biasa" Tuan Moonstone merendahkanku.
" apa tadi kau..bilang?, Norviel Lewis Ackerlan tentara terbaik saat usia 7 tahun dan bisa mengalahkan 10 pasukan sendirian..apa itu termasuk pengawal biasa?" tanya Dylan dengan tatapan kesal dan membelaku.
" ups..sepertinya anakmu yang biasa saja" Dylan dengan tatapan sinis.
"kamu seharusnya tidak seperti itu,Dylan" Norviel berjalan mengejar Dylan yang pergi.
"cih..aku benci orang seperti mereka, merasa sudah di atas dengan mudah merendahkan orang" Dylan kesal.
"bukannya kamu juga begitu ya" Norviel sesuai fakta.
"a-k tapi..aku enggak suka kalo kamu yang kena" Dylan memerah sambil menatap Norviel yang masih make muka begonya, tiba-tiba saja ada peluru yang mengarah ke Dylan, Norviel dengan cepat menangkis peluru itu dengan pisaunya.
"wah ternyata benar..yang di sebut mata elang itu kau ya..,Norviel" suara Seorang wanita muncul dengan pakaian yang terbuka dengan senjata di tangannya, 'siapa dia..tau darimana julukanku?,apa sudah menyebar?' batin Norviel menatap tajam.